10 Genre Potrait Photography yang Harus Kamu Ketahui

Traditional potrait sering kali menggambarkan subjek yang sedang menatap kamera. Jenis fotografi ini umumnya hanya mencakup kepala dan bahu subjek, meskipun aturan ini tidak ketat.

Fotografer biasanya akan memilih latar belakang berwarna solid dengan penekanan foto pada wajah subjek. Kombinasi lampu studio dan latar belakang sederhana akan menyempurnakan fitur subjek fotografi. 

Berbeda dengan traditional potrait, candid potrait mengabadikan momen nyata di antara orang-orang, yang berarti subjek tidak menyadari bahwa mereka sedang difoto. Fotografi ini sering kali diambil di tempat umum, bahkan seringkali tanpa persetujuan orang yang dipotret untuk menunjukkan seseorang dalam kehidupan nyatanya. 

Fotografer yang mempraktikkan genre ini mendapatkan inspirasi dari gaya dan pose subjeknya. Mereka fokus mengabadikan momen spontan dan unik. Oleh karena itu, penting untuk memiliki waktu dan kecepatan yang tepat.

Environmental potrait berfokus pada menangkap momen dalam lingkungan yang bermakna bagi subjeknya. Misalnya, potret seorang penari balet yang ada di studio balet, seorang chef di dapur, atau seorang penjual dengan dagangannya. 

Tidak hanya lokasi yang penting dalam jenis fotografi ini, namun teknik berpose juga mempunyai pengaruh yang signifikan. Lokasi pengambilan foto bisa di rumah, kantor, atau tempat outdoor. 

Gaya ini tidak hanya menempatkan fokus pada pengambilan gambar satu orang saja, melainkan chemistry antara sekelompok orang. Tugas fotografer yang paling penting adalah pengorganisasian interaksi orang-orang di foto sehingga nampak terarah. Pose dan pencahayaan juga perlu diperhatikan agar seluruh peserta dalam pemotretan grup puas dengan penampilannya.

Glamour potrait adalah tentang menangkap keindahan dan pesona dari subjek. Fokus pada genre fotografi ini sering kali melibatkan perencanaan menyeluruh terkait rambut, riasan, dan gaya, sehingga subjek dapat tampil dan merasakan yang terbaik sepanjang pemotretan. 

Glamour potraits juga dapat mencerminkan getaran sensual, karena keindahan subjek ditempatkan pada titik fokus. Fotografi ini dapat dilakukan di berbagai lokasi, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Lifestyle potrait adalah kebalikan dari traditional potrait, yang menangkap orang-orang dalam lingkungan sehari-hari dan sering kali melakukan hal-hal biasa. Foto-foto ini akan terlihat sejujur ​​mungkin, baik itu melibatkan pose atau tidak.

Fotografer lifestyle potrait biasanya akan mengarahkan subjeknya. Misalnya, mereka mungkin meminta seseorang untuk melompat di tempat tidur atau meminta sebuah keluarga untuk bercengkrama di meja makan.

Fine arts potrait adalah potret seseorang atau sekelompok orang yang diambil dengan tujuan untuk dipamerkan sebagai sebuah karya seni. Fotografi jenis ini dapat dibuat secara candid atau berpose, dan sering kali diambil dengan mempertimbangkan estetika tertentu. Fine arts potrait sangat bagus untuk menangkap penampilan fisik dan kepribadian seseorang serta menambahkan kesan artistik. 

Sesuai dengan namanya, conceptual potraits bertujuan untuk menangkap suatu konsep atau ide dengan sebuah gambar. Fotografer kemungkinan besar akan menggunakan alat peraga, pengaturan yang rumit, pose, atau pengeditan untuk mencapai hal ini. 

Conceptual potraits bersifat misterius dan ambigu, sehingga pesan dari gambar tersebut tidak langsung jelas. Potret jenis ini sering digunakan dalam periklanan untuk menangkap konsep di balik produk.

Surealisme menyajikan kontradiksi antara realita dengan mimpi. Genre fotografi ini dapat dibuat secara candid atau berpose, dan sering kali diambil dengan menggunakan alat peraga dan efek khusus. 

Surreal portraits sering kali melibatkan sebagian besar perencanaan dan pengeditan karena fotografer jarang dapat menangkap surealisme hanya dengan kamera. Potret jenis ini sangat bagus untuk menangkap imajinasi dan kreativitas seseorang.

Close-up dikenal juga dengan macro photography adalah fotografi yang melibatkan pengambilan gambar jarak dekat yang ekstrim dari suatu subjek atau bagian dari suatu subjek. Hal ini menghasilkan bingkai ketat yang menekankan fitur subjek, seperti wajah, mata, dan mulutnya.

Namun, pengambilan gambar jarak dekat juga sulit dilakukan. Oleh karena itu, melakukannya memerlukan peralatan fotografi tambahan, seperti lensa makro dan tripod untuk hasil terbaik. 

Memahami berbagai gaya potrait photography akan membantu memperluas kreativitasmu sebagai fotografer. Untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan fotografi, penting untuk mencoba setiap gaya dan kemudian memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhanmu.