7 Tips Beli Laptop Terbaik untuk Programmer, Anti Nyesal

Layar jadi salah satu aspek penting yang tidak bisa diremehkan ketika ingin membeli laptop untuk kebutuhan programer. Jika portabilitas bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, ada baiknya untuk mencari laptop dengan layar sebesar mungkin.

Semakin besar layar, semakin nyaman pula ketika melakukan pekerjaan, terlebih jika terbiasa menggunakan banyak aplikasi sekaligus dalam satu layar alias multitasking. Selain ukuran layar yang memuaskan, pilih juga laptop yang telah mendukung layar eksternal, sehingga jika satu layar dari laptop tidak cukup untuk multitasking, bisa ditambah lagi dengan monitor atau layar tambahan via koneksi HDMI maupun Thunderbolt 4. 

Untuk performa yang maksimal, tentunya dibutuhkan prosesor yang juga mumpuni. Namun untuk kasus ini, sesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Jika aktivitas programming yang dilakukan mengharuskan membuka banyak aplikasi secara bersamaan, utamakan laptop dengan prosesor yang punya banyak core alih-alih yang memiliki clock speed tinggi.

Namun jika aktivitas programming hanya membutuhkan satu aplikasi saja, maka prosesor dengan clock speed tinggi namun core tidak terlalu banyak sudah lebih dari cukup. Usahakan untuk tidak menggunakan prosesor kelas entry-level seperti Intel Core i3 atau AMD Ryzen 3 dan pilih setidaknya yang berkelas mid-range seperti Intel Core i5 dan AMD Ryzen 5.

Baik untuk sekedar browsing, mengedit video, bermain game maupun programming, rekomendasi minimal bagi RAM laptop saat ini adalah 8GB. Jika ada budget lebih, juga akan lebih baik untuk memilih yang punya RAM 16GB.

Jika pada akhirnya hanya sanggup meminang yang punya RAM 8GB, pastikan jika laptop tersebut upgradable alias RAM-nya bisa ditambah, entah dengan mengganti RAM yang sudah ada maupun dengan mengisi slot RAM kosong di samping RAM bawaan. Hindari laptop dengan RAM yang sudah disolder alias paten serta yang tidak punya slot RAM ekstra, karena untuk bisa mendapat RAM lebih, mau tidak mau harus membeli laptop baru.

Jika ingin laptop bekerja dengan lebih maksimal dan cepat, usahakan untuk membeli yang telah menggunakan penyimpanan bertipe SSD. Dengan SSD, performa laptop bakal lebih optimal, terutama membuat proses booting dan membuka aplikasi menjadi lebih cepat.

Di 2022 ini, rekomendasi minimal untuk SSD adalah 256GB, namun ada baiknya untuk mencari yang telah dibekali dengan SSD 512GB agar bisa muat lebih banyak file.

Menggunakan kombinasi HDD dan SSD juga bisa dipilih, jika ingin menghemat budget. Namun, pastikan jika sistem operasi, aplikasi dan data pekerjaan disimpan di SSD, sementara berbagai file lain seperti film, game maupun dokumen disimpan di HDD saja.

Untuk sistem operasi, tergantung dimana aktivitas programming dilakukan. Jika sebagian besar dilakukan di MacOS, bisa pilih laptop-laptop garapan Apple yang ada banyak pilihannya mulai dari MacBook Air hingga MacBook Pro.

Perlu dicatat jika seri MacBook buatan Apple mahal, jadi pastikan sesuai dengan budget. Sementara itu, jika programming sebagian besar dilakukan di Windows, maka ada banyak opsi laptop untuk dipilih, mengingat sebagian besar laptop saat ini adalah berbasis Windows.

Jika Linux, sayangnya tidak ada banyak laptop yang telah terinstal Linux di pasaran saat ini, tapi tenang karena Linux gratis dan bisa diinstal dengan mudah di laptop berbasis Windows, baik sebagai pengganti maupun pendamping alias dual-boot.

Selain prosesor cepat dan layar dengan ukuran besar, keyboard yang baik dan nyaman digunakan untuk mengetik juga sangat krusial terutama bagi programmer. Sama seperti layar, programmer juga menghabiskan sebagian besar waktu “berinteraksi” dengan keyboard. Keyboard di laptop sendiri ada berbagai mulai dari yang full-sized dengan ekstra tombol numerik dan tenkeyless yang lebih simpel.

Untuk urusan ini, kembali ke preferensi masing-masing. Namun, ada baiknya untuk juga memilih keyboard yang telah memiliki lampu backlit. Di samping menambah nilai estetika, keyboard dengan lampu backlit juga sangat membantu terutama bagi yang suka melakukan pekerjaan di ruangan gelap atau minim cahaya.

Apabila aktivitas programming sering dilakukan di luar rumah/kantor, maka laptop dengan daya tahan baterai awet sangat direkomendasikan. Ada banyak laptop dengan daya tahan baterai juara diluar sana dan tidak hanya terpaku pada laptop kelas flagship saja. Itu artinya, fitur ini juga bisa dinikmati pada laptop kelas mid-range yang tidak begitu mahal.

Selain daya tahan yang awet, pertimbangkan juga untuk membeli laptop dengan Power Delivery. Sederhananya, Power Delivery memungkinkan laptop untuk sama seperti smartphone atau tablet, bisa diisi lewat powerbank. Dengan begitu, ketika dalam kondisi mendesak, tidak perlu bingung mencari colokon atau sumber listrik.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli laptop untuk programmer. Jika kamu punya saran lain terkait yang perlu diperhatikan sebelum beli laptop untuk programming, langsung saja tulis di kolom komentar di bawah ya!