Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kemampuan Gemini 3 Pro, AI Cerdas Google Pesaing Berat GPT-5.1

ilustrasi Gemini 3
ilustrasi Gemini 3 (blog.google)
Intinya sih...
  • Gemini 3 Pro memiliki pemahaman visual superior
  • Mendominasi berbagai benchmark AI dengan hasil yang menakjubkan
  • Kemampuan agentic yang meningkat dan harga yang kompetitif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persaingan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memanas setelah Google akhirnya resmi merilis model terbarunya ke publik. Raksasa teknologi ini baru saja meluncurkan Gemini 3 Pro yang diklaim sebagai model AI paling cerdas dan canggih yang pernah mereka buat sejauh ini. Kehadiran model anyar ini menjadi jawaban Google untuk menantang dominasi OpenAI dan model lainnya yang belakangan ini mencuri perhatian.

Gemini 3 Pro hadir dengan segudang peningkatan spesifikasi yang jauh melampaui pendahulunya, Gemini 2.5. Model ini tidak hanya sekadar chatbot biasa, tetapi membawa kemampuan penalaran mendalam dan fitur agentic yang bisa menyelesaikan tugas rumit secara mandiri. Penasaran seberapa hebat kemampuan AI terbaru ini dalam membantu aktivitas harianmu? Yuk, simak lima kemampuan menarik mengenai Gemini 3 Pro yang wajib kamu tahu!

1. Mengusung pemahaman visual yang superior

kemampuan Gemini 3 dalam memahami video
kemampuan Gemini 3 dalam memahami video (blog.google)

Gemini 3 Pro dirancang sebagai model native multimodal yang mampu memproses berbagai jenis informasi secara bersamaan. Artinya, model tersebut tidak hanya mengerti teks, tetapi juga bisa memahami gambar, video, audio, hingga kode pemrograman dalam satu waktu. Kemampuan ini memungkinkan pengguna untuk melakukan input data yang sangat beragam tanpa perlu menggunakan alat tambahan terpisah.

Kecerdasan model ini dalam menangani konteks panjang juga menjadi salah satu nilai jual utamanya. Google membekali Gemini 3 Pro dengan kapasitas input mencapai 1 juta token, yang memungkinkannya membaca dokumen tebal atau video durasi panjang dengan mudah. Fitur ini sangat berguna bagi kamu yang sering berurusan dengan analisis data dalam jumlah besar atau referensi yang menumpuk.

Selain itu, kemampuan visual dan pemahaman videonya mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding versi sebelumnya. Berdasarkan tolok ukur Video-MMMU, kemampuan pemahaman video model ini mencapai skor 87,6 persen, yang membuatnya sangat andal dalam mendeskripsikan isi rekaman. Kamu bahkan bisa meminta AI ini untuk membuat resep masakan hanya dengan memberikan foto bahan-bahan yang ada di kulkasmu, dilansir The Verge.

Google juga mengintegrasikan kemampuan pencarian ke dalam sistem penalaran model ini. Gemini 3 Pro dapat melakukan pencarian web secara langsung untuk memverifikasi informasi dan memberikan jawaban yang lebih akurat serta faktual. Hal ini menjadikan Gemini 3 Pro sebagai asisten AI yang tidak hanya pintar mengolah kata, tetapi juga memiliki wawasan luas yang terhubung dengan dunia nyata.

2. Merajai berbagai benchmark AI

perbandingan hasil benchmark Gemini 3 Pro dengan model AI lain
perbandingan hasil benchmark Gemini 3 Pro dengan model AI lain (blog.google)

Dilansir TechCrunch, kehadiran Gemini 3 Pro langsung mengguncang papan skor evaluasi AI global dengan hasil yang menakjubkan. Model ini berhasil menduduki peringkat pertama di leaderboard LMArena, sebuah platform populer yang mengukur kepuasan pengguna terhadap kinerja AI.

Dalam pengujian kemampuan matematika, Gemini 3 Pro mencatatkan skor yang nyaris sempurna. Model ini berhasil meraih skor 95 persen pada tes matematika AIME 2025 tanpa bantuan alat, dan mencapai 100 persen ketika menggunakan eksekusi kode. Angka ini melampaui para pesaingnya seperti GPT-5.1 dan Claude Sonnet 4.5.

Tidak hanya jago berhitung, kemampuan coding model ini juga menjadi sorotan. Pada pengujian LiveCodeBench Pro, Gemini 3 Pro mendapatkan rating Elo sebesar 2.439, yang merupakan angka tertinggi dibandingkan model lain di kelasnya. Para developer akan terbantu dengan kemampuan model ini dalam menyelesaikan masalah pemrograman yang kompleks dan rumit. Namun, model ini masih kalah tipis dalam tolok ukur coding lain, SWE-Bench Verified, dari Claude 4.5 Sonnet dan GPT-5.1.

Google mengklaim bahwa model ini menetapkan standar baru dalam performa model AI di berbagai disiplin ilmu. Pada tolok ukur pengetahuan ilmiah GPQA Diamond, Gemini 3 Pro berhasil mencapai skor 91,9 persen. Sementara itu, dalam tes penalaran abstrak ARC-AGI-2 yang terkenal sulit, Gemini 3 Pro berhasil menorehkan skor 31,1 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dari Claude Sonnet 4.5 (13,6 persen) dan GPT-5.1 (17,6 persen).

3. Peningkatan dalam kemampuan agentic

kemampuan agentic Gemini 3 dalam mengatur inbox email pengguna
kemampuan agentic Gemini 3 dalam mengatur inbox email pengguna (blog.google)

Gemini 3 Pro membawa peningkatan dalam kemampuan agentic yang memungkinkan AI bertindak secara otonom. Model ini dapat menangani tugas-tugas multilangkah yang kompleks, seperti merencanakan perjalanan atau mengatur kotak masuk email secara otomatis. Kamu tidak perlu lagi memberikan instruksi satu per satu karena AI ini bisa merancang rencana tindakan sendiri.

Melalui fitur yang disebut Gemini Agent, model ini bisa berinteraksi dengan aplikasi lain seperti Gmail dan Google Calendar. Contohnya, kamu bisa memintanya mencari tiket pesawat sesuai anggaran dan langsung mempersiapkan pemesanannya berdasarkan email yang kamu terima. Tentu saja, untuk tindakan sensitif seperti mengirim email atau transaksi, AI akan tetap meminta konfirmasi dari pengguna terlebih dahulu.

Performa agentic ini didukung oleh kemampuan perencanaan jangka panjang yang sangat baik. Pada pengujian Vending-Bench 2 yang mengukur kemampuan AI dalam manajemen usaha vending machine, Gemini 3 Pro mampu menghasilkan keuntungan yang jauh lebih tinggi dibanding model sebelumnya.

Gemini 3 Pro juga diklaim sebagai model yang sangat andal untuk keperluan vibe coding. Istilah ini merujuk pada kemampuan model untuk membuat aplikasi atau interface lengkap hanya dari instruksi bahasa alami yang santai. Pengguna awam bisa membuat game interaktif sederhana atau alat bantu belajar visual tanpa perlu menguasai bahasa pemrograman yang rumit.

4. Mampu membuat antarmuka visual yang dinamis dan interaktif

Gemini 3 Pro menciptakan simulasi interaktif sederhana untuk memahami konsep RNA
Gemini 3 Pro menciptakan simulasi interaktif sederhana untuk memahami konsep RNA (blog.google)

Google juga melengkapi Gemini 3 Pro dengan kemampuan Generative UI. Model ini tidak hanya memberikan jawaban berupa teks panjang, tetapi bisa menyajikan tata letak visual seperti majalah lengkap dengan gambar dan bagan. Tampilan ini membuat informasi yang kompleks menjadi jauh lebih mudah dicerna dan menarik untuk dilihat.

Fitur baru bernama Dynamic View memungkinkan model ini membuat alat interaktif secara real-time sesuai kebutuhan pengguna. Misalnya, jika kamu bertanya tentang pinjaman rumah, Gemini bisa langsung membuatkan kalkulator hipotek interaktif yang bisa kamu gunakan di dalam obrolan. Kamu juga bisa meminta simulasi fisika interaktif untuk memahami konsep pelajaran yang sulit dengan lebih baik.

Selain tampilan visual, Google juga memperbaiki gaya komunikasi AI ini agar lebih jujur dan langsung pada intinya. Gemini 3 Pro dirancang untuk mengurangi sifat sycophancy atau kecenderungan AI untuk selalu setuju dan memuji pengguna secara berlebihan. Kamu akan mendapatkan jawaban yang lebih berbobot, objektif, dan memberikan wawasan nyata, bukan sekadar jawaban yang ingin kamu dengar.

Peningkatan ini juga mencakup kemampuan model dalam mengikuti instruksi pengguna dengan lebih presisi. Google mengklaim bahwa model ini memiliki kepatuhan instruksi yang luar biasa, sehingga hasil yang diberikan akan sangat sesuai dengan apa yang kamu minta.

5. Ketersediaan luas dan harga yang kompetitif

tampilan aplikasi Gemini AI
tampilan aplikasi Gemini AI (unsplash.com/Solen Feyissa)

Kabar baiknya, kamu sudah bisa mencicipi kecanggihan Gemini 3 Pro melalui berbagai platform Google. Pengguna umum dapat mengaksesnya lewat aplikasi Gemini, sementara pelanggan Google AI Pro dan Ultra akan mendapatkan batas penggunaan yang lebih tinggi. Model ini juga sudah mulai hadir dalam Google Search melalui fitur AI Mode bagi pengguna terpilih.

Bagi para pengembang aplikasi, Google menawarkan akses API dengan harga yang cukup bersaing di kelas model frontier. Biaya penggunaan dipatok sebesar 2 dolar AS (sekitar Rp33 ribu) per satu juta token input dan 12 dolar AS (sekitar Rp200 ribu) per satu juta token output untuk prompt standar. Harga ini menempatkan Gemini 3 Pro di posisi mid-high jika dibandingkan dengan model pesaing lainnya di pasaran.

Google juga menyediakan jalur akses gratis bagi developer yang ingin bereksperimen melalui Google AI Studio. Meskipun ada batasan penggunaan harian, opsi ini bisa membantu para pemula untuk mulai membangun aplikasi berbasis AI tanpa modal besar. Ekosistem yang luas ini memastikan bahwa teknologi Gemini 3 Pro dapat dijangkau oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga profesional.

Peluncuran Gemini 3 Pro menjadi sinyal kuat bahwa Google tidak main-main dalam persaingan kecerdasan buatan. Mengusung performa benchmark yang memukau dan fitur interaktif yang inovatif, model ini menawarkan pengalaman yang menandingi para kompetitornya saat ini. Nah, dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, apakah kamu sudah siap beralih menggunakan Gemini 3 Pro sebagai pilihan model AI utamamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Komdigi soal Anak di Internet: Lari di Tempat Indah Tapi Banyak Ranjau

22 Nov 2025, 18:04 WIBTech