Platform X Rilis Fitur Stories, Rangkum Topik Hangat dengan Grok AI

Grok rangkum berita hangat dari tweet pengguna

X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini menggunakan chatbot AI Grok milik Elon Musk untuk merangkum berita dan topik yang sedang tren di platformnya. Fitur baru ini, yang diberi nama X Stories, saat ini hanya tersedia untuk pengguna premium X. Rangkuman berita yang dihasilkan Grok akan muncul di bagian atas halaman "For You" di tab Explore.

Halaman ini menampilkan berita dan cerita populer yang dibagikan di platform X, bersama dengan item lain yang disarankan berdasarkan minat pengguna. Dengan ini, pengguna dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakan di X tanpa harus menghabiskan banyak waktu menggulir timeline mereka. Mau tahu lebih lanjut tentang kabar platform X rilis fitur stories? Yuk, simak artikel ini sampai habis!

1. Grok merangkum berita berdasarkan percakapan di X

Melansir TechCrunch, Grok hanya menggunakan postingan X untuk menghasilkan rangkuman beritanya. Chatbot ini tidak melihat teks artikel asli yang menjadi topik pembicaraan. Pendekatan ini memungkinkan X untuk mengakses berita tanpa harus bermitra langsung dengan penerbitnya.

Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi misinformasi. Pasalnya, apa yang dibicarakan orang di X bisa jadi hanya reaksi atau opini mereka terhadap suatu berita, bukan berita itu sendiri. Jurnalis Alex Kantrowitz menyebut langkah ini kontroversial, meski ia mengakui ada peluang di sana.

Baca Juga: 3 HP Pesaing realme Narzo 70x 5G dengan MediaTek Dimensity 6100+

2. Perbandingan dengan fitur Moments di Twitter

Platform X Rilis Fitur Stories, Rangkum Topik Hangat dengan Grok AILogo X. (unsplash.com/BoliviaInteligente)

X Stories mirip dengan fitur Moments yang dulu ada di Twitter. Moments mengurasi tweet penting seputar berita dan momen populer di platform. Bedanya, rangkuman ini dikurasi oleh tim manusia. Namun, Twitter telah menghentikan fitur Moments sejak tahun 2022.

Selain Moments, di tahun 2020 Twitter juga pernah berupaya menambahkan headline dan deskripsi pada tren terkini, namun tidak dengan bantuan AI. Twitter sendiri yang memberi deskripsi pada beberapa tren hariannya dengan informasi tambahan. Twitter juga menyematkan tweet yang representatif untuk memberikan konteks tambahan kepada pengguna.

Namun, penerapan upaya ini tidak konsisten. Beberapa tren mendapat tulisan tambahan sementara yang lain tidak. Hal ini berbeda dengan X Stories, di mana semua berita utama di halaman For You akan dirangkum oleh AI Grok.

3. Grok belum sepenuhnya akurat dan rentan salah

Sebagaimana alat AI generatif lainnya, Grok masih rentan berhalusinasi. X sendiri secara eksplisit mengingatkan para penggunanya untuk memverifikasi setiap rangkuman yang dibuat oleh chatbot ini. Sebelumnya, Grok juga pernah viral karena melakukan kesalahan fatal. 

Grok melakukan kesalahan mendasar saat menginterpretasikan istilah basket throwing bricks yang berarti gagal mencetak skor. Alih-alih memahami konteks olahraga, Grok malah menghasilkan cerita aneh yang mengklaim bahwa pemain NBA Klay Thompson terlibat dalam aksi vandalisme. Insiden ini dengan jelas memperlihatkan bahwa akurasi Grok masih jauh dari sempurna dan memerlukan banyak peningkatan.

Kendati demikian, tren penggunaan AI dalam jurnalistik tampaknya akan terus berlanjut. Beberapa media ternama seperti Financial Times, Associated Press, dan Le Monde bahkan telah mengumumkan kemitraan dengan perusahaan AI seperti OpenAI. Meski masih kontroversial, kolaborasi antara jurnalistik dan AI diprediksi akan semakin umum di masa depan. Adanya platform X rilis fitur stories, apakah menurutmu hal ini akan bermanfaat dan dapat digunakan maksimal oleh pengguna media sosial tersebut?

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa X Bukan Media Sosial yang Cocok untuk Semua Orang

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya