Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OpenAI Luncurkan GPT-5.2 sebagai Langkah 'Code Red'?

ilustrasi logo ChatGPT
ilustrasi logo ChatGPT (unsplash.com/ilgmyzin)
Intinya sih...
  • Pembaruan GPT-5.2 disebut bukan perilisan besar yang sarat gebrakan baru
  • OpenAI belakangan berada dalam posisi yang cukup membingungkan
  • Selama ini OpenAI menjadi pemimpin pasar chatbot AI berkat dominasi ChatGPT
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada awal Desember 2025, Sam Altman, CEO OpenAI mengeluarkan peringatan "code red" untuk semua karyawannya. Hal ini dilakukan karena ia mulai khawatir posisi ChatGPT sebagai pemimpin chatbot AI bakal tergerus oleh keberadaan Gemini. Berdasarkan data Sensor Tower, angka pangsa pasar ChatGPT mengalami penurunan sekitar tiga persen dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Sementara, rival ChatGPT, Gemini justru mengalami pertumbuhan pesat sejak Agustus 2025 lalu.

Lebih mengkhawatirkannya lagi, jumlah pengguna harian Gemini juga dilaporkan terus mengalami peningkatan. Sedangkan, ChatGPT justru dilaporkan mengalami penurunan. Situasi semakin kurang menguntungkan semenjak dirilisnya Gemini 3 pada bulan November lalu yang langsung menuai banyak pujian. Bahkan, sejumlah pengujian AI benchmark juga menunjukkan kalau skor Gemini 3 Pro lebih unggul dibanding GPT-5.1. Dalam situasi terdesak seperti ini, OpenAI diisukan bakal luncurkan GPT-5.2 dalam waktu dekat. Untuk tahu kabar terbarunya, yuk, simak uraian berikut!

1. Pembaruan GPT-5.2 disebut bukan perilisan besar yang sarat gebrakan baru

 Sanket Mishra
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)

Dilansir Toms Guide, pembaruan GPT-5.2 disebut bukan perilisan besar yang sarat gebrakan baru. Sebagai penerus GPT-5.1, model ini diperkirakan membawa peningkatan yang fokus pada efisiensi performa. Versi ini dirancang memiliki kemampuan penalaran yang lebih cerdas, respons lebih cepat, dan mengurangi halusinasi yang biasanya kerap terjadi pada chatbot AI. Bisa dibilang, model GPT-5.2 ini hadir sebagai penyempurna sistem supaya hasil jawabannya makin tepat dan relevan, serta makin akurat dalam memahami maksud pertanyaan pengguna.

Meski tampaknya cukup sederhana, peningkatan seperti ini justru penting buat menjaga kualitas ChatGPT di tengah memanasnya persaingan di pasar chatbot AI. OpenAI sebenarnya memang sudah merencanakan rilis ini cukup lama. Hanya saja prosesnya kini dikabarkan dipercepat setelah kemunculan Gemini 3 dan Claude Opus 4.5 sebagai kompetitor yang keberadaannya cukup mengancam posisi chatbot AI buatannya. Pembaruan ini dinilai bisa menjadi langkah sigap OpenAI buat mengejar ketertinggalan dan memperkuat posisinya kembali di pasar AI.

2. OpenAI belakangan berada dalam posisi yang cukup membingungkan

ilustrasi logo OpenAI
ilustrasi logo OpenAI (unsplash.com/Andrew Neel)

OpenAI belakangan berada dalam posisi yang cukup membingungkan. Setelah suksesnya perilisan model GPT-4o, banyak pengguna mulai menaruh ekspektasi tinggi pada GPT-5. Namun, kenyataannya setelah GPT-5 akhirnya dirilis justru menuai banyak kekecewaan. Banyak pengguna merasa kalau performanya ternyata gak sesuai dengan hype dan bahkan dianggap gak lebih baik dibanding versi sebelumnya. Situasi ini sampai membuat OpenAI harus mengembalikan opsi untuk memakai model lama karena banyaknya protes.

Sejak saat itu, OpenAI mulai menambah fitur dan merilis sejumlah pembaruan kecil. GPT-5.1 kemudian hadir sebagai model baru yang lebih pintar dan responsif saat diajak mengobrol. Meski begitu, tetap saja beberapa pihak menilai kalau pembaruan ini lagi-lagi bukanlah gebrakan besar. Kini, demi mempercepat perilisan GPT-5.2 dalam situasi "code red", OpenAI menunda berbagai proyek besar yang tengah mereka garap. Fokus utama mereka saat ini yaitu merampungkan pembaruan GPT-5.2 secepat mungkin supaya bisa mengejar ketertinggalan dari keagresifan kompetitor.

3. Selama ini OpenAI menjadi pemimpin pasar chatbot AI berkat dominasi ChatGPT

ilustrasi ChatGPT
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)

Selama ini OpenAI selalu menjadi pemimpin pasar chatbot AI berkat dominasi ChatGPT. Perusahaan teknologi satu ini sudah begitu lama berada di posisi puncak sehingga gak begitu mengejar pembaruan dengan gebrakan besar maupun skor benchmark yang tinggi. Belakangan, OpenAI merilis sejumlah fitur, di antaranya termasuk Agent, Instant Checkout, hingga Group Chat. Di saat ChatGPT sibuk menambah fitur baru, ternyata para kompetitornya justru meluncurkan model yang semakin cerdas dan lebih unggul sebagai chatbot AI yang dibuktikan dengan hasil uji AI benchmark fantastis.

Melihat posisinya yang ternyata sudah ketinggalan dari kompetitornya, OpenAI kini menggeser fokus pembaruan pada peningkatan kualitas dasar ChatGPT kembali setelah sekian lama terlalu sibuk menambah fitur. Dalam situasi "code red" ini, OpenAI berusaha mengejar ketertinggalan supaya dominasinya gak tergerus oleh rival beratnya, Gemini. Apalagi, jumlah pengguna Gemini menunjukkan tren positif yang terus mengalami peningkatan dari hari ke hari sejak peluncuran model Gemini 3 Pro.

Dilansir The Verge, model GPT-5.2 diperkirakan bakal dirilis dalam waktu dekat, kemungkinan besar pada minggu-minggu ini. Model baru ini diprediksi bakal hadir dengan sejumlah peningkatan pada efisiensi performa. Hal ini disebut-sebut dilakukan oleh OpenAI sebagai upaya mereka untuk mengejar ketertinggalan dalam situasi "code red". Kabarnya, fokus utama perusahaan saat ini diarahkan untuk mempercepat penyelesaian dan perilisan GPT-5.2 supaya bisa kembali bersaing di tengah memanasnya pasar AI.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

6 Aplikasi Survei Penghasil Uang Tepercaya, Terbukti Cair!

13 Des 2025, 14:11 WIBTech