Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa AI Bisa Bikin Harga RAM Smartphone Naik di Pasar Global?

ilustrasi memori komputer
ilustrasi memori komputer (unsplash.com/@liam_1)
Intinya sih...
  • Permintaan AI meledak sepanjang 2025, mendorong harga DRAM dan NAND Flash naik tajam.
  • Perubahan prioritas produsen memori mengakibatkan pasokan terbatas untuk konsumen PC dan smartphone.
  • Kenaikan harga RAM diperkirakan berlanjut hingga 2026, dengan harapan stabilisasi tergantung pada keseimbangan permintaan baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam beberapa bulan terakhir, harga RAM di pasar global melonjak drastis. Lonjakan ini terjadi sejak pertengahan 2025 dan terus berlanjut hingga Desember. Penyebab utamanya berasal dari ledakan permintaan kecerdasan buatan yang menguras pasokan memori.

Perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan X membangun pusat data AI dalam skala masif. Setiap server AI membutuhkan memori dalam jumlah besar untuk melatih model bahasa kompleks. Akibatnya, produsen memori dunia mengalihkan produksi ke kebutuhan tersebut. Hal ini membuat naiknya harga memori PC dan smartphone. Konsumen pun hanya bisa berharap situasi kembali normal. Lantas, kenapa sih AI bisa membuat harga RAM naik di pasar global? Berikut penjelasannya berdasarkan referensi dari berbagai sumber.

1. Permintaan terhadap AI meledak sepanjang 2025

ilustrasi AI
ilustrasi AI (pexels.com/@cottonbro)

Industri AI mendorong permintaan DRAM dan NAND Flash melonjak tajam. Produsen seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron memprioritaskan pasokan untuk server artificial intelligence (AI). Stok memori untuk konsumen seperti personal computer (PC) dan laptop menjadi langka. High bandwidth memory (HBM) untuk graphics processing unit (GPU) AI jauh lebih menguntungkan. Satu wafer untuk HBM setara dengan beberapa kali produksi dynamic random access memory (DRAM) biasa. Hal ini mengurangi output memori standar secara signifikan.

Harga kontrak DRAM naik hingga 100 persen hanya dalam beberapa bulan. Kenaikan ini melampaui prediksi awal, bahkan melebihi lonjakan harga emas. Pasar ritel merasakan dampak langsung pada modul DDR4 dan DDR5.

2. Perubahan prioritas para produsen memori

ilustrasi RAM
ilustrasi RAM (unsplash.com/@possessedphotography)

Tiga raksasa produsen memori menguasai lebih dari 90 persen pasar global. Mereka mengalihkan kapasitas pabrik kepada HBM dan enterprise memory. Micron bahkan menghentikan lini produk konsumen untuk fokus kepada pelanggan korporat.

SK Hynix mencatat rekor pendapatan berkat penjualan HBM kepada Nvidia. Samsung mempertimbangkan hal serupa demi margin keuntungan lebih tinggi. Keputusan ini meninggalkan segmen konsumen dengan pasokan terbatas. Pabrik baru memerlukan waktu bertahun-tahun untuk beroperasi penuh. Kapasitas tambahan baru muncul signifikan pada 2027 atau lebih lambat. Sementara itu, permintaan AI terus meningkat tanpa henti.

3. Berdampak kepada konsumen smartphone dan PC

potret sebuah iPhone
potret sebuah iPhone (unsplash.com/@abeso)

Pengguna PC rakitan menghadapi harga RAM naik 2--5 kali lipat dari sebelumnya. Sebagian orang menunda upgrade atau memilih kapasitas lebih kecil. Penjualan komponen terkait seperti motherboard ikut turun. Produsen laptop dan smartphone mulai menaikkan harga perangkat. Beberapa perangkat entry-level kembali ke spesifikasi RAM rendah. Krisis ini merembet kepada konsol game dan perangkat lain. CEO perusahaan besar memprediksi kenaikan harga PC hingga 20 persen pada 2026. Kondisi serupa terjadi kepada solid state drive (SSD) karena NAND Flash juga terdampak.

4. Diperkirakan akan berlanjut hingga 2026

ilustrasi RAM PC
ilustrasi RAM PC (unsplash.com/@iyussugiharto)

Para analis memperkirakan krisis berlanjut hingga akhir 2026 atau lebih. Gelembung AI menjadi satu-satunya faktor yang bisa menghentikan lonjakan. Produsen enggan menambah kapasitas DRAM biasa karena risiko oversupply. Pembeli disarankan memantau pasar dan membeli saat dibutuhkan. Teknologi alternatif seperti ekspansi memori mungkin akan muncul. Namun, saat ini prioritas tetap kepada infrastruktur AI.

5. Tetap ada solusi dan harapan di masa mendatang

ilustrasi komponen PC
ilustrasi komponen PC (unsplash.com/@zelebb)

Beberapa perusahaan berencana ekspansi produksi pada 2026. SK Hynix dan Samsung mengumumkan investasi besar. Meski begitu, sebagian besar output tetap ditujukan untuk sektor enterprise. Konsumen bisa memilih perangkat dengan memori terintegrasi lebih tinggi. Situasi ini mendorong inovasi efisiensi penggunaan memori. Harapan stabilisasi tergantung kepada keseimbangan permintaan baru. Jika perkembangan AI cenderung stagnan, maka kemungkinan harga RAM juga akan ikut turun.

Kenaikan harga RAM akibat AI merupakan perubahan struktural industri teknologi. Orang sebagai konsumen tampaknya harus beradaptasi dengan realitas pasar. Menurutmu, apakah kondisi ini akan berdampak kepada menurunnya daya beli konsumen smartphone dan PC di Indonesia?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Tech

See More

Garmin: Tren Olahraga 2025 dan Prediksi Tahun Depan

20 Des 2025, 22:11 WIBTech