7 Tanda Seorang Data Analyst Punya Karakter Inquisitiveness

2. Kemauan untuk menjelajahi data

ilustrasi sedang berdiskusi atas temuan hasil analisis (unsplash.com/Desola Lanre-Ologun)

Selayaknya seorang petualang yang menjelajahi tempat baru dan belum pernah dijamah sama sekali, tampaknya hal ini juga berlaku bagi seorang data analyst yang punya karakter inquisitiveness. Mereka punya kemauan lebih untuk mengeksplorasi data secara mendalam. Data analyst semestinya tidak merasa cepat puas akan prosedur analisis dan penggunaan metode yang biasa-biasa saja. Mereka juga memiliki kemauan dalam melakukan eksplorasi untuk menemukan insight tambahan atau pola yang menarik.

3. Punya kreativitas dalam melakukan pemecahan masalah

ilustrasi sedang mengolah data menggunakan bantuan algoritma (unsplash.com/Sigmund)

Apabila seorang data analyst memiliki rasa keingintahuan yang tinggi tentunya dapat mendorong kreativitas mereka dalam menyelesaikan masalah analitis. Data analyst yang punya karakter inquisitive tidak ragu untuk mencoba pendekatan baru dan berpikir out-of-the-box untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Rasa ingin tahu yang tinggi mendorong seorang data analyst untuk terus mengeksplorasi ide-ide baru dan menyelami metode analisis yang mungkin belum banyak digunakan. Mereka bisa saja mencoba algoritma baru, menggabungkan berbagai teknik analisis, atau menerapkan pendekatan yang tidak konvensional untuk mencapai hasil yang lebih baik.

4. Selalu menyusun prediksi pertanyaan atas data yang akan dianalisis

ilustrasi sedang mencatat prediksi pertanyaan (unsplash.com/Sarah Elizabeth)

Kepribadian inquisitiveness tercermin dalam kemampuan untuk merumuskan pertanyaan analitis yang relevan dan dapat memberikan wawasan yang signifikan. Mereka selalu mencari pemahaman yang lebih baik tentang data dan konteks bisnis.

Mereka menyadari bahwa pertanyaan-pertanyaan analitis yang baik bukan hanya sekadar embel-embel untuk mendapatkan jawaban, tetapi juga merupakan kunci untuk memahami esensi dari data yang mereka analisis. Seorang data analyst yang inquisitive terampil dalam merumuskan pertanyaan yang tidak hanya memecahkan suatu permasalahan, tetapi juga menuntun mereka untuk menggali lebih dalam infomasi yang mungkin tersembunyi dan berdampak pada hasil akhir yaitu pengambilan keputusan yang lebih bijak.

5. Kemampuan belajar yang cepat

ilustrasi seorang data analyst sedang mengikuti kursus online (unsplash.com/ThisisEngineering RAEng)

Seseorang yang memiliki kepribadian inquisitive umumnya memiliki kemampuan belajar yang cepat. Mereka termotivasi untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, menjadikan mereka adaptif terhadap perkembangan teknologi dan metode analisis baru. Misalnya mengikuti seminar, bootcamp, kursus data, maupun pelatihan yang dinilai dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kompetensi mereka yang pada akhirnya dapat menunjang pekerjaan data analyst sehari-hari.

6. Fokus pada pengembangan insight

ilustrasi suatu proyek data (unsplash.com/Firmbee.com)

Seorang data analyst yang inquisitive tidak hanya berfokus pada tugas rutin, tetapi juga pada pengembangan insight baru. Mereka akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang data dan membuat analisis yang lebih mendalam. 

Selain itu, seorang data analyst yang inquisitive sering kali melibatkan diri dalam proyek-proyek sampingan atau tantangan analitis yang bersifat sukarela. Hal ini dapat mencakup mengambil peran dalam kompetisi data, berkontribusi pada proyek open source, atau bahkan mengembangkan solusi analitis untuk mengatasi isu terkini. Partisipasi dalam kegiatan semacam ini tidak hanya meningkatkan keterampilan praktis seorang data analyst, tetapi juga memberikan peluang untuk menghadapi berbagai jenis data dan permasalahan yang mungkin tidak ditemui dalam pekerjaan sehari-hari.

7. Menyukai tantangan yang berbau analitis

ilustrasi seorang data analyst sedang menyusun alur analisis (unsplash.com/Kaleidico)

Kepribadian inquisitive membuat seseorang cenderung menyukai tantangan analitis. Mereka tidak takut untuk menghadapi data yang rumit atau masalah yang kompleks, melainkan melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Mereka mengerti bahwa tantangan analitis tidak hanya sebagai hambatan, tetapi juga sebagai jalur untuk menajamkan keterampilan analitis mereka lewat rasa ingin tahunya. Dengan kepribadian inquisitive, seorang data analyst dapat dengan antusias menyusun strategi pemecahan masalah yang terarah, menggali setiap aspek data dengan cermat untuk menemukan solusi yang lebih baik.

Seorang data analyst punya karakter inquisitiveness, terutama di masa kini sepertinya adalah wajib. Namun, karakter ini bukan sesuatu yang bisa diperoleh dengan mudah. Sering-seringlah latihan untuk memperkaya rasa ingin tahu akan sebuah data menjadi informasi yang menarik untuk dikulik.

Baca Juga: Data Analyst Vs. Data Scientist, Apa Perbedaannya?