7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!

Evaluasi kembali kebiasaanmu selama ini

Tak satu pun dari kita ingin menjadi korban peretas atau hacker. Akan tetapi, terkadang tanpa sadar kita memiliki kebiasaan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hal ini.

Terkadang, kesalahan kecil bisa membuka pintu bagi peretas, jadi penting bagimu untuk mengevaluasi kebiasaanmu selama ini dan mengetahui apa yang harus kamu hindari. Berikut beberapa kebiasaan yang membuatmu rentan jadi korban hacker.

1. Menggunakan jaringan Wi-Fi publik

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi jaringan internet (unsplash.com/brett_jordan)

Saat kita bepergian ke kafe, restoran, mall, atau hotel yang menyediakan fasilitas jaringan Wi-Fi, banyak dari kita tertarik menggunakan jaringan Wi-Di gratis alih-alih data seluler kita sendiri. Banyak orang tidak ingin menghabiskan data berharganya, terutama jika ingin streaming konten, melakukan panggilan video, atau bermain game. Jadi, menggunakan Wi-Fi publik tampaknya menjadi pilihan yang menarik.

Akan tetapi, Wi-Fi publik tidak terlalu aman dan dapat dengan mudah dieksploitasi oleh orang jahat. Misalnya, peretas dapat memanfaatkan jaringan Wi-Fi publik untuk melihat data sensitif, seperti kredensial login atau informasi pembayaran. Selain itu, peretas dapat membuat jaringan Wi-Fi mereka sendiri yang diberi nama agar terlihat seperti jaringan resmi gratis. Saat tersambung ke jaringan tersebut, kamu mungkin mengira sedang menggunakan jaringan yang tidak berbahaya, tetapi sebenarnya peretas melihat semua informasi yang kamu masukkan saat tersambung.

2. Membuat kata sandi yang lemah atau tidak disimpan dengan baik

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi membuat kata sandi (pixabay.com/geralt)

Banyak orang menggunakan nama hewan peliharaan, orangtua, pasangan, alamat rumah, atau istilah serupa untuk membuat kata sandi. Kata sandi seperti ini tentunya  dapat diketahui dengan cepat oleh peretas.

Untuk meningkatkan keamanan, gunakan kata sandi yang terdiri atas kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus. Kata sandi juga harus diganti secara berkala. Juga, hindari menulis kata sandi di selembar kertas dan menempelkannya di meja kerja atau menyimpannya di dompet.

3. Menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi memasukkan kata sandi (pixabay.com/Pexels)

Banyak orang hanya ingin mengingat satu kata sandi untuk semua akun. Sayangnya, kebiasaan ini membuka jalan bagi peretas untuk mencuri informasi penting darimu.

Ini terutama berisiko bagi organisasi relawan kecil yang tidak memiliki kapasitas untuk menjaga keamanan siber tingkat tinggi. Orang awam memelihara komputer dan mereka sering kali tidak memperbarui perangkat lunak tepat waktu. Hal ini memudahkan mata-mata dunia maya untuk mengetahui kata sandi admin dan kemudian menggunakannya untuk mengakses akun kerja.

Baca Juga: Cara Mengetahui HP yang Diserang Hacker, Patut Diwaspadai!

4. Menggunakan VPN atau program antivirus gratis

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi VPN (Unsplash/Petter Lagson)

Siapa yang tidak menyukai barang gratis? Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak didapatkan secara cuma-cuma, seperti program antivirus dan VPN.

Biasanya, ada alasan mengapa pengembang membuat program antivirus atau VPN gratis. Layanan yang tidak memungut biaya sepeser pun sering mencari jalur keuntungan lain, seperti iklan dan penjualan data.

Misalnya, penyedia VPN gratis mungkin menyertai aplikasinya dengan iklan, sehingga membuat pengalamanmu tidak menyenangkan. Jika iklan ini merupakan bagian dari program adware, kamu mungkin berisiko membuka tautan mencurigakan atau memberikan informasi kepada pihak terlarang. Selain itu, informasi pribadi, aktivitas penjelajahan, dan data sangat sensitif lainnya dapat dijual kepada pihak ketiga jika penyedia yang kamu gunakan melakukan upaya tersebut untuk mendapatkan keuntungan.

Penyedia VPN dan antivirus yang tidak memungut biaya biasanya hadir dengan fitur-fitur yang kurang bagus sehingga tidak mampu melindungimu dari malware dan peretas. Mungkin, program antivirus gratis tidak dapat memindai jenis malware tertentu, atau perangkat lunak VPN menggunakan enkripsi yang lemah.

5. Tidak meng-update perangkat lunak tepat waktu

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi aplikasi-aplikasi di iPhone (pexels.com/Pixabay)

Perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan antimalware, merupakan suatu hal yang wajib dimiliki di era modern. Jika saat ini kamu sudah menggunakan antivirus berbayar, tapi tidak memperbaruinya tepat waktu, kemungkinan kamu sedang membuka pintu bagi peretas.

Pembaruan pada program antivirus dan antimalware sangat penting karena keduanya menjaga keamanan tetap up-to-date terhadap jenis malware baru yang ada. Peretas memperbarui malware mereka untuk menargetkan orang-orang yang tidak rajin memperbarui perangkat lunak keamanan.

Ini tidak hanya berlaku untuk program antivirus. Sistem operasi dan aplikasi lain mungkin memiliki kelemahan keamanan dan kerentanan lainnya. Memperbarui perangkat lunak ini adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

6. Tidak menggunakan VPN

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!ilustrasi menggunakan VPN (pixabay.com/Danny144)

Meskipun VPN tidak akan melindungimu dari malware atau rekayasa sosial, VPN membantu menjaga koneksi lebih pribadi. Peretas yang mencari data tentangmu dapat menggunakannya untuk mengakses akunmu; kecil kemungkinannya mereka akan mendapatkannya langsung darimu jika kamu menggunakan VPN.

VPN dapat membantu menjaga koneksi menjadi lebih pribadi, mencegah pemerintah dan penyusup mencatat informasi antar situs. Namun, jika kamu masih masuk ke media sosial dan mem-post data ke internet, VPN tidak bisa banyak membantu.

Biasakan menggunakan VPN saat sedang berselancar di internet untuk mencegah peretas mengumpulkan informasi dengan terlalu mudah. Juga, berhati-hatilah dalam memasukkan informasi apa pun untuk mencegah calon penyusup mencoba meretasmu.

7. Membuka link atau lampiran yang tidak dijelas

7 Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker, Waspada yuk!Kebiasaan yang Bikin Kamu Rentan Jadi Korban Hacker (unsplash.com/Malte Helmhold)

Banyak orang tidak tahu bahwa malware dapat menyebar melalui tautan dan lampiran, baik melalui email, DM media sosial, komentar, pop up, atau vektor serupa. Banyak tautan mencurigakan juga dapat mengarah ke situs web phishing yang dirancang untuk mencuri data apa pun yang kamu masukkan. Misalnya, jika kamu memasukkan detail login ke situs phishing yang meyakinkan, penjahat dunia maya dapat melihat dengan tepat siapa mereka dan kemudian meretas akun yang menjadi target.

Karenanya, kamu harus selalu memverifikasi keabsahan dan keamanan tautan atau lampiran sebelum membukanya. Juga, jangan sembarangan memasukkan informasi pribadi. Ada banyak situs yang dapat kamu gunakan secara gratis untuk memindai URL dan mengenali lampiran berbahaya.

Meskipun tampak sepele, semua kebiasaan buruk ini memiliki konsekuensi yang sangat mengerikan. Jadi, kamu harus selalu berhati-hati saat berselancar di dunia maya.

Baca Juga: 7 Kesalahan Membuat Password yang Bikin Kamu Jadi Sasaran Empuk Hacker

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya