Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kaleidoskop AI 2025: Ledakan Tren AI, Deepfake, hingga Menteri AI

ilustrasi kecerdasan buatan (AI)
ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (pixabay.com/tungnguyen0905)
Intinya sih...
  • Alibaba rilis Qwen 2.5-Max, ungguli DeepSeek
  • xAI luncurkan Grok 3, tantang OpenAI dan DeepSeek
  • Kejahatan deepfake AI semakin marak di Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2025, perkembangan AI terlihat kian pesat di berbagai sektor, mulai dari industri, media, hingga pelayanan publik. Berbagai model baru dirilis dengan kemampuan semakin kompleks, termasuk teknologi yang mampu menghasilkan video deepfake yang sulit dibedakan dari video asli. Perusahaan teknologi pun berlomba merilis inovasi AI untuk menarik pengguna dan memperkuat posisi mereka di pasar global.

Namun, di balik kemajuannya, AI juga memunculkan tantangan baru. Kasus penipuan berbasis deepfake makin marak, sementara penggunaan AI bahkan masuk ke ranah pemerintahan lewat hadirnya menteri AI pertama di dunia. Berikut rangkuman kaleidoskop AI sepanjang 2025, mulai dari ledakan tren teknologi, meningkatnya kejahatan digital, hingga terobosan unik di dunia politik.

1. Januari: Alibaba rilis Qwen 2.5-Max, diklaim ungguli DeepSeek

ilustrasi gedung pusat kantor Alibaba
ilustrasi gedung pusat kantor Alibaba (unsplash.com/Ban Daisy)

Awal 2025 dibuka dengan gebrakan dari Alibaba melalui peluncuran model AI terbarunya, Qwen 2.5-Max. Model ini diklaim melampaui kemampuan DeepSeek-V3, GPT-4o, dan Llama 3.1-405B dalam berbagai pengujian, terutama pada pemrosesan bahasa dan penalaran. Peluncuran yang dilakukan tepat pada hari pertama tahun baru Imlek menunjukkan strategi agresif Alibaba dalam persaingan AI di China. Qwen hadir sebagai respons terhadap kesuksesan DeepSeek yang sempat mengguncang industri AI pada akhir 2024.

2. Februari: xAI luncurkan Grok 3, tantang OpenAI dan DeepSeek

ilustrasi aplikasi Grok 3 di smartphone
ilustrasi aplikasi Grok 3 di smartphone (pexels.com/Media UMA)

Perusahaan xAI milik Elon Musk merilis Grok 3 pada 5 Februari 2025. Model AI ini diklaim punya kemampuan penalaran yang lebih unggul dibanding para pesaingnya. Pengujian menunjukkan Grok 3 tampil lebih baik dalam matematika, sains, dan pengodean. Model ini juga dilatih dengan data sintetis yang mampu meniru kesalahan manusia, sehingga responsnya dinilai lebih konsisten. xAI juga memperkenalkan Deep Search, mesin pencari berbasis AI, dan membuka akses Grok 3 untuk pengguna premium X (Twitter).

3. April: Kejahatan deepfake AI semakin marak di Indonesia

ilustrasi gambar deepfake
ilustrasi gambar deepfake (freepik.com/freepik)

Pemerintah Indonesia memperingatkan masyarakat soal meningkatnya kejahatan berbasis deepfake AI. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyebut banyak penipuan memanfaatkan video dan gambar yang terlihat sangat realistis. Deepfake bahkan dipakai untuk memalsukan bukti transfer bank hingga dokumen digital. Meski belum ada regulasi khusus, pemerintah masih mengandalkan UU ITE, UU PDP, KUHP, dan UU Hak Cipta untuk menjerat pelaku. Jika tidak diantisipasi, maraknya kejahatan berbasis AI dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap teknologi digital.

4. Mei: Google luncurkan Veo 3, generator video AI super realistis

ilustrasi logo Google
ilustrasi logo Google (unsplash.com/Adarsh Chauhan)

Dalam acara Google I/O pada 20 Mei 2025, Google resmi merilis Veo 3, model AI pembuat video generasi terbaru. Veo 3 mampu menghasilkan video berdurasi 8 detik dengan kualitas fotorealistik lengkap dengan audio dan dialog terintegrasi. Teknologi ini membuat banyak orang sulit membedakan video buatan AI dengan video nyata. Tak hanya itu, Veo 3 dapat mempertahankan konsistensi karakter dalam beberapa adegan serta mengatur sudut kamera secara otomatis. Meski jadi babak baru di dunia kreatif, teknologi ini juga memunculkan tantangan baru soal keaslian karya visual.

5. Juli: OpenAI perkenalkan AI Agents di ChatGPT

ilustrasi aplikasi ChatGPT di smartphone
ilustrasi aplikasi ChatGPT di smartphone (unsplash.com/Solen Feyissa)

OpenAI mengumumkan kehadiran AI Agents di ChatGPT pada 17 Juli 2025. Agen ini memungkinkan AI melakukan tindakan nyata seperti membuat jadwal, menyusun presentasi, mengeksekusi kode, hingga melakukan pembelian otomatis. AI Agents menjadi langkah besar yang mengubah ChatGPT dari sekadar chatbot menjadi asisten kerja digital yang dapat mengeksekusi tugas. Teknologi ini diperkirakan akan mengurangi beban administratif manusia secara signifikan dan memanasnya persaingan perusahaan teknologi dalam mengembangkan sistem agen cerdas.

6. September: Diella, menteri AI pertama di dunia dari Albania

Diella, menteri AI pertama di dunia dari Albania
Diella, menteri AI pertama di dunia dari Albania (e-albania.al)

Dunia politik dikejutkan dengan kehadiran Diella, robot AI pertama yang diangkat sebagai menteri pada September 2025 di Albania. Diella menjabat sebagai Menteri Pengadaan Publik dengan tugas mencegah korupsi dalam tender proyek negara. Meski tidak memiliki bentuk fisik seperti robot humanoid, Diella beroperasi sepenuhnya secara virtual dan memiliki stempel digital yang sah secara hukum. Pemerintah Albania berharap penggunaan AI bisa membuat proses pengadaan menjadi lebih transparan sehingga praktik suap dan nepotisme dapat berkurang. Langkah ini dianggap sebagai babak baru dalam sistem pemerintahan modern.

7. Oktober: OpenAI luncurkan ChatGPT Atlas, browser AI cerdas

ilustrasi logo ChatGPT
ilustrasi logo ChatGPT (unsplash.com/Mariia Shalabaieva)

Pada 21 Oktober 2025, OpenAI merilis ChatGPT Atlas, peramban web berbasis teknologi ChatGPT. Browser ini memungkinkan pengguna menjelajahi internet sekaligus meminta AI untuk merangkum informasi, mencari data, dan menyelesaikan tugas langsung dari situs web. Atlas memiliki fitur memori untuk mengingat preferensi pengguna serta mode agen yang mampu memesan tiket, belanja, hingga mengedit dokumen. Peluncuran ini semakin menantang dominasi Google dalam ekosistem pencarian internet.

8. November: Gemini 3 dan Nano Banana Pro dominasi produk kreatif Google

ilustrasi aplikasi Gemini AI di smartphone
ilustrasi aplikasi Gemini AI di smartphone (unsplash.com/Solen Feyissa)

Google kembali mencuri perhatian pada November 2025 dengan peluncuran Gemini 3 pada 18 November 2025. Model ini bersaing langsung dengan GPT 5.1 dan Sonnet 4.5, serta mampu memecahkan masalah kompleks dalam sains dan matematika dengan penalaran lebih akurat. Hanya dalam tiga bulan, pengguna Gemini 3 mencapai 650 juta orang, angka ini menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap produktivitas AI.

Dua hari kemudian, Google merilis Nano Banana Pro, alat pembuatan gambar dan desain yang mampu mempertahankan konsistensi karakter hingga 14 gambar. Versi Pro ini memperluas penggunaan teknologi generatif hingga ke industri kreatif, pemasaran, dan pendidikan visual. Kehadirannya membuat lonjakan pengguna Gemini semakin tajam, menegaskan bahwa kreativitas berbasis AI kini menjadi kebutuhan dalam era digital modern.

Tren dan perkembangan AI menghadirkan kaleidoskop menarik sepanjang 2025. Mulai dari tren AI yang makin melejit, maraknya kejahatan digital, hingga hadirnya menteri AI pertama di dunia, semuanya menunjukkan bahwa teknologi ini semakin dekat dan sulit dipisahkan dari kehidupan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

OpenAI Luncurkan GPT-5.2 sebagai Langkah 'Code Red'?

13 Des 2025, 11:22 WIBTech