Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal yang Tidak Boleh Kamu Bagikan ke Chatbot AI, Bisa Bahaya

ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)
Intinya sih...
  • Jangan bagikan detail keuangan pada chatbot AI
  • Jangan berbagi kata sandi dengan chatbot AI
  • Hindari membagikan informasi pribadi sensitif pada chatbot AI

Di era digital saat ini, teknologi artificial intelligence (AI) telah berkembang pesat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Salah satu contoh aplikasi AI yang populer adalah chatbot AI, sebuah program komputer yang dirancang untuk melakukan percakapan dengan manusia melalui mesin pencari internet atau aplikasi mobile. 

Meskipun chatbot AI sangat berguna dalam memberikan informasi dan membantu kita dalam berbagai situasi, tapi kamu harus berhati-hati dalam penggunaannya. Misalnya, kamu tidak boleh asal membagikan informasi pada chatbot AI karena bisa menimbulkan berbagai macam risiko. Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh kamu bagikan dengan chatbot AI.

1. Detail keuangan

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Banyak pengguna memanfaatkan chatbot AI untuk mendapatkan nasihat, termasuk tentang keuangan pribadi. Meskipun chatbot dapat meningkatkan literasi keuangan, tetapi kamu tidak boleh berbagi detail keuangan dengan chatbot AI.

Saat kamu membagikan informasi keuangan dengan chatbot AI, penjahat dunia maya dapat memanfaatkannya untuk menguras uang di akunmu. Meskipun perusahaan chatbot mengklaim dapat menganonimkan data percakapan, pihak ketiga dan beberapa karyawan mungkin masih dapat mengaksesnya. Misalnya, chatbot dapat menganalisis kebiasaan belanjamu untuk memberikan nasihat, tetapi jika data ini diakses oleh pihak yang tidak berwenang, data tersebut dapat digunakan untuk membuat profilmu untuk penipuan, seperti email phishing yang meniru bank.

Untuk melindungi informasi keuangan, batasi interaksimu dengan chatbot AI hanya pada informasi umum dan pertanyaan umum. Jangan pernah berbagi detail akun bank, dompet digital, riwayat transaksi, atau kata sandi. Jika kamu memerlukan nasihat finansial yang serius, penasihat keuangan berlisensi adalah pilihan yang lebih aman dan lebih dapat diandalkan.

2. Kata sandi

ilustrasi memasukkan kata sandi (freepik.com/rawpixel.com)

Membagikan kata sandi secara daring sama sekali tidak boleh dilakukan. Sebab, banyak perusahaan chatbot menyimpan data pengguna di server, dan mengungkapkan kata sandi kepada chatbot dapat membahayakan privasi.

Untuk melindungi kredensial login, jangan pernah membagikannya dengan chatbot, bahkan untuk tujuan pemecahan masalah. Jika kamu perlu mengatur ulang atau mengelola kata sandi, gunakan pengelola kata sandi khusus atau protokol TI aman organisasi.

3. Rincian tempat tinggal dan data pribadi lainnya

ilustrasi mencari alamat di Google Maps (unsplash.com/henry perks)

Sama seperti media sosial dan platform daring lainnya, kamu juga tidak boleh membagikan informasi pengenal pribadi apa pun dengan chatbot AI. Ini mencakup data sensitif, seperti lokasi, nomor jaminan sosial, tanggal lahir, dan informasi kesehatan, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau menemukanmu. Jika datamu bocor, penjahat dapat menggunakannya untuk pencurian identitas atau menemukanmu di dunia nyata. 

4. Data pribadi sensitif

ilustrasi email (pexels.com/Taryn Elliott)

Data pribadi sensitif seperti nomor telepon, alamat email, nomor kartu kredit, dan detail identitas lainnya harus dilindungi dengan sungguh-sungguh. Chatbot AI biasanya tidak memiliki standar keamanan yang cukup kuat untuk menjaga privasi data pribadi kamu. Pastikan kamu tidak membagikan detail-detail tersebut kepada siapa pun, termasuk chatbot AI.

5. Dokumen hukum

ilustrasi menandatangani dokumen (pexels.com/Pixabay)

Dokumen hukum, seperti kontrak, surat wasiat, dan dokumen legal lainnya harus dijaga dengan hati-hati. Dokumen-dokumen ini sering kali mengandung informasi sensitif tentang hak-hak individu dan organisasi. Meskipun teknologi AI telah maju pesat, belum ada yang bisa dijamin 100 persen aman dari risiko kebocoran data dokumen hukum. Jadi, jangan pernah mengunggah atau membagikan detail informasi ini pada chatbot.

6. Informasi medis

ilustrasi rekam medis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Informasi medis rahasia tentang kesehatan individu, diagnosis penyakit, resep obat, dan hasil tes laboratorium juga tidak boleh sembarangan dibagikan pada pihak lain, termasuk chatbot AI. Chatbot AI tidak memiliki standar keamanan yang cukup kuat untuk menjaga privasi informasi medis sensitif ini. Data medis yang dibagikan ke chatbot dapat digunakan oleh pihak ketiga tanpa izin, misalnya perusahaan asuransi atau perekrut kerja, yang dapat mendiskriminasi berdasarkan kondisi kesehatan.

7. Informasi privasi hubungan romantis

ilustrasi album foto (unsplash.com/Arun Prakash)

Banyak orang juga menggunakan chatbot AI untuk mendapatkan nasihat mengenai hubungan romantis. Namun, jangan sampai kebiasaan ini menjadi berlebihan hingga tanpa sengaja kamu membagikan informasi yang sifatnya pribadi. Informasi privasi hubungan romantis, seperti pesan cinta, foto-foto intim, dan detail komunikasi lainnya juga tidak boleh dibagikan dengan chatbot AI. Chatbot AI bukan tempat yang tepat untuk berbagi informasi-informasi personal seperti ini karena risiko kebocoran data yang sangat besar.

Kesimpulannya, meskipun teknologi chatbot AI sangat berguna dalam memberikan informasi dan membantu kita dalam berbagai situasi, ada beberapa hal yang tidak boleh kamu bagikan kepada mereka demi menjaga kerahasiaan dan keamananmu. Pastikan kamu selalu bijaksana ketika menggunakan teknologi digital demi menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us