3 Alasan Kamu Tidak Boleh Selalu Mengandalkan AI, Gunakan Sewajarnya

AI punya keterbatasan dan harus digunakan secara bijak

Semenjak adanya AI, inovasi teknologi ini telah mengubah dunia dan dampaknya terasa di setiap industri. AI menawarkan peluang baru yang menarik di banyak bidang. Teknologi ini juga banyak digunakan orang untuk membantu mempermudah pekerjaanya.

Namun, dampak AI tidak selamanya positif. AI juga memiliki banyak sekali kelemahan sehingga kita tidak boleh selalu mengandalkannya untuk membantu pekerjaan. Kali ini, kita akan melihat apa saja alasan kenapa kita tidak boleh selalu mengandalkan AI.

1. Dapat menghambat kreativitas

3 Alasan Kamu Tidak Boleh Selalu Mengandalkan AI, Gunakan Sewajarnyailustrasi orang bekerja dengan bantuan AI (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak profesional, seperti penulis dan desainer yang menggunakan AI untuk membuat pekerjaanya menjadi lebih efisien. Namun, penting untuk dipahami bahwa AI harus dipandang sebagai alat, bukan jalan pintas. Pasalnya, menggunakan AI dapat sangat memengaruhi kreativitas.

Ketika AI digunakan sebagai jalan pintas, orang cenderung menyalin konten alih-alih menuangkan ide unik. Cara ini mungkin tampak menghemat banyak waktu dan tenaga, tetapi membuatmu gagal melibatkan pikiran dan mendorong pemikiran kreatif. Jadi, gunakanlah AI untuk brainstorming , bukannya mengambil alih pekerjaanmu.

Baca Juga: Mengenal Devin, AI Software Engineer Pertama di Dunia

2. Informasi dari AI masih sering salah

3 Alasan Kamu Tidak Boleh Selalu Mengandalkan AI, Gunakan Sewajarnyailustrasi orang bekerja dengan bantuan AI (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Chatbot AI lebih sering digunakan oleh orang-orang untuk menyelesaikan pekerjaan seperti menulis, membuat janji temu, dan bahkan membuat keputusan penting. Namun, orang seringkali harus membayar mahal untuk mendapatkan kenyamanan ini: AI terkadang membuat kesalahan. Jadi, menggunakan hasil AI bisa membuatmu memberikan informasi yang salah.

Chatbot AI dibuat untuk merespons ke segala arah, tetapi memiliki pengetahuan yang minim. AI tidak dapat belajar atau meningkatkan dirinya sendiri. Jadi, terkadang AI membuat kesalahan besar dalam memberikan informasi.

3. AI tidak bisa menggantikan penilaian manusia

3 Alasan Kamu Tidak Boleh Selalu Mengandalkan AI, Gunakan Sewajarnyailustrasi orang bekerja dengan bantuan AI (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat mencari jawaban atas pertanyaan kompleks, mengambil keputusan berdasarkan preferensi subjektif, atau membuat ulasan, kamu dilarang keras mengandalkan AI. Meminta sistem AI untuk memilih antara dua hal berdasarkan kriteria subjektif bisa berisiko. Ini karena AI tidak memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan emosi manusia, konteks, dan elemen lain.

Sebagai contoh, jika kamu meminta sistem AI memilih di antara dua film, sistem AI kemungkinan akan merekomendasikan film dengan peringkat lebih tinggi, tetapi tidak dapat mempertimbangkan selera pribadi atau tujuan yang ingin kamu capai. Begitu juga jika AI digunakan untuk membuat ulasan, hasilnya akan terlalu umum dan kaku. Di sisi lain, manusia dapat memberikan ulasan yang lebih hidup dan personal dengan mengevaluasi nilai sastra dan faktor subjektif lainnya.

Alih-alih mengandalkan AI, ingatlah bahwa AI adalah alat dan bukan pengganti manusia. Sah-sah saja jika kamu menggunakan AI untuk membantu mempermudah pekerjaanmu. Akan tetapi, memasrahkan AI untuk menyelesaikan pekerjaanmu adalah kesalahan besar yang justru mengancam profesionalitas. Selama kamu mengetahui keterbatasan AI dan menggunakannya secara bertanggung jawab, kamu berada di jalur yang benar

Baca Juga: 5 Tantangan Pemakaian AI di Industri Jasa Keuangan dan Manufaktur

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya