Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan Nelayan

Dari inisiatif sendiri hingga mendapat dukungan pemerintah

Fish Go merupakan aplikasi yang dapat menunjukkan posisi ikan berbasis navigasi. Aplikasi yang sangat bermanfaat bagi nelayan itu diciptakan oleh pemuda asal Bali, I Gede Merta Yoga Pratama. Berkat inovasinya tersebut, ia pun berhasil mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 di bidang teknologi.

Menjadi sosok inspiratif yang membantu meningkatkan taraf hidup nelayan, intip kisah I Gede Merta Yoga Pratama menciptakan aplikasi FishGo, yuk! Aplikasi itu kini mendapat beberapa penghargaan dan bantuan dari pihak pemerintah maupun swasta, lho!

1. Melihat adanya ketimpangan sosial di Bali menjadi inspirasi awal aplikasi Fish Go dibuat

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan Nelayanpotret nelayan Bali saat hendak melaut (instagram.com/mertayogapr)

Meski dikenal sebagai negara maritim, data dari BPS mengungkapkan bahwa pada 2018 sebanyak 20-48 persen nelayan di Indonesia masih berada di garis kemiskinan. Tak terkecuali nelayan yang tinggal di Pulau Bali. Berbekal data tersebut, ditambah melihat sendiri kehidupan nelayan, jadi modal Yoga untuk tergerak membantu meningkatkan taraf hidup nelayan dengan menciptakan aplikasi pelacak ikan bernama Fish Go. Aksinya itu bermula pada 2017 saat Yoga yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Udayana melakukan proyek kerja lapangan di Bali dan melihat ketimpangan sosial yang nyata.

"Di sisi kiri saya melihat hotel-hotel, restoran, banyak turis makan seafood. Tapi, di sisi kanannya justru nelayan yang menarik ikan malah kehidupannya jauh dari kata layak," ujar Yoga dalam sebuah sesi wawancara.

Yoga yang saat itu juga tengah mengerjakan proyek bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan mengetahui ada metode untuk mendeteksi keberadaan ikan. Dengan metode tersebut disertai ilmu yang ia dapat dari pertukaran pelajaran di Jepang, tekadnya semakin kuat untuk menciptakan Fish Go. Dari sinilah kisah inspiratif Yoga yang dibantu rekan-rekannya bermula.

Baca Juga: Go Digital dengan Fish Go, Nelayan Bali Makin Digdaya

2. Sebelum merilis aplikasi, Fish Go ini awalnya berbentuk website

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan NelayanI Gede Merta Yoga Pratama (instagram.com/mertayogapr)

Sebelum hadir versi aplikasi, Fish Go awalnya berbentuk situs yang menampilkan sistem informasi geografis dari pengolahan data citra dan model dengan output koordinat area ikan yang akan ditangkap. Namun, karena membuka situs saat berlayar terasa sulit bagi nelayan, Yoga akhirnya membuat versi aplikasi agar lebih mudah diakses. Nama Fish Go sendiri terinspirasi dari sebuah gim yang populer pada 2016, Pokemon Go. Sama seperti Pokemon Go yang menampilkan informasi koordinat karakter Pokemon, Fish Go ini menampilkan titik koordinat dari ikan yang diburu nelayan.

3. Fitur dalam aplikasi Fish Go dan sederet manfaatnya bagi nelayan

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan NelayanI Gede Merta Yoga Pratama bersama nelayan (instagram.com/mertayogapr)

Selain menampilkan titik koordinat posisi ikan berdasarkan jenisnya, aplikasi Fish Go juga menghadirkan informasi cuaca, informasi gelombang pasang surut, dan juga fitur darurat atau SOS yang langsung terhubung ke tim BPBD. Ada tiga jenis ikan yang dapat dideteksi keberadaannya lewat aplikasi Fish Go, yaitu baby tuna, lemuru, dan juga kenyar.

Untuk mengaksesnya, nelayan perlu login dan mengisi kolom pendaftaran diri disertai informasi kapal yang dipakai saat menangkap ikan. Bukan tanpa alasan, hal itu penting agar Fish Go dapat digunakan para nelayan kecil yang membutuhkan sehingga nelayan dengan kapal besar yang dapat merugikan nelayan kapal kecil tidak dapat mengakses titik koordinat ikan.

"Di-download oleh siapa pun Fish Go bisa, tetapi lokasi ikan tidak semua bisa menerima," ungkap Yoga.

Adanya aplikasi Fish Go pastinya menyuguhkan banyak manfaat bagi nelayan kecil, terutama peningkatan jumlah tangkapan ikan dari 60 kg per hari menjadi 120 kg per hari. Selain itu, waktu melaut juga menjadi lebih cepat. Pengeluaran biaya bahan bakar untuk melaut pun menjadi lebih hemat karena rute yang dilalui semakin aman karena adanya fitur informasi cuaca. Untuk aplikasinya sendiri, kini baru hadir untuk sistem operasi Android saja dan baru bisa digunakan optimal bagi nelayan di kawasan Bali.

4. Di awal perilisannya, butuh waktu yang tak sebentar bagi Fish Go agar dapat diterima nelayan

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan Nelayanpotret sosialisasi aplikasi Fish Go kepada nelayan di Bali (fishgo.id)

Fish Go yang dirancang pada 2017 tersebut baru mendapat pengguna pertamanya pada Juni 2019. Selama 2 tahun, Yoga bersama rekannya fokus mengembangkan aplikasi agar dapat digunakan lebih optimal. Fish Go sendiri merupakan aplikasi yang menggunakan sistem prediksi dari data citra satelit selama 10 tahun terakhir serta sistem real time dari sebuah alat khusus bernama PATRIOT yang menembakkan sinyal akustik ke dalam air.

Di awal proses sosialisasi aplikasi Fish Go, Yoga sempat mendapat penolakan keras dari nelayan. Ia bahkan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk melaut bersama nelayan dan berpura-pura sebagai perokok agar bisa berkomunikasi dengan nelayan.

"Prosesnya lama banget sampai akhirnya mereka mau daftar dengan sendirinya hingga mau setor KTP untuk daftar akun. Awal-awalnya tuh mereka nolak. Bahkan, saya yang gak merokok pun harus pura-pura merokok agar bisa ngobrol sama nelayan," kenang Yoga.

Perjuangan Yoga tidaklah sia-sia. Aplikasi Fish Go perlahan mulai dikenal para nelayan hingga meraih 326 pengguna pada 2019. Dalam aksinya, Yoga dibantu oleh beberapa pihak, seperti Pemda, Dinas Perikanan, hingga Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) untuk proses sosialisasi. Kini, pada 2023, telah ada 3000-an pengguna Fish Go dengan pengguna aktif setiap harinya mencapai 350-an pengguna.

5. Apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2020 membuat Fish Go semakin dikenal publik

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan NelayanI Gede Merta Yoga Pratama (instagram.com/mertayogapr)

Berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards pada 2020 membawa manfaat besar bagi Yoga dan juga Fish Go. Mulai dari bantuan dana hingga segi publikasi membuat aplikasi Fish Go semakin dikenal luas. Hal itu pun membuat nelayan lain dari luar Bali tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut. Sayangnya, mereka tidak bisa mengakses titik koordinat lokasi ikan karena wilayahnya belum masuk ke dalam sistem.

Untuk bisa menghasilkan prediksi lokasi ikan yang standar, Yoga menuturkan bahwa dibutuhkan koordinat penangkapan ikan di area itu selama 3 bulan. Kemudian, data akan diolah oleh sistem dari aplikasi Fish Go sehingga menghasilkan prediksi lokasi ikan. Oleh karena itu, kini Yoga yang tengah menempuh S2 di Institut Teknologi Bandung. Ia bekerja sama dengan kampus tersebut untuk mendapatkan SNI agar alatnya bisa dijual secara nasional dan dimanfaatkan oleh nelayan dari wilayah luar Bali.

6. Dengan adanya Fish Go, Yoga juga berharap agar potensi kelautan Indonesia dapat dimanfaatkan oleh nelayan lokal

Merta Yoga Pratama Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Mudahkan NelayanI Gede Merta Yoga Pratama (instagram.com/mertayogapr)

Ke depannya, Yoga berharap Fish Go mampu bekerja sama dengan berbagai pihak serta menggaet lebih banyak anak muda yang mau jadi nelayan. Di era yang serba digital ini, Yoga menemukan fakta bahwa anak-anak nelayan tak mau mengikuti jejak ayahnya menjadi nelayan sehingga hadirnya aplikasi Fish Go diharapkan mampu mencuri perhatian para anak muda.

"Anak-anak nelayan tidak mau jadi nelayan. Kalau kita tidak bantu dengan teknologi, siapa yang mau jadi nelayan? siapa yang akan memenuhi kebutuhan ikan? negara-negara lain yang akan masuk, negara-negara lain yang akan memanfaatkan potensi kita," ujar Yoga.

Adanya aplikasi Fish Go dapat menjadi langkah awal untuk kesejahteraan kehidupan nelayan sehingga potensi kelautan yang Indonesia punya dapat dimanfaatkan oleh nelayan lokal, bukan nelayan asing. Aksi Yoga dalam mengembangkan aplikasi itu juga didukung oleh pemerintah daerah Bali dengan mengeluarkan dana setiap tahunnya untuk biaya operasional Fish Go sejak tahun 2020.

Baca Juga: Melalui FishGo, Yoga Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan di Bali

Fitriani Sudrajat Photo Verified Writer Fitriani Sudrajat

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya