Apa Itu Brain Cipher Ransomware yang Tumbangkan Pusat Data Nasional?

Beberapa hari terakhir, Pusat Data Nasional atau PDN mengalami peretasan. Menurut pemberitaan yang beredar, peretasan tersebut disebabkan oleh ransomware baru yang bernama Brain Cipher Ransomware.
Ransomware ini merupakan pengembangan dari Lockbit 3.0. Lantas, sebenarnya apa itu Brain Cipher Ransomware? Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, simak artikel IDN Times berikut ini.
1. Apa itu Brain Cipher Ransomware?

Brain Cipher merupakan ransomware baru dalam dunia peretasan digital atau kejahatan siber. Dilansir laman resmi RRI, uraian terkait malware ini hampir tidak ada jejaknya sama sekali di dunia maya.
Namun, terdapat satu laporan yang menjelaskan mengenai Brain Chiper Ransomware, yakni Broadcom atau Symantec. Laporan tersebut baru dirilis 4 hari sebelum PDN tumbang pada 20 Juni 2024 dan 1 hari sebelum VMware melaporkan celah keamanan VMSA-2024-0012 atau pada 17 Juni 2024.
Symantec menjelaskan bahwa nama Brain Cipher Ransomware muncul pada pesan mereka saat meretas korban. Brain Cipher Ransomware menggunakan dua metode, yakni extortion dan exinfiltrating, untuk meretas dan mengenkripsi data rahasia tersebut. Symantec juga menilai, Brain Cipher Ransomware menggunakan celah melalui phising dan initial access brokers.
2. Permintaan pelaku Brain Cipher Ransomware

Seperti yang sudah disinggung di atas, kebanyakan peretas memiliki motif finansial dalam melancarkan aksinya. Terbukti, serangan siber dari Brain Cipher Ransomware ke PDN, pelaku peretasan meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika atau setara Rp131 miliar.
Selain itu, imbas dari Ransomware ini adalah pelemahan pada PDNS 2 di Surabaya hingga 210 instansi pemerintah di pusat dan daerah pun terdampak. Kendati demikian, sejak 20 Juni lalu, pemerintah tidak memberikan rincian 210 instansi yang terdampak itu apa saja.
3. Apa itu ransomware?

Bagi yang belum tahu, ransomware adalah serangan malware yang diinisiasi para hacker untuk meretas korban dan meminta tebusan. Seringkali ransomware digunakan atas dasar motif finansial sehingga kerap menargetkan korporasi besar atau situs pemerintah.
Secara umum, peretas mengancam akan mempublikasikan data sensitif yang telah dienkripsi. Selain itu, hacker juga memblokir akses ke layanan tertentu jika permintaanya tidak dituruti oleh korban.
Demikian penjelasan mengenai apa itu Brain Cipher Ransomware yang baru tumbangkan Pusat Data Nasional Sementara atau PDN. Jika ingin mengetahui update-an terbaru informasi mengenai Brain Cipher Ransomware, simak terus IDN Times, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana