- Intel: melakukan PHK pada sekitar 37000–45000 karyawan.
- Microsoft: melakukan PHK pada sekitar 15500 karyawan.
- Siemens: melakukan PHK pada sekitar 5600 karyawan.
- HPE (Hewlett Packard Enterprise): melakukan PHK pada sekitar 2500 karyawan.
- Workday: melakukan PHK pada sekitar 1750 karyawan.
- Autodesk: melakukan PHK pada sekitar 1350 karyawan.
- Indeed & Glassdoor: melakukan PHK pada sekitar 1300 karyawan.
- Salesforce: melakukan PHK pada sekitar 1262 karyawan.
- Blue Origin: melakukan PHK pada lebih dari 1000 karyawan.
- Ola Electric: melakukan PHK pada lebih dari 1000 karyawan.
Gebyar PHK Massal Perusahaan Teknologi Dunia, Apa Gara-gara AI?

- Penggunaan AI diterapkan untuk menggantikan sejumlah pekerjaan manusia
- Kemungkinan ada faktor lain dibalik tren PHK massal ini
- 10 perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbesar sepanjang 2025
Di tengah melemahnya kondisi perekonomian global, sejumlah perusahaan teknologi dunia melakukan PHK massal. Berdasarkan data Layoffs.fyi, sepanjang 2024 tercatat lebih dari 150 ribu karyawan kena PHK dari 594 perusahaan teknologi. Badai PHK ini pun belum mereda sepanjang 2025. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 22 ribu pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka, di mana sekitar 16 ribu di antaranya terjadi cuma dalam kurun waktu satu bulan saja, yakni pada Februari.
Tren PHK besar-besaran ini sering dikaitkan dengan tren penggunaan AI yang juga semakin masif. Banyak perusahaan dikabarkan mulai mengandalkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya operasional mereka. Misalnya, seperti Microsoft yang dikabarkan tengah mengurangi sejumlah karywannnya dan mulai beralih buat berinvestasi di bidang AI. Namun, benarkah tren PHK massal ini dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi sepenuhnya gara-gara perkembangan AI? Yuk, cari tahu kabarnya lewat penjelasan berikut!
1. Penggunaan AI diterapkan untuk menggantikan sejumlah pekerjaan manusia

Sejumlah perusahaan teknologi dunia kini mulai beralih ke penggunaan AI buat menggantikan sebagian pekerjaan manusia. Salah satunya Salesforce yang mengaku kalau kini AI sudah mampu menangani hingga 50 persen dari pekerjaan di perusahaan mereka. Sebagai dampaknya, ribuan karyawan harus kehilangan pekerjaan. CEO Salesforce, Marc Benioff, bahkan menyebut kalau mereka kini butuh lebih sedikit "kepala" karena perusahaan memang mau difokuskan pada kolaborasi antara manusia dan AI.
Langkah serupa juga diambil oleh perusahaan teknologi besar dunia, seperti Microsoft, IBM, dan Meta. Microsoft memangkas sekitar 4 persen karyawannya sambil meningkatkan investasi di pengembangan AI. Sementara, IBM kini dikabarkan tengah melepas sejumlah pegawai mereka, terutama di divisi sumber daya manusia. Meta pun juga dikabarkan tengah mendorong tim Metaverse mereka untuk memakai AI dengan tujuan meningkatkan produktivitas sampai lima kali lipat.
2. Kemungkinan ada faktor lain dibalik tren PHK massal ini

Fabian Stephany, asisten profesor bidang AI dan pekerjaan di Oxford Internet Institute, menilai kalau kemungkinan ada faktor lain di balik tren PHK massal ini. Menurutnya, beberapa perusahaan menjadikan AI sebagai "kambing hitam" untuk membenarkan keputusan mereka dalam melakukan PHK. Ia meragukan kalau PHK tersebut sepenuhnya disebabkan oleh peningkatan efisiensi akibat AI. Langkah ini dinilai sebagai strategi pencitraan supaya perusahaan tampak seolah benar-benar memanfaatkan AI sebagai alasan yang bisa diterima publik.
Pada masa pandemik Covid-19, banyak perusahaan teknologi mengalami pertumbuhan pesat sehingga gak heran kalau mereka melakukan overhiring. Kini, ketika kondisi pasar kembali normal mereka berusaha menyeimbangkan jumlah tenaga kerja dengan melakukan PHK massal. Alih-alih mengakui secara terbuka kalau telah terjadi kesalahan dalam perencanaan perekrutan pada masa itu, sejumlah perusahaan justru memilih menjadikan AI sebagai alasan di balik keputusan PHK tersebut.
3. 10 perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbesar sepanjang 2025

Badai PHK besar-besaran masih terus berlanjut pada 2025. Berbagai perusahaan raksasa teknologi hingga startup yang dulunya tumbuh pesat kini kembali mengumumkan pemangkasan jumlah karyawan mereka sebagai langkah efisiensi. Berikut 10 perusahaan teknologi yang melakukan PHK besar-besaran sepanjang 2025.
Gelombang PHK besar di perusahaan teknologi gak cuma dipicu oleh efisiensi akibat penggunaan AI, tetapi kemungkinan juga akibat overhiring saat pandemik COVID-19. Kini, banyak perusahaan kemungkinan sedang menyeimbangkan kembali jumlah tenaga kerja mereka melalui pemangkasan besar-besaran. Dua perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbesar sepanjang 2025 adalah Intel dan Microsoft. Menurut kamu, apakah ada faktor lain lagi yang melatarbelakangi PHK massal ini?