TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumus VLOOKUP HLOOKUP Excel: Cara Menggunakan dan Contohnya

Permudah pekerjaanmu dengan dua rumus ini

ilustrasi Microsoft Excel (unsplash.com/Microsoft 365)

Kalau kamu sering berkutat dengan software Microsoft Excel, pasti tidak asing dengan rumus VLOOKUP HLOOKUP. Dua rumus ini merupakan salah satu jurus andalan untuk mengolah data dengan lebih cepat. Kalau kamu harus bekerja dengan banyak data, dua formula tersebut siap membantumu. 

Mau VLOOKUP atau HLOOKUP sebenarnya berfungsi serupa. Namun, VLOOKUP diterapkan untuk olah data vertikal, sedangkan HLOOKUP untuk mengolah data horizontal.

Bagaimana praktik penggunaannya? Simak cara menerapkan kedua rumus ini lengkap dengan contoh dan gambar di bawah. 

Rumus VLOOKUP dan HLOOKUP

ilustrasi Microsoft Excel (microsoft.com)

VLOOKUP dan HLOOKUP merupakan rumus Excel yang termasuk dalam kategori Lookup and Reference. Formula ini digunakan untuk mencari data pada baris atau kolom pertama sebuah tabel, kemudian baru mengambil nilai dari sel mana pun pada tabel data tersebut.

Lantas, kapan waktu menggunakan VLOOKUP dan HLOOKUP? Seperti disinggung sebelumnya, fungsi VLOOKUP bisa kamu jalankan ketika mencari input yang tersaji pada data vertikal. Sebaliknya, HLOOKUP dipilih ketika data ditampilkan dalam bentuk horizontal.

Intinya, rumus ini digunakan ketika kamu ingin mencari kata kunci tertentu dalam sebuah data. Layaknya fungsi lainnya, kamu perlu menerapkan sintaksis yang benar agar rumus VLOOKUP dan HLOOKUP bisa berjalan dengan baik. Rumusnya, yakni:

=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup]), atau

=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,[range_lookup])

Keterangan sintaksis:

  • V= untuk data berbentuk vertikal
  • H= digunakan pada data horizontal
  • lookup_value= merujuk pada sel kata kunci atau dasar mencari data
  • table_array= sumber data yang akan dicari sesuai lookup value
  • col_index_num (VLOOKUP)= urutan kolom yang akan dilihat hasilnya
  • row_index_num (HLOOKUP)= urutan baris yang akan dilihat hasilnya
  • range_lookup = merujuk pada argumen yang didefinisikan, misalnya dengan adanya nilai 'True' dan 'False'. Kamu bisa mengisinya dengan angka '0' untuk menandakan 'False' atau meminta hasil paling valid. 

Contoh penggunaan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP

Biar tidak bingung, langsung saja coba menerapkan penggunaan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP. Ada dua model penggunaannya, yakni VLOOKUP dan HLOOKUP beda sheet atau berada di sheet yang sama.

Pada tutorial ini, kita akan mengisi nama, domisili, serta lama pengiriman pada tabel berwarna hijau di sebelah kanan. Adapun sumber datanya berada di tabel warna merah muda di sebelah kiri. Dalam kata lain, referensi data berada di sheet yang sama.

Baca Juga: Fungsi SUM Excel, Rumus Dasar Penjumlahan Otomatis

Penggunaan rumus VLOOKUP

ilustrasi penggunaan rumus vlookup dan hlookup (IDN Times/Laili Zain)

Kamu bisa melihat pada gambar sebelumnya, bahwa satu-satunya yang telah diketahui pada tabel hijau adalah 'Kode'. Nah, nantinya, 'Kode' inilah yang akan dijadikan patokan untuk mengisi tabel lainnya. 

Pertama, mari mengisi 'Nama'. Lihat tabel berwarna merah muda, data 'Nama' tersaji dalam tabel vertikal. Maka, untuk mengisi 'Nama' pada tabel warna hijau, digunakan rumus VLOOKUP. 

Caranya, ketikkan pemanggilnya terlebih dahulu di kolom nama, lalu masukkan sel yang memuat kata kunci. Dalam contoh, patokannya adalah kode 1007 yang terletak di sel G2, maka:

=Vlookup(G2;

ilustrasi penggunaan rumus vlookup (IDN Times/Laili Zain)

Berikutnya, kamu perlu memasukkan data rujukan, yang mana pada tutorial ini ditunjukkan pada tabel warna merah muda. Kamu bisa memblok seluruh tabel, termasuk keterangannya juga. 

Setelah blok selesai, maka rumus VLOOKUP akan bertambah panjang sesuai letak data, menjadi:

=VLOOKUP(G2;A1:D11;

Jangan buru-buru melanjutkan langkah, Guys! Kamu perlu klik 'F4' pada keyboard untuk mengunci data. Sintaksis rumus akan berubah lagi menjadi:

=VLOOKUP(G2;$A$1:$D$11;

Tanda dolar menandakan bahwa data 'terkunci'. Nantinya, jika kamu menerapkan rumus pada banyak tabel sekaligus, data tidak akan bergeser. Keuntungannya, penghitungan tidak akan berakhir eror. 

ilustrasi penggunaan rumus dasar Excel untuk admin (IDN Times/Laili Zain)

Selanjutnya, masukkan letak tabel. Kamu sedang mencari sumber 'Nama' dari kode 1007. Maka dari itu, coba lihat pada data referensi alias tabel warna merah muda. Di urutan ke berapakah kolom 'Nama'?Yap, kedua.

Pada tabel pink, kolom nama berada di posisi kedua setelah kolom 'Kode'. Selanjutnya, kamu tinggal memasukkan angka '2' ke rumus, menjadi:

=VLOOKUP(G2;$A$1:$D$11;2;

Sekalian, masukkan argumen untuk range_lookup dengan mengetikkan angka '0' yang berarti 'False'. Setelah menyisipkan tutup kurung, maka rumusmu menjadi:

  • =VLOOKUP(G2;$A$1:$D$11;2;0)

Begitu tekan 'Enter' maka akan muncul data sesuai yang kamu panggil dalam rumus. Karena kamu mencari nama dari kode 1007, maka muncul nama 'Gina'. 

Selanjutnya, klik dua kali pada ujung kotak sel untuk menerapkan rumus vlookup ke seluruh data 'Nama' di tabel hijau. Kalau kamu lupa menyisipkan tanda '$' pada rumus, biasanya akan muncul N/A yang berarti eror. Coba cek lagi rumusnya, ya.

Kamu pun bisa menggunakan rumus VLOOKUP di atas untuk mencari data 'Domisili'. Nantinya, data domisili akan digunakan untuk mencari 'Lama Pengiriman'.

ilustrasi penggunaan rumus vlookup (IDN Times/Laili Zain)

Baca Juga: 4 Cara Membuat Nomor Urut di Excel, Bisa Manual dan Otomatis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya