Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OpenAI Rilis GPT-5.2 yang Jago Mengerjakan Tugas Kantoran

tampilan ChatGPT mobile
tampilan ChatGPT mobile (unsplash.com/Jonathan Kemper)
Intinya sih...
  • OpenAI merilis GPT-5.2 dalam tiga varian: Instant, Thinking, dan Pro
  • GPT-5.2 Thinking berhasil menyaingi Gemini 3 Pro dan Claude Opus 4.5 dalam tes benchmark
  • GPT-5.2 dirancang untuk menjadi asisten terbaik bagi pekerja kantoran dengan harga yang lebih mahal dari generasi sebelumnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

OpenAI merilis GPT-5.2 setelah sempat menetapkan status code red karena dominasinya diganggu oleh Gemini 3 Pro buatan Google. Model kecerdasan buatan (AI) ini diklaim sebagai yang paling cerdas dan andal untuk kebutuhan profesional. GPT-5.2 diharapkan dapat memberi nilai ekonomi lebih dengan meningkatkan produktivitas penggunanya.

Model ini membawa berbagai peningkatan kemampuan dalam tugas pembuatan spreadsheet, koding, hingga proyek multilangkah yang rumit. Pengguna berbayar ChatGPT telah bisa mengakses GPT-5.2 mulai Jumat (12/12/2025). Bagi kamu yang penasaran dengan kecanggihannya, berikut penjelasan lengkap seputar GPT-5.2 dari OpenAI!

1. GPT-5.2 hadir dalam tiga varian untuk berbagai kebutuhan

tampilan lama ChatGPT
tampilan lama ChatGPT (unsplash.com/Levart_Photographer)

OpenAI merilis GPT-5.2 dalam tiga varian, yaitu Instant, Thinking, dan Pro. Jadinya, pengguna dapat memilih model yang paling sesuai dengan prioritas tugas mereka, entah itu kecepatan atau kedalaman analisis. Varian ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna berbayar maupun pengembang aplikasi.

GPT-5.2 Instant adalah sebuah model gesit yang cocok untuk tugas harian. Model ini cocok untuk tugas-tugas seperti mencari informasi, penerjemahan bahasa, atau penulisan sederhana. Selanjutnya, GPT-5.2 Thinking, dirancang untuk menangani pekerjaan terstruktur yang lebih berat. Model ini memiliki kemampuan "berpikir" atau penalaran mendalam sebelum memberikan jawaban, sehingga lebih andal untuk koding dan matematika.

Varian tertinggi adalah GPT-5.2 Pro, yang diklaim OpenAI sebagai model paling cerdas dan tepercaya yang pernah mereka buat sejauh ini. Model ini ditujukan untuk pertanyaan-pertanyaan sangat sulit di mana kualitas jawaban lebih diprioritaskan ketimbang kecepatan respons.

Ketiga model ini sudah mulai tersedia secara bertahap untuk pengguna ChatGPT dengan paket berbayar seperti Go, Plus, Pro, Team, dan Enterprise. Sementara itu, bagi para pengembang aplikasi, akses melalui API juga sudah dibuka untuk ketiga varian tersebut.

2. Performa saingi Gemini 3 Pro dan Claude Opus 4.5

perbandingan benchmark GPT-5.2
perbandingan benchmark GPT-5.2 (openai.com)

GPT-5.2 Thinking membawa skor benchmark yang sangat impresif, bahkan berhasil menyaingi pesaing utamanya seperti Google Gemini 3 Pro dan Claude Opus 4.5. Model ini memuncaki tolok ukur SWE-Bench Pro yang menguji kemampuan rekayasa perangkat lunak dunia nyata. GPT-5.2 Thinking mencetak skor 55,6 persen, mengungguli Gemini 3 Pro yang hanya meraih 43,3 persen.

Selanjutnya, pada tes matematika AIME 2025, GPT-5.2 Thinking berhasil meraih skor sempurna 100 persen. Angka ini juga melampaui Gemini 3 Pro yang berada di 95 persen dan Claude Opus 4.5 di angka 92,8 persen. Kemampuan matematika ini menjadi pertimbangan menarik bagi ilmuwan dan insinyur.

Selain itu, OpenAI juga memperkenalkan tolok ukur baru bernama GDPval untuk mengukur kemampuan dalam tugas-tugas pengetahuan profesional di 44 bidang pekerjaan. Pada pengujian ini, GPT-5.2 Thinking mencapai skor 70,9 persen, melompat jauh dari GPT-5.1 yang hanya 38,8 persen. Skor ini bahkan diklaim setara atau melebihi kemampuan ahli manusia di bidangnya.

Dalam pengujian penalaran umum ARC-AGI-1, model ini menjadi yang pertama menembus ambang batas 90 persen dengan biaya komputasi yang jauh lebih efisien. Peningkatan ini menunjukkan GPT-5.2 memiliki kemampuan logika abstrak yang cukup kuat.

3. Lebih andal untuk tugas-tugas kantoran

contoh spreadsheet yang dihasilkan GPT-5.2 Thinking
contoh spreadsheet yang dihasilkan GPT-5.2 Thinking (openai.com)

OpenAI merancang GPT-5.2 untuk menjadi asisten terbaik bagi para pekerja kantoran dan profesional. Model ini membawa peningkatan signifikan dalam tugas pembuatan spreadsheet dan menyusun presentasi. Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi nyata dengan menghemat waktu kerja pengguna hingga berjam-jam.

GPT-5.2 juga memiliki kemampuan long-context understanding yang jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya. Model ini bisa menganalisis atau merangkum dokumen panjang dengan lebih baik tanpa kehilangan detail penting. Fitur ini bisa sangat berguna bagi analis data atau hukum yang harus membedah dokumen tebal setiap harinya.

Masalah "halusinasi" atau jawaban sembarangan yang sering menghantui model AI juga telah ditekan secara signifikan di versi terbaru ini. OpenAI mengklaim GPT-5.2 Thinking memiliki tingkat kesalahan 38 persen lebih rendah dibandingkan versi 5.1 dalam tugas-tugas berbasis fakta. Selain itu, kemampuan agentic workflow memungkinkan model ini untuk menggunakan berbagai alat bantu secara mandiri untuk menyelesaikan proyek multilangkah. Misalnya, GPT-5.2 bisa menulis kode, menjalankannya untuk analisis data, lalu membuat grafik visual dari hasil tersebut dalam satu perintah dengan lebih baik.

Perusahaan rintisan di bidang koding seperti Windsurf bahkan melaporkan adanya peningkatan kinerja yang nyata saat menggunakan model ini untuk debugging kode. GPT-5.2 disebut mampu menelusuri logika pemrograman yang rumit langkah demi langkah dengan presisi tinggi. Oleh karena itu, GPT-5.2 bisa menjadi pilihan menarik bagi para programmer.

4. Harga lebih mahal dari generasi sebelumnya

logo aplikasi ChatGPT
logo aplikasi ChatGPT (unsplash.com/Solen Feyissa)

Di balik kecerdasannya, GPT-5.2 ditenagai oleh jendela konteks super besar mencapai 400 ribu token yang mampu menampung informasi besar. Kapasitas output atau jawaban yang bisa dihasilkan juga cukup besar, mencapai 128 ribu token dalam sekali jalan.

Sayangnya, OpenAI mematok biaya yang cukup menguras kantong jika kamu mengakses model ini melalui API. Untuk model GPT-5.2 Thinking, OpenAI mematok harga 1,75 dolar AS (sekitar Rp29 ribu) per satu juta token input dan 14 dolar AS (sekitar Rp233 ribu) untuk output . Harga ini lebih mahal dari GPT-5.1 yang mematok 1,25 dolar AS (sekitar Rp20 ribu) untuk input dan 10 dolar AS (sekitar Rp166 ribu) untuk output.

Peningkatan harga yang lebih besar terdapat pada varian tertinggi, yaitu GPT-5.2 Pro, yang biayanya melonjak drastis. Pengembang harus membayar 21 dolar AS (sekitar Rp350 ribu) untuk input dan 168 dolar AS (sekitar Rp2,7 juta) untuk output per satu juta token. Tarif ini meningkat hingga 40 persen dari GPT-5.1 Pro.

OpenAI menyatakan mereka tidak akan langsung mematikan model lama, GPT-5.1, dalam waktu dekat. Pengguna berbayar masih bisa memilih untuk menggunakan model lama tersebut hingga tiga bulan ke depan melalui menu model. OpenAI dikabarkan sedang menyiapkan model lain yang akan rilis pada bulan Januari dengan fokus pada perbaikan kualitas gambar dan kepribadian. Perusahaan ini juga berencana merilis "Adult Mode" pada kuartal pertama tahun depan setelah sistem prediksi usia mereka makin matang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Roblox Kini Pungut PPN PMSE, Beli Item dan Aksesori Kena Pajak?

13 Des 2025, 18:22 WIBTech