7 Hukum Pornografi Paling Unik di Dunia, Ada Pelarangan Payudara Kecil

Iran adalah salah satu negara dengan aturan konten pornografi yang sangat ketat. Bahkan bisa dibilang berlebihan jika dibandingkan dengan negara lain.

Pemerintah tak ragu untuk menyensor tokoh-tokoh perempuan yang tidak mengenakan hijab. Jadi kamu bisa bayangkan, jika perempuan tanpa hijab saja disensor, apalagi konten pornografi. 

Pembuat konten pornografi, termasuk aktor, penyebar, dan semua orang yang terlibat di dalamnya akan dikenakan sanksi berupa hukuman mati, menurut laporan dari CBS News. Pembuat kebijakan mengatakan bahwa pornografi memiliki kesalahan sebesar koruptor di Iran sehingga hukumannya pun disamakan. 

Bertolak belakang dengan Iran, Brasil menjunjung kebebasan berekspresi, termasuk dalam membuat dan mengakses pornografi. Namun ada beberapa pembatasan yang harus diperhatikan pada produsen konten dewasa.

Pertama, pembuat konten dilarang keras untuk menampilkan aktor yang berusia di bawah 18 tahun karena hal ini akan memicu tindakan pedofilia. Para aktor dalam film porno juga dianjurkan menggunakan kondom. Tak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga mempromosikan seks yang aman kepada para penonton. 

Di samping itu, tidak ada pembatasan lainnya. Kreator pornografi bahkan diperbolehkan mengakomodasi berbagai fetish aneh, seperti zoofilia (hubungan seksual dengan hewan). 

Mengutip Wikiwand, Jepang memiliki ragam konten pornografi yang unik. Negara tersebut mengakomodasi berbagai jenis seksualitas, fetish, dan parafilia. Mereka pun memiliki subgenre pornografi yang beragam.

Namun ada satu yang unik dari aturan pornografi di Jepang. Mereka selalu menyensor alat kelamin dan rambut kemaluan. Menurut sumber yang sama, masyarakat menilai kedua hal tersebut cabul sehingga tidak boleh ditampilkan bahkan di konten pornografi sekalipun. 

Tak hanya itu, aturan tersebut juga berlaku dalam anime. Alat kelamin dan rambut kemaluan pada umumnya disensor dengan cara pikselisasi (blur kotak-kotak). Aturan lain yang berlaku di Jepang adalah pelarangan pornografi anak serta pornografi yang menampilkan dan mempraktikkan kekerasan seksual. 

Dilansir Sex Info University of California, Denmark adalah negara pertama yang melegalisasi pornografi pada tahun 1967. Hal ini pun menuai kontroversi, baik dari dalam negeri maupun dunia internasional. Namun negara itu memiliki alasan yang kuat untuk melegalkan konten dewasa tersebut.

Para peneliti Denmark saat itu mencoba mengukur hubungan sirkulasi pornografi dan kekerasan seksual di negaranya. Mereka menemukan bahwa kekerasan seksual menurun sejak dilegalkannya konten pornografi. Maka dari itu, pornografi dilegalkan asal tidak  mengandung pencemaran nama baik, pengkhianatan, dan rasisme. 

Inggris adalah negara liberal yang sangat terbuka. Mereka telah melegalkan pernikahan sesama jenis, aborsi, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan konten pornografi. Siapapun boleh membuat dan mengaksesnya namun ada batasan khusus yang tak boleh dilanggar.

Menurut pasal 5 dari 26th Criminal Justice and Immigration Act 2009, kepemilikan pornografi ekstrem dilarang oleh negara. Yang dikategorikan ekstrem adalah konten yang menampilkan sadisme. Misalnya membahayakan alat kelamin, payudara, dan anus.

Kegiatan seks yang ekstrem juga meliputi seks dengan hewan dan mayat. Konten yang menampilkan seks tanpa persetujuan seperti kekerasan seksual dan pemerkosaan juga dilarang. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea Utara adalah negara yang sangat ketat dalam mengatur gerak-gerik warganya. Begitu pula dalam hal pengaksesan konten pornografi di internet.

Menurut laporan investigasi jurnalis bernama Martyn Williams, pornografi dilarang keras di negara tersebut. Khususnya untuk video yang berasal dari situs-situs asing.

Pemerintah menerapkan hukum eksekusi mati untuk orang-orang yang melanggarnya. Bahkan laporan dari Amnesty International mengatakan bahwa pernah ada pasutri yang menonton video porno dieksekusi mati di hadapan banyak orang.

Negara dengan aturan pornografi unik yang terakhir adalah Australia. Pemerintah setempat melegalkan pornografi dengan catatan tidak menampilkan perempuan dengan payudara kecil. Apa alasannya?

Dilansir The Week, ternyata badan sensor Australia menilai bahwa menampilkan perempuan dengan payudara kecil dapat mendorong perilaku pedofilia. Sebelumnya, negara tersebut memang telah memberlakukan pelarangan pornografi anak-anak.

Namun aturan yang membatasi bentuk tubuh perempuan ini memicu sejumlah kritik. Sebab perbedaan ukuran payudara adalah hal yang sangat normal dan tidak seharusnya diatur oleh pemerintah. 

Itulah aturan-aturan konten pornografi unik dari berbagai belahan dunia. Hal-hal yang memengaruhinya pun berbeda-beda. Namun pada umumnya bergantung pada kondisi masyarakat, budaya, dan agama.

Kalau menurutmu, aturan dari negara mana yang paling unik?