5 CEO Top Dunia asal India, Terbaru Neal Mohan yang Pimpin YouTube

Neal Mohan didapuk menjadi CEO Youtube menggantikan posisi Susan Wojcicki yang mengundurkan diri pada 16 Februari 2023. Mohan bukanlah orang baru di YouTube. Sebelum ditunjuk menjadi CEO Youtube, ia telah bekerja untuk Google sejak 2008. Dirinya juga sempat menjabat sebagai Chief Product Officer Youtube selama lebih dari 7 tahun.

Tanggung jawabnya meliputi semua operasi produk YouTube, termasuk urusan pengalaman pengguna serta keamanannya. YouTube Premium, YouTube Music, YouTube Kids, YouTube TV, dan YouTube Shorts adalah bagian produk yang rilis di bawah pengawasannya. Terkait latar belakang, Mohan lahir di India tetapi besar di Amerika Serikat. Lelaki kelahiran 1973 ini adalah jebolan dari Stanford University di bidang teknik elektro.

Sebelum bergabung dengan Twitter, Parag Agrawal pernah bekerja di perusahaan Microsoft Research, Yahoo! Research, dan AT&T Labs. Kemudian, Parag Agrawal mengawali kariernya di Twitter pada 2011 sebagai software engineer yang berfokus pada machine-learning untuk membantu meningkatkan pendapatan Twitter. Pada 2017, Twitter menunjuknya sebagai Chief Technology Officer (CTO). Setelah menghabiskan 10 tahun bersama Twitter, akhirnya ia ditunjuk menjadi CEO Twitter menggantikan Jack Dorsey pada 2021. Lelaki India yang lahir pada 21 Mei 1984 ini merupakan lulusan Computer Sciences and Engineering di IIT Mumbai, India dan PhD di Stanford University.

Sundar Pichai adalah seorang lelaki kelahiran Tamil Nadu, India, pada 10 Juni 1972. Ia bergabung ke Google pada 2004 dan menjadi CEO Google pada 10 Agustus 2015. Kemudian, pada Desember 2019 ia merangkap jabatan sebagai CEO Alphabet, sebuah induk dari perusahaan Google. Jabatan itu ia emban setelah salah satu pendiri Google, Larry Page, mengundurkan diri.

Pichai merupakan lulusan S1 Institut Teknologi Kharagpur, India, S2 dari Universitas Stanford, AS, dan MBA dari Universitas Pennsylvania (Warton School), AS. Sebelumnya, Pichai juga pernah menjabat sebagai Product Manager untuk aneka software Google, seperti Chrome, Drive, Gmail, Maps, dan lain sebagainya.

Satya Nadella bergabung Microsoft sejak berusia 24 tahun. Terpilihnya Satya Nadella sebagai CEO Microsoft mengalahkan para pemimpin besar lainnya, seperti mantan CEO Nokia Stephen Elop, CEO Ford Alan Mulally, pemimpin Skype Tony Bates, dan CEO Qualcomm Steve Mollenkopf. Pilihan jatuh kepada Satya Nadella yang dinilai sangat siap mengemban jabatan sebagai bos Microsoft. Sejak 4 Februari 2014 lalu, Satya Nadella pun mulai menjabat sebagai CEO Microsoft.

Ia menggantikan Steve Ballmer yang telah 15 tahun menduduki posisi tersebut. Sebelumnya, jabatan Nadella adalah wakil presiden eksekutif Microsoft dari divisi Cloud dan Enterprise. Lelaki kelahiran 19 Agustus 1967 di Hyderabad (kini Telangana) India ini merupakan lulusan S1 Institut Teknologi Manipal, India. Sedangkan gelar master untuk ilmu komputernya diperoleh dari University of Wisconsin, AS, dan MBA bisnis dari Universitas Chicago, AS.

Arvind Krishna telah bergabung dengan perusahaan teknologi IBM di Pusat Penelitian Thomas J Watson sejak 1990. Ia pernah menduduki posisi Senior Vice President pada 2015. Ia menaungi divisi IBM Cloud dan IBM Research. Selain itu, ia juga memimpin proyek kecerdasan buatan, cloud, blockchain, dan komputasi kuantum.

Kemudian, pada 2020, lelaki India kelahiran 1962 tersebut terpilih menjadi CEO IBM menggantikan Ginni Rometty. Lelaki kelahiran Godavari Barat, India, ini merupakan lulusan S1 Institut Teknologi Kanpur, India, dan PhD pada tahun 1991 di Universitas Illinois, AS. Sebagai seorang ilmuwan, kepandaian Arvind Krishna telah banyak menghasilkan karya paten. Beberapa karyanya sudah diterbitkan di jurnal IEEE dan ACM.

Kelima CEO tersebut membuktikan salah satu keunggulan India dalam bidang teknologi. Akankah dalam waktu dekat India segera memiliki raksasa perusahaan teknologi milik sendiri?