TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

26 Tahun Berdiri, Toko Elektronik Bhinneka Membuka Gerai di Surabaya

Ada promo potongan harga yang gila di sana lho

IDN Times/Abraham Herdyanto

15 Februari menjadi sebuah perayaan besar untuk toko elektronik Bhinneka. Tanggal tersebut merupakan tanggal lahir e-commerce yang telah melayani masyarakat Indonesia kurang lebih 26 tahun. Dimulai dari Jakarta, toko online sekaligus offline itu sekarang membuka gerainya di Surabaya yang terletak di WTC 2 Surabaya lantai 5.

Perjalanan karir Bhinneka menjadi e-commerce tidak serta merta berjalan mulus dan tanpa halangan. Selama lebih dari dua dekade, bisnis yang dapat dianggap sebagai salah satu pionir e-commerce tersebut harus terus beradaptasi dengan situasi yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah internet. Berikut ini adalah sepenggal kisah bagaimana bisnis tersebut berjalan dari era 90-an.

1. Memulai bisnis sebagai distributor di 1993

Dokumentasi Bhinneka

Ketika pertama kali dibangun, Bhinneka merupakan bisnis distributor yang dijalankan untuk menyalurkan barang-barang digital printing. Dimulai pada 1993, bisnis yang dibangun oleh Hendrik Tio itu dikatakan mengusung begitu banyak brand yang bahkan sekarang sudah tidak ada lagi. Namun sayangnya memasuki 1997, keadaan Indonesia menuntut Bhinneka untuk mengubah strategi.

Baca Juga: Semua Orang Bisa Memulai E-commerce, Ini 6 Caranya Menurut CEO SIRCLO

2. Krisis moneter dan internet mengubah haluan Bhinneka

Dokumentasi Bhinneka

Krisis moneter yang membuat nilai rupiah melonjak begitu tinggi berimbas kepada Bhinneka yang berdagang sebagai importir. Tak bisa hanya bergantung kepada profesi sebagai distribusi, hadirnya internet yang saat itu marak di Amerika digunakan Hendrik sebagai strategi untuk membuat hal yang baru, yaitu e-commerce, menawarkan barang langsung kepada konsumen lewat layanan online. Semua itu dilakukan untuk keberlangsungan "hidup" Bhinneka.

3. Online shop masih hal baru kala itu

Dokumentasi Bhinneka

Dikatakan oleh Vensia Tjhin selaku chief of omni Channel officer Bhinneka jika pada sekitar 1999 orang-orang Indonesia masih asing dengan kehadiran online shop. Mereka yang bermain internet lewat warung internet mencoba untuk membeli barang lewat sana, namun masih kebingungan dengan sistemnya. Para pelanggan selalu menelpon ke kantor Bhinneka untuk menanyakan kebenaran barang yang ada di katalog online. Tidak jarang pula mereka langsung datang ke kantor.

4. Banyaknya orang yang masih tidak percaya membuat pelaku Bhinneka memutuskan membuka toko offline

Dokumentasi Bhinneka

Tepat pada 2001, toko offline Bhinneka dibuka pertama kali di Jakarta. Itu adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpercayaan konsumen akan online store dan lebih memilih untuk melihat barang dengan mata kepala mereka sendiri. Dari sana, Bhinneka memulai perjalanan karirnya sebagai sebuah bisnis e-commerce yang memiliki fitur online maupun offline.

Baca Juga: CEO SIRCLO: E-commerce Tidak Hanya Jualan, tapi Sangat Multifungsi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya