Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem (dok.pribadi/Natalia Indah)

Gunung Agung merupakan gunung api aktif yang berada di Pulau Bali. Dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Bentuk lereng gunung ini relatif terjal dan menjadi salah satu tempat yang paling disakralkan oleh umat Hindu di Bali.

Selain menjadi tempat untuk sembahyang, banyak orang yang ingin menaklukan puncak gunung tersebut. Gunung Agung memiliki 3 puncak, yang pertama puncak 1 di ketinggian sekitar 2.946 mdpl, puncak 2 di ketinggian sekitar 3.035 mdpl, dan puncak sejati di ketinggian 3.142 mdpl.

Namun, sebelum mendaki Gunung Agung, kamu harus tahu dulu jalur pendakian yang bisa dilalui dan menaati peraturan yang berlaku di sana. Di bawah ini merupakan 3 jalur pendakian ke Gunung Agung Bali yang banyak dilalui pengunjung. Kamu bisa memilih mana yang paling cocok untukmu, ya!

1. Jalur pendakian via Pura Pasar Agung

Jalur Pura Pasar Agung (googleusercontent.com/Pura Pasar Agung)

Jalur pertama adalah via Pasar Agung yang berada di kaki gunung bagian selatan. Jalur ini dikenal sebagai jalur tercepat untuk mendaki Gunung Agung dan menjadi jalur favorit bagi para pendaki.

Melalui jalur ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam pendakian dan hanya sampai di puncak kedua dari Gunung Agung dengan ketinggian sekitar 3.035 mdpl.

Dari sini, pendaki bisa saja melanjutkan pendakian ke puncak berikutnya. Namun tingkat kesulitannya lebih tinggi dan lebih cocok untuk pendaki profesional atau yang sudah sering naik gunung.

2. Jalur pendakian via Besakih

Jalur via Besakih (instagram.com/org_pendaki_g.agung_ds.besakih)

Jalur pendakian via Besakih berada di kaki gunung bagian barat daya. Ini merupakan jalur paling umum dipakai untuk mendaki dan bisa mencapai puncak tertinggi Gunung Agung di 3.142 mdpl. Titik awal pendakian bisa dimulai dari Pura Besakih atau Pura Pengubengan.

Pendakian jalur ini dimulai dari basecamp yang ada di kawasan Desa Besakih, Kecamatan Rendang, dengan durasi tempuh antara 6 hingga 7 jam pendakian. Jalur ini akan melewati pos 1 hingga pos 5, kemudian menuju puncak tertinggi. Jalur via Besakih dimulai dengan agak landai hingga terjal melewati tepi tebing sampai puncak.

Hal menarik dari jalur ini adalah kamu akan disuguhkan pemandangan yang lebih menawan karena benar-benar sampai puncak Gunung Agung.

3. Jalur pendakian via Edelweis

Jalur via Taman Edelweiss (instagram.com/tamanedelweis_bali)

Jalur pendakian via Taman Edelweis berada di bagian lereng selatan Gunung Agung, tepatnya di kawasan Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pendakian melalui jalur ini bisa ditempuh selama seharian atau 2 hari 1 malam, dan wajib menggunakan jasa guide.

Jalur ini dimulai dari basecamp Taman Edelweis, pos 1 hingga pos 5, kemudian dilanjutkan mendaki dari puncak 1 hingga sampai ke puncak sejati. Pendakian ini dimulai dengan jalur yang agak landai, hingga terjal menanjak sampai puncak.

Bisa dikatakan, pendakian dengan jalur ini mempunyai pemandangan yang lengkap dan menawan. Kamu bisa melihat hamparan bunga edelweiss dari mulai pendakian, sunset dan sunrise saat cuaca cerah, hingga pemandangan dari puncak paling tinggi yang mempesona.

Meskipun jalur ini bukan yang tercepat, namun jalur ini satu-satunya yang mempunyai sumber air serta kondisi jalur pendakian yang sudah dibenahi dengan baik oleh warga lokal, para guide, dan para pendaki yang telah melewatinya.

4. Pantangan saat mendaki Gunung Agung

Upacara keagamaan di Gunung Agung (instagram.com/gunungagung.id)

Sebagai gunung tertinggi dan yang disucikan, pendakian Gunung Agung sering ditutup saat ada upacara keagamaan. Selain itu, ada beberapa pantangan dan aturan yang wajib dipatuhi sebelum maupun selama mendaki Gunung Agung berikut ini:

  • Tidak boleh membawa daging sapi atau daging babi.
  • Dilarang membawa atau menggunakan emas, baik berupa peralatan maupun perhiasan.
  • Dilarang mendaki di hari tertentu, seperti Sabtu Kliwon atau Tumpek, Rabu Wage, dan Selasa Kliwon
  • Pendaki yang sedang berhalangan, seperti perempuan yang sedang menstruasi dan seseorang yang salah satu keluarganya meninggal dunia, tidak diperkenankan melakukan pendakian
  • Para pendaki Gunung Agung diwajibkan menjaga tutur kata dan tingkah laku selama melakukan pendakian, seperti tidak boleh berkata kasar dan melakukan hal yang aneh-aneh

Sebelum mendaki Gunung Agung, sebaiknya juga menggunakan jasa pemandu lokal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat, cedera, dan yang lainnya. Dengan membawa pemandu, kamu akan diarahkan ke jalur yang benar dan peralatan yang dibawa pun lengkap.

Nah, itulah 3 jalur pendakian ke Gunung Agung Bali yang banyak dilalui pengunjung. Pilihlah jalur pendakian yang sesuai dengan kemampuan dan persiapkan diri dengan baik sebelum mulai mendaki, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team