Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Bakal Gabungkan Android dan ChromeOS Jadi Satu Platform

ilustrasi perusahaan Google (unsplash.com/Pawel Czerwinski)
Intinya sih...
  • Android akan memperluas jangkauannya ke laptop
  • Google sudah menguji mode desktop di Android
  • Google berpeluang menjadi pemimpin di pasar teknologi global

Rumor soal rencana penggabungan antara Android dan ChromeOS sebenarnya sudah ramai dibicarakan sejak November 2024 lalu. Kini, kabar tersebut akhirnya dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ekosistem Android Google, Sameer Samat. Kabarnya, bukan Android yang bakal dilebur ke dalam Chrome OS, melainkan sebaliknya. Dengan begitu, Android disebut-sebut bakal tetap menjadi platform utama yang mengadopsi sejumlah fitur unggulan dari ChromeOS.

Langkah ini mempertegas ambisi Google dalam menjadikan Android sebagai pusat dari seluruh ekosistemnya. Meski belum ada jadwal secara pasti, Google disebut tengah menggarap proyek jangka panjang untuk mewujudkannya. Dilansir Android Authority, transformasi ChromeOS menjadi bagian dari Android bakal menjadi proyek multi-tahun yang memerlukan waktu dan pengembangan bertahap. Untuk detail selengkapnya, yuk, simak pembahasannya berikut ini!

1. Android diprediksi bakal memperluas jangkauannya ke ranah laptop

ilustrasi Android (unsplash.com/Denny Müller)

Meski Android identik dengan smartphone, sebenarnya sistem operasi ini dirancang untuk berbagai perangkat, mulai dari tablet, smartwatch, mobil, hingga TV. Di sisi lain, ChromeOS lebih fokus pada laptop, khususnya Chromebook. Namun, ChromeOS memiliki keterbatasan dalam hal penggunaan di perangkat layar sentuh dan fungsi sebagai tablet sehingga integrasinya ke dalam Android diprediksi bakal memperluas jangkauan Android ke ranah laptop.

Penyatuan Android dan ChromeOS bikin Google jadi cuma perlu mengembangkan satu platform terpadu, alih-alih dua sistem operasi yang berbeda. Langkah ini dinilai bisa membuka peluang integrasi fitur yang lebih mulus dan proses pengembangan yang lebih cepat. Di tengah kepopuleran iPad sebagai perangkat andalan untuk kerja, kehadiran Android yang dilengkapi berbagai fitur ChromeOS diharapkan bisa menjadi pesaing tangguh di pasar perangkat produktivitas.

2. Google sudah mulai menguji mode dekstop di Android

ilustrasi logo Google Chrome (pexels.com/Deepanker Verma)

Google sudah mulai menguji mode desktop di Android. Diantaranya termasuk fitur windowing berupa jendela aplikasi yang bisa diubah ukurannya dan dipindah, serta dukungan untuk terminal Linux. Mode desktop ini sudah ditampilkan di Android 16 dan rencananya bakal tersedia bagi pengguna perangkat Pixel. Fitur ini bisa kamu pakai buat mengubah Android menjadi mode desktop yang lebih fleksibel sebagai pengganti sistem operasi laptop.

Langkah ini juga menjadi sinyal kalau Google bersiap menyaingi Samsung DeX, fitur milik Samsung yang bikin smartphone jadi bisa digunakan layaknya komputer desktop. Melalui integrasi mode desktop Android dengan elemen ChromeOS, Google secara bertahap membangun ekosistem terpadu yang bisa berjalan di berbagai perangkat. Kalau berhasil, fitur ini berpotensi menjadikan Android sebagai sistem operasi serbaguna yang mampu menjangkau berbagai kebutuhan pengguna.

3. Google berpeluang menjadi pemimpin di pasar teknologi global

ilustrasi logo Google (unsplash.com/Mitchell Luo)

Peleburan dua sistem operasi besar, seperti Android dan ChromeOS, tentu bukanlah perkara sederhana. Google harus memastikan supaya proses transisi penggabungan ini berjalan mulus dan gak menyebabkan masalah bagi pengguna maupun pengembang. Selain itu, Google juga harus bisa menjaga kompatibilitas aplikasi, mencegah fragmentasi sistem, serta menyatukan antarmuka dan pengalaman pengguna yang berbeda dari kedua platform.

Kalau strategi ini berhasil, Google bakal berpeluang mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di pasar teknologi global. Integrasi ini juga membuka jalan bagi lahirnya perangkat baru yang lebih fleksibel, seperti hybrid tablet-laptop dengan pengalaman desktop yang solid. Selain itu, terciptanya ekosistem yang lebih terpadu juga bakal memudahkan pengguna dalam berpindah antar perangkat tanpa harus kehilangan konsistensi penggunaan aplikasi maupun data.

Dari pembahasan di atas, terlihat kalau Google tengah merancang langkah besar untuk menggabungkan Android dan ChromeOS. Dalam proses integrasi ini, Android diperkirakan bakal memperluas jangkauannya ke ranah laptop. Sebagai langkah awal, Google juga sudah mulai menguji mode desktop di Android sebagai pengganti sistem operasi laptop. Menurutmu, apakah strategi Google ini sudah tepat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us