Sahabat-AI Bisa 5 Bahasa Daerah, Diklaim Lebih Unggul Dibanding Meta

- Sahabat-AI model terbaru dapat digunakan dalam lima bahasa daerah di Indonesia, serta bahasa internasional lainnya.
- Platform Sahabat-AI dibuat dan di-hosting di Indonesia, dengan nilai kebudayaan dan kebangsaan yang sangat penting.
- Inisiatif Goto dan Indosat selaras dengan peta jalan pengembangan AI di Indonesia, untuk memudahkan masyarakat menggunakan Large Language Model (LLM).
Sahabat-AI, asisten kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) besutan GoTo dan Indosat semakin memperkuat ekosistem AI yang sesuai dengan karakteristik Indonesia. Model terbaru Sahabat-AI kini dapat digunakan dalam lima bahasa daerah.
Kemampuan multibahasa dan akurasi yang lebih tinggi membuat layanan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Indonesia. Hal ini dikatakan dalam acara "Peluncuran Sahabat-AI Model 70B dan Chatbot" di Jakarta, pada Senin (02/06/2025).
5 bahasa daerah
Sahabat-AI dengan model berkapasitas 70 miliar parameter ini Model terbaru ini dapat digunakan dalam lima bahasa daerah yakni Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, dan Batak, dan sejumlah bahasa internasional lainnya.
"Bahasa Bataknya masih belum sempurna karena kita masih kekurangan data. Jadi tugas kami akan setel untuk melihat apa yang bisa kita kerjasamakan supaya bisa memperbaiki bahasa Batak," tujar Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo.
Nilai-nilai kebudayaan, nilai-nilai bahasa Indonesia, nilai kebangsaan menjadi hal yang sangat penting.
GPU Merdeka yang ada di dalam negeri dikatakan sangat efisien karena hanya menggunakan 2 kali H100 GPU, sementara model lain di skala internasional, minimal 16 lebih GPU, sehingga diklaim sangat efisien dengan latensi yang sangat rendah.
"Platform ini dibuat oleh engineer lokal dan di-hosting di Indonesia dan untuk Indonesia," menurut Director & Chief Business Officer Indosat Hutchinson, Danny Buldansyah.
Selaras dengan roadmap AI

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan bahwa inisiatif yang dilakukan Goto dan Indosat selaras dengan peta jalan pengembangan AI di Indonesia yang sedang dibuat oleh pemerintah.
Dia menyebut bahwa Sahabat-AI merupakan salah satu inovasi yang harus didukung, yang tumbuh di dalam ekosistem pengembangan AI Indonesia menuju kedaulatan AI.
"Ini penting sekali, apalagi Sahabat-AI ini salah satu bentuk LLM yang mencoba untuk mengolah data-data dalam bahasa lokal, seperti bahasa Sunda dan Jawa ya, di-train dengan dua bahasa itu dan berkembang. Dan kalau kita lihat memang tren di dunia sekarang juga membangun LLM dengan mencoba mengolah bahasa-bahasa lokal," Nezar mengatakan.
Nomor 1 di Indonesia
Indosat dan GoTo ingin memudahkan masyarakat Indonesia menggunakan Large Language Model (LLM) yang berbasis di Tanah Air.
Operator seluler ini juga memiliki Infrastruktur untuk membangun LLM. Mereka mempunyai data center yang tidak hanya bisa digunakan Indosat, tapi juga untuk seluruh masyarakat. Hal ini yang menjadi kunci mengapa mereka memulai inovasi ini.
"Sahabat-AI nomor 1 dibandingkan Gemma, Llama dan model-model Tiongkok. Bukan karena lebih canggih atau kita lebih hebat daripada teman-teman di luar negeri. Tapi kita punya sumber data kekayaan yang luar biasa di Indonesia," lanjut Patrick.
Pembangunan platform ini didukung oleh berbagai macam pihak, sehingga mereka bisa mengumpulkan dan mengolah data yang relevan.
Kemudian tidak terdapat latensi karena semua model ada di Indonesia, sehingga lebih ringan, cepat dan desain yang tidak terlalu rumit, membuat ukurannya tidak terlalu besar.
Kedua perusahaan berharap platform ini bisa terus berkembang, misalnya untuk saat ini hanya terbatas pada teks dan suara, ke depan mereka akan bergerak ke arah grafik dan video. Sahabat-AI juga kelak bisa dikenal atau dipercaya oleh global, bukan hanya AI yang bermanfaat untuk Indonesia saja.