Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dunia drone lokal masih asing terdengar di masyarakat awam Indonesia. Padahal dari sisi luar negeri, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi besar dan kuat dalam masalah drone. Terbukti adanya akusisi sebuah perusahaan Indonesia bernama AeroGeosurvey dengan Terra Drone yang berasal dari Jepang.
Tidak banyak yang tahu dengan kehadiran perusahaan teknologi asal Bandung ini. Karena itu, mari berkenalan sejenak dengan mereka lewat artikel ini. Dijawab langsung oleh Michael Wishnu Wardana Siagian selaku managing director untuk Terra Drone Indonesia saat wawancaranya dengan IDN Times, berikut secuplik kisah mereka.
1. Terbentuk atas ketertarikan terhadap drone
Dokumentasi Terra Drone Indonesia AeroGeosurvey merupakan perusahaan yang datang dari ketertarikan terhadap drone sejak masih masa kuliah. Dibentuk pada 2016, perusahaan ini adalah gabungan AeroTerrascan dengan Aeroinspect yang dimiliki kawan Michael, yaitu Dian Rusdiana Hakim dan Ryan Fadhilah Hadi. Sejak saat itu, AeroGeosurvey mulai melakukan pengembangan teknologi dan bisnis di ranah drone untuk Indonesia.
2. Satu visi yang sama dengan Terra Drone, yaitu menjadi perusahaan drone terbesar dan terbaik
Dokumentasi Terra Drone Indonesia Kerjasama dengan Terra Drone asal Jepang tidak berlangsung tiba-tiba. CEO Terra Drone Corporation, Toru Tokushige, menawarkan langsung untuk berkolaborasi agar dapat mencapai cita-cita mereka bersama. Jika Terra Drone ingin menjadi perusahaan drone terbesar di dunia, maka AeroGeosurvey ingin menjadi perusahaan drone terbesar di Indonesia. Kesamaan visi tersebut menjadi pengambil keputusan tersebar untuk menggabungkan AeroGeosurvey menjadi bagian dari Terra Drone.
“Kami memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dengan pertimbangan utama bahwa untuk mengungguli kompetisi bisnis ini, akses ke teknologi terkini dan bergerak cepat adalah kuncinya, dan Terra Drone Corporation dapat berperan besar dalam hal tersebut,” terang Michael dalam jawaban wawancara ini.
Baca Juga: 5 Pilihan Drone Terbaik Harga di Bawah Rp 14 Juta, Pilih Mana Nih?
3. Terra Drone Indonesia terfokus pada sektor industri pembangunan, bukan hiburan
Ketika memikirkan drone, kita membayangkan sebuah alat yang dipakai untuk fotografi atau videografi. Itu bukan bidang yang digeluti Terra Drone Indonesia.
Fokus dari Terra Drone Indonesia adalah industri pembangunan. Karena itu, berbagai drone yang mereka kembangkan lebih terfokus pada pengumpulan data lapangan, seperti topografi dan lainnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Mendapatkan teknologi-teknologi pengembangan drone
Dengan menjadi Terra Drone Indonesia, perusahaan tersebut pun mendapatkan asupan teknologi dari perusahaan orang tua. Teknologi yang meliputi hardware dan software itu adalah LiDAR, Unmanned Aircraft Systems Traffic Management, Underground Mining Survey, Magnetic Survey, dan software untuk inspeksi dan pengawasan lahan. Semuanya merupakan teknologi untuk pengawasan kondisi di lapangan.
5. Lewat teknologi tersebut, Terra Drone Indonesia sedang mengembangkan drone untuk pemetaan
Disebutkan dalam jawaban Michael, terdapat dua fungsi utama dari drone, yaitu untuk penginderaan (sensing) dan untuk aktuasi (actuating). Penginderaan lebih sering digunakan saat ini karena digunakan untuk pemetaan topografi dan lainnya. Untuk sekarang, Terra Drone Indonesia mencoba mengembangkan drone untuk survei LiDAR yang dapat digunakan untuk pemodelan tiga dimensi menggunakan laser.
“Dibandingkan dengan menggunakan foto, diharapkan teknologi ini dapat menghasilkan model dengan akurasi lebih tinggi. Ke depannya, aplikasi drone untuk aktuasi seperti crop sprayer, blasting and painting, diharapkan dapat dikembangkan juga apabila kebutuhannya semakin nyata di Indonesia,” jawab Michael lebih mendalam.
Baca Juga: Kerja Sama dengan Jepang, AeroGeosurvey Menjadi Terra Drone Indonesia
