Teknologi makin berkembang. Terobosan baru dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dari versi cetak menjadi versi daring pun menjadi salah satu layanan bermanfaat yang bisa dinikmati oleh siapa saja.
KBBI daring hadir sebagai upaya untuk memudahkan penggunanya dalam pencarian kosakata asing atau makna dari sebuah kata. Kalau kamu belum memiliki aplikasi KBBI daring di smartphone, coba cek dulu beberapa fakta menarik seputar KBBI ini, yuk! Siapa tahu jadi bikin kamu langsung tertarik mengunduhnya.
Ukuran aplikasi yang ringan, hanya 7 MB, membuat KBBI daring sangat nyaman digunakan dan tersedia untuk perangkat ponsel versi android dan IOS. KBBI edisi daring ini bisa menjadi alternatif dari versi offline sebelumnya yang tidak memerlukan koneksi internet.
KBBI daring resmi bisa diakses pada http://kbbi.kemdikbud.go.id atau pada aplikasi yang memiliki logo berwarna biru dengan logo Tut Wuri Handayani dan tulisan KBBI EDISI V. Terdapat banyak tiruan aplikasi KBBI pada pencarian membuat sebagian orang mengakses situs yang tidak resmi.
Masyarakat atau pengguna KBBI daring dapat mengusulkan atau mengajukan kosa kata baru dalam laman aplikasinya. Namun, ada lima syarat yang harus memenuhi untuk sebuah kosakata dapat masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Syarat pertama adalah unik baik berasal dari bahasa daerah maupun asing, kedua adalah eufonik atau enak didengar, kata dalam KBBI tidak boleh berbunyi yang tak lazim. Syarat selanjutnya adalah sesuai kaidah bahasa Indonesia, tidak berkonotasi negatif, dan jamak digunakan masyarakat.
Langkah untuk mengajukan kosakata dalam KBBI, yakni buka dan daftar akun pengguna KBBI daring, lalu usulkan entri baru untuk menambahkan kosakata yang belum ada di KBBI. Selanjutnya, lengkapi formulir pengusulan entri untuk pertimbangan kualitas kosakata. Kemudian, silakan tunggu proses pengajuan dari pihak redaktur KBBI.
Pada akhir bulan Oktober 2022, tim redaksi KBBI melakukan pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia daring yang makin memperkaya kosakata. Ada lima hal yang diperbarui seperti penyesuaian ejaan dari EYD edisi kelima, perubahan pemenggalan kata pada suku pertama dan terakhir yang berupa vokal tunggal. Selanjutnya, bunyi monoftong baru yang memiliki lambang dengan gabungan huruf vokal eu, penyederhanaan lafal /e/ yang hanya menggunakan dua tanda diakritik ê dan ě, serta perubahan penulisan nama ilmiah yang tercetak miring.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memang sangat memudahkan seseorang dalam pencarian kosakata sulit yang kerap kali ditemui dalam bidang akademis maupun bidang lainnya. Setelah menyimak sederet fakta KBBI tersebut, yuk, segera unduh dan gunakan layanan KBBI daring di smartphone kamu!