5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapok

Ada negara tetangga juga, lho!

Sudah banyak negara yang mencoba menerapkan sistem e-voting atau electronic voting dalam pemilihan umum. E-voting dipercaya akan menjadi sistem yang memudahkan akses pemilihan umum. Selain memudahkan, sistem ini akan memangkas biaya yang biasa digunakan untuk mencetak surat suara dan distribusinya.

Ada tiga macam sistem e-voting yang biasa dipakai

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokresearchgate.net

Dilansir dari lifewire.com, tiga jenis e-voting tersebut adalah optical scanning, direct recording, dan internet voting. Sistem yang paling lama dan paling sering digunakan adalah optical scanning.

Optical scanning atau optical scan voting menggunakan balot kertas yang diberikan tanda oleh pemilihnya. Kertas tersebut kemudian masuk ke mesin scan untuk dihitung secara digital. Sistem ini mirip seperti cara memilih konvensional yang diterapkan di Indonesia. Bedanya, penghitungan suara dilakukan dengan mesin sehingga hasil suara lebih cepat keluar.

Sistem kedua dan ketiga, yaitu direct recording dan internet voting sudah tidak lagi menggunakan kertas suara. Semua proses pemilihan dilakukan secara digital, mulai dari perekaman suara, penyimpanan, dan penghitungan. 

Sistem e-voting menuai berbagai respon dari negara-negara yang telah mencobanya. Ada yang menyukai sistem ini, ada yang merasa gagal dan kapok, dan ada pula yang berencana untuk menerapkan sistem ini di masa depan. Negara-negara apa sajakah itu? Simak penjelasan berikut ini!

1. Canada

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokipolitics.ca

Kanada telah menerapkan sistem e-voting sejak tahun 1990-an. Negara dengan ibukota Ottawa ini sudah mencoba optical scan voting dan internet voting.

Untuk pemilihan dalam tingkat negara dan provinsi, mereka masih menggunakan optical scan voting, karena jumlah suara yang dihitung lebih banyak dan kompleks. Sedangkan internet voting biasa diterapkan pada pemilihan tingkat kota.

Pada pemilihan umum tahun 2012, sistem e-voting Kanada sempat diserang oleh hacker. Namun, ini tidak membuat Kanada mundur, mereka tetap melakukan e-voting hingga pemilihan terakhir mereka di tahun 2017.

2. Estonia

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokzdnet.com

Negara kecil yang terletak di Benua Eropa ini sudah mulai menggunakan internet voting sejak tahun 2005 dalam taraf lokal. Kemudian di tahun 2007, mereka meningkatkannya menjadi taraf nasional. 

Sistem yang diterapkan Estonia sudah cukup maju. Semua penduduknya memiliki smart ID card yang berfungsi untuk mencegah pemilih ganda. Meskipun begitu, beberapa masalah juga muncul. Di antaranya adalah masalah sekuritas dan kurangnya pengawasan dalam hal privasi.

E-voting di Estonia bisa dibilang berhasil. Sistem ini mampu merangkul berbagai kalangan dan memberikan kemudahan akses memilih untuk. Warga Estonia yang berada di luar negeri juga bisa mengakses internet voting. Estonia kini terus mengembangkan teknologi e-voting mereka untuk meminimalisasi kendala yang berpotensi terjadi

Baca Juga: 10 Negara Berpenghasilan Tertinggi dari eSport, Indonesia Kapan Ya?

3. Belanda

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokirishtimes.com

Berbeda dengan Estonia, Belanda kabarnya tidak menggunakan e-voting lagi dalam pemilihan mereka. Dilansir dari newsweek.com, pada pemilihan tahun 2017, mereka memutuskan untuk menggunakan sistem pemilihan konvensional. Semua dilakukan dengan kertas dan secara manual.

Sistem e-voting sempat diterapkan di Belanda mulai tahun 1990-an. Akan tetapi, pada tahun 2007, muncul sebuah kelompok aksi yang dikenal sebagai "We do not trust voting computers". Mereka menolak e-voting yang menurut mereka berisiko. Kelompok tersebut akhirnya membuktikan argumen mereka, dengan meretas sistem e-voting Belanda.

Sejak saat itu, mesin e-voting dibuang. Politisi pun tidak berani membuka pembicaraan mengenai hal tersebut.

4. Jerman

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokimgur.com

Negara ini pernah melakukan percobaan e-voting pada tahun 2005. Namun pada tahun 2009, pengadilan tinggi Jerman memutuskan bahwa sistem tersebut tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Dilansir dari edri.org, pengadilan Jerman mengatakan bahwa e-voting rentan terhadap manipulasi dan penipuan yang sulit dideteksi. Selain itu, warga Jerman juga mengungkapkan ketidaksetujuan mereka. Pada tahun 2005, terbit sebuah petisi untuk menolak sistem tersebut. Petisinya sendiri ditandatangani oleh lebih dari 45 ribu orang.

5. Filipina

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokrappler.com

Berbeda dengan Belanda dan Jerman, e-voting di Filipina dapat dikatakan berhasil. Negara tetangga ini sudah menerapkan e-voting secara nasional sejak tahun 2010. Langkah ini diambil oleh Filipina untuk mengatasi kecurangan dalam pemilihan umum. 

Teknologi yang dipakai negara kepulauan ini disebut dengan Automated Election System (AES). Cara kerja mesin tersebut sama dengan optical scan voting, yaitu untuk menghitung suara dengan lebih cepat melalui scanning kertas suara. 

E-voting disambut baik oleh penduduk Filipina. Partisipasi pemilih pun meningkat. Pada pemilihan umum tahun 2016, partisipasi penduduk Filipina mencapai angka lebih dari 80 persen. Keberhasilan Filipina dalam mengembangkan sistem e-voting pun menuai perhatian dunia.

Sistem e-voting memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri

5 Negara Ini Sudah Terapkan Pemilu E-Voting, Antara Berhasil dan Kapokrappler.com

Di satu sisi, e-voting bisa meningkatkan jumlah partisipasi penduduk dalam pemilihan umum. Tidak hanya itu, sistem ini juga unggul dalam hal kecepatan dan bisa menghemat biaya.

Di sisi lain, e-voting membutuhkan sistem pengamanan yang ekstra karena rawan diretas oleh hacker. Kesiapan penduduk untuk beralih ke digital juga harus diperhatikan. Kira-kira kapan ya negara kita siap untuk menerapkan e-voting?

Baca Juga: 7 Smartphone Berteknologi Wireless Fast Charging, Gak Diribetin Kabel

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya