Unit cloud Huawei, Ascend, bekerja sama dengan startup infrastruktur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) SiliconFlow, yang membuat DeepSeek dalam menyediakan unit pemrosesan grafis (GPU) untuk model bahasa besar DeepSeek V3 dan R1.
Menurut situs South China Morning Post, langkah antara Huawei dan SiliconFlow dilakukan ketika model open-source DeepSeek semakin populer di China dan Amerika Serikat.
DeepSeek diketahui telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Silicon Valley dan Wall Street karena kemampuannya untuk mengembangkan model AI dengan biaya yang jauh lebih murah daripada para pesaingnya yang lebih besar di negeri Paman Sam.
Chatbot sumber terbukanya telah mendorong aplikasi ini ke posisi teratas di App Store di 51 negara dan sekarang terungkap bahwa chatbot ini beroperasi dengan chip AI Huawei.
Langkah untuk meluncurkan model DeepSeek pada tulang punggung perangkat keras buatan sendiri menyoroti kemajuan China dalam mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dan memperkuat industri AI dalam negerinya di tengah meningkatnya upaya Amerika Serikat untuk menutup akses China terhadap chip kelas atas yang menurut pemerintah AS dapat digunakan untuk memajukan tujuan militer.
Investor Open AI, Microsoft, awal pekan ini meluncurkan dukungan untuk R1 di platform cloud Azure dan GitHub. Hal ini memungkinkan klien untuk membangun aplikasi AI yang berjalan secara lokal di komputer Copilot+.
Kemudian, rakasasa ecommerce Amazon. com telah memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi dengan R1 yang "kuat dan hemat biaya" melalui Amazon Web Services.
Layanan cloud Huawei menggunakan solusi Ascend buatan sendiri untuk sumber daya komputasi, yang dapat melibatkan berbagai jenis perangkat keras termasuk cluster server yang dikembangkan sendiri oleh Huawei, modul AI, dan kartu akselerator.
Meski begitu, Huawei dan SiliconFlow tidak menyebutkan secara spesifik chip yang digunakan dalam layanan cloud Ascend.