3 Danau di Ternate Paling Memukau, Jadi Wisata Andalan, nih!

Ternate merupakan ibu kota Provinsi Maluku Utara yang meliputi beberapa pulau kecil. Ada Pulau Ternate, Pulau Hiri, Pulau Maju, Pulau Gureda, dan Pulau Tifure. Selain island hopping dan menikmati pantai, kamu juga bisa mengunjungi beberapa danau di Pulau Rempah itu.
Ada tiga danau di Ternate, semuanya berada di Gunung Gamalama alias Pulau Ternate. Ketiganya merupakan wisata kebanggaan kota tersebut. Bahkan menjadi inspirasi gambar di mata uang Rp1.000 dan perangko, lho.
Beberapa rekomendasi wisata danau di Ternate ini hadirkan pemandangan alam memukau. Sekalinya ke sini, kamu gak bakal pengin beranjak pergi, deh!
1. Danau Tolire Besar
Danau Tolire Jaha (Besar) terletak di Desa Takome, Kecamatan Pulau Ternate, Ternate. Jaraknya sekitar 18 km dari pusat Kota Ternate, sehingga dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor selama 1 jam. Danau di kaki Gunung Gamalama ini berdekatan dan erat kaitannya dengan Danau Tolire Kecil.
Dilansir Jurnal LIMNOTEK, Karakteristik Danau Asal Vulkanik Studi Kasus: Danau Tolire, Pulau Ternate, Danau Tolire terbentuk akibat aktivitas vulkanik dengan tipe danau maar. Terbentuknya danau tersebut tercatat sebagai peristiwa Maar pada 5—7 September 1755, akibat erupsi di sekitar Desa Soela Takomi (1,5 km barat daya Desa Takome).
Danau Tolire Besar dikelilingi tebing curam yang tingginya mencapai 60—80 meter. Diameternya 600 meter, kedalaman maksimum danau 43,1 meter, dan luas badan air 26,5 Ha. Danau air tawar ini menjadi habitat berbagai jenis ikan dan buaya muara.
Selain menjadi kajian penting untuk ilmu pengetahuan, Danau Tolire Besar menjadi kawasan wisata alam sejak 2000. Banyak pengunjung yang tertarik untuk menikmati keindahannya dari tepi tebing. Pengunjung perlu membayar tiket masuk dengan harga terjangkau, mulai Rp5.000 per orang dan biaya parkir.
Keindahan alamnya diwarnai dengan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, seperti mitos melempar batu yang tidak akan sampai ke dasar danau, tapi kembali ke tempat asal saat melempar. Hal tersebut juga dianggap tidak sopan, sehingga terdapat larangan untuk tidak melempar batu ke tengah danau.