5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEO

Wajib tahu agar pengunjung di situsmu meningkat

Search volume atau volume pencarian kerap dianggap sebagai metriks utama dalam proses keyword research. Ini muncul dengan anggapan bahwa search volume tinggi berpotensi mendatangkan banyak traffic sehingga website bisa merangkak ke peringkat teratas halaman pertama mesin pencarian. Padahal faktanya tidak selalu demikian.

Kunci utama sukses dalam SEO adalah penggunaan keyword yang relevan dengan bisnis dan niche website. Untuk itu, ada metriks dan hal lain yang perlu diperhatikan ketika melakukan keyword research. Simak informasinya dan segera terapkan agar visibilitas dan ranking website bisa meningkat.

1. Menentukan tipe keyword yang akan digunakan

5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEOilustrasi hal yang perlu diperhatikan saat melakukan keyword research (freepik.com/rawpixel.com)

Sebelum memulai keyword research, hal pertama yang harus dilakukan ialah menentukan jenis keyword yang akan digunakan. Kata tersebut harus selaras dengan search intent para audiens. Search intent sendiri merupakan alasan seseorang mencari sesuatu di mesin pencari.

Langkah ini menjadi sedemikian penting lantaran kunci utama SEO ialah memberikan hasil yang relevan dengan yang diinginkan audiens. Berdasarkan search intentkeyword diklasifikasikan menjadi informational, navigational, commercial investigation, dan transactional.

  • Informational keyword. Ini merupakan tipe keyword yang diketik audiens saat ingin mencari informasi mengenai suatu hal. Contohnya, "cara melakukan strategi SEO", "contoh CV", dan "resep ramen ala Jepang". Jenis yang satu ini cocok untuk meningkatkan awareness. Tipe konten yang sesuai dengannya adalah artikel blog karena memberikan informasi lebih mendalam mengenai keyword yang berkaitan.
  • Navigational keyword. Audiens yang mengetikkan keyword ini biasanya ingin mencari produk, halaman, website, atau lokasi spesifik. Contohnya, "login Facebook", "Instagram Han So Hee", atau "Depot Bu Rudy Surabaya". 
  • Commercial investigation keyword. Tipe keyword ini dicari audiens saat ingin menginvestigasi sebuah produk atau brand. Contohnya, "Laptop terbaik 2022", "Sepatu Adidas vs Nike", "Jas hujan murah". Audiens yang mencarinya sudah tertarik untuk membeli, tetapi ingin memastikan produknya terlebih dahulu. Untuk itu, website yang memanfaatkan affiliate marketing bisa memanfaatkan tipe keyword ini dengan membuat konten listicle atau list article.
  • Transactional keyword. Audiens yang mengetikkan keyword ini kemungkinan memiliki intensi yang sangat besar untuk melakukan konversi. Dalam funnel AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action), mereka berada di tahap action yang merupakan tahap terakhir. Contohnya adalah "Harga iPhone 13", "Sewa apartemen Jakarta", "Download Disney+". Untuk itu, tipe kontennya bisa berupa product page.

Untuk memvalidasi kesesuaian tipe keyword dengan tipe konten, lakukanlah investigasi di mesin pencari seperti Google. Ketik kata tersebut dan lihat tipe konten dari kompetitor yang mendominasi di halaman pencarian. 

2. Lihat search volume untuk keyword yang akan digunakan

5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEOilustrasi analisis keyword (pexels.com/Lukas)

Langkah selanjutnya ialah melihat berapa search volume untuk sebuah keyword. Metriks ini bertujuan untuk melihat apakah audiens mencari sebuah keyword di mesin pencarian.

Untuk melakukan keyword research, kamu bisa menggunakan berbagai tool seperti Ahrefs dan Semrush. Kabar baiknya, kedua tool tersebut menyediakan versi gratis untuk kamu yang masih baru memulai perjalanan di SEO. Namun perlu diingat, fitur yang terdapat pada versi gratis cukup terbatas.

Saat mencari keyword, kamu bisa melakukan filtrasi agar lebih mudah dalam menemukan keyword yang sesuai. Sebagai contoh, kamu bisa menentukan minimum search volume sebesar 300. Nantinya, keyword yang memiliki search volume di bawah angka minimum akan dieliminasi.

Sesuai dengan tipe keyword, kamu juga bisa menambah filtrasi berupa modifier atau tambahan kata yang menunjukkan search intent audiens. Sebagai contoh, modifier untuk tipe informational keyword ialah "cara" dan "tutorial", sedangkan untuk tipe commercial keyword ialah "terbaik", "spesifikasi", dan "vs".

Baca Juga: 5 Tahapan Membuat Strategi SEO untuk Website Baru

3. Lihat proyeksi potensi traffic pada keyword

5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEOilustrasi dashboard performa website di Google Search Console (unsplash.com/@justin_morgan)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sebaiknya jangan hanya berpaku pada keyword populer yang punya search volume tinggi. Sebab, persaingannya juga akan sengit sehingga probabilitas website muncul di halaman pertama Google cukup rendah.

Setelah melihat search volume, coba proyeksikan potensi traffic pada keyword. Kamu bisa melakukannya dengan dua cara. Pertama, coba lihat traffic kompetitor yang menduduki peringkat teratas halaman pertama mesin pencarian. Ini bisa dilihat melalui tools seperti Ahrefs. Kamu bisa mengestimasikan traffic website dari data kompetitor.

Namun, cara ini dinilai kurang bisa diandalkanTerlebih, cara ini tak dimungkinkan bagi mereka yang belum punya akses premium untuk tools berbayar. Kabar baiknya, proyeksi potensi traffic pada keyword juga bisa dilakukan secara manual dengan mengalikan search volume dengan estimasi click-through-rate atau CTR website.

CTR merupakan persentase orang yang mengklik website setelah melihatnya. Formulasinya ialah jumlah klik dibagi dengan impresi. Jika website masih belum memiliki data brenchmark CTR, maka kamu bisa menggunakan data yang tersedia di internet, seperti yang dibagikan oleh Smartinsight.

Sebagai contoh, jumlah search volume untuk keyword yang kamu pilih ialah 1500 dan CTR-nya diestimasikan sebesar 34 persen. Maka, potensi traffic yang kamu dapatkan sebanyak 510 setiap bulannya.

4. Lihat relevansi keyword dengan bisnis atau niche website

5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEOilustrasi halaman hasil pencarian (unsplash.com/Obi - @pixel6propix)

Ingat, kunci utama dari strategi SEO yang sukses ialah menggunakan keyword yang relevan dengan bisnis atau niche website. Untuk itu, lagi-lagi, jangan hanya berpaku pada search volume dan proyeksi potensi traffic.

Selain itu, saat hendak menentukan keyword, coba tanyakan dua hal ini:

  • Apakah kamu bisa menyisipkan produk yang ditawarkan ke dalam konten yang membahas topik atau keyword tersebut?
  • Apakah calon customer punya intensi yang besar untuk melakukan konversi saat mencari topik atau keyword tersebut?

Jika jawabannya iya, maka kamu dapat memilih keyword tersebut. Contohnya, kamu mempunyai bisnis produk perawatan wajah dan ingin meningkatkan awareness melalui website. Tentunya, informational keyword dapat dipilih karena sesuai dengan tujuan bisnis.

Namun meskipun tipe informational keyword cenderung memiliki conversion rate yang rendah, kamu bisa tetap mengoptimalkan penjualan dengan menyisipkan internal link yang menuju product pageKeyword seperti "cara membuat kulit glowing" dapat digunakan lantaran dapat menjawab pertanyaan pertama.

Walau tak secara langsung memberikan konversi, informational keyword bisa membantu mengakselerasi awareness menuju action. Ini juga berlaku untuk tipe keyword lainnya.

5. Periksa keyword difficulty

5 Hal Penting saat Melakukan Keyword Research untuk SEOilustrasi hasil mesin pencari (freepik.com/rawpixel.com)

Metriks selanjutnya yang tak boleh luput dari perhatian ialah keyword difficulty yang menunjukkan seberapa sulit mendapatkan urutan teratas pada keyword atau search queries tertentu. Dirangkum Semrush, berikut klasifikasi keyword difficulty berdasarkan skornya.

  • 0-14: sangat mudah
  • 15-29: mudah
  • 30-49: possible. Artinya, kamu mungkin mendapat urutan teratas halaman pertama mesin pencarian walau kompetisinya cukup banyak
  • 50-69: sulit
  • 70-84: sangat sulit
  • 85-100: sangat sangat sulit

Keyword research tak hanya berbicara soal search volume atau traffic, melainkan mencari topik yang dicari para customer dan bagaimana kita menawarkan solusi untuk menjawab permasalahan mereka. Karenanya, perhatikan hal di atas agar visibilitas website meningkat dan dapat menempati urutan teratas halaman pertama mesin pencarian.

Baca Juga: Belajar SEO, Pebisnis Bisa Belajar Marketing biar Lapak Makin Cuan 

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya