4 Tempat Wisata di Melbourne yang Dikunjungi Tissa Biani, Bikin Penasaran!

Wesley Uniting Church berdiri di antara gedung tinggi, dekat dengan Chinatown Melbourne dan State Library Victoria. Lebih tepatnya di 130 Lonsdale Street (antara Russell Street dan Exhibition Street), Melbourne, Victoria. Jaraknya sekitar 2,2 km dari Marvel Stadium yang mudah dijangkau menggunakan trem koridor 86 atau 30.

Gereja tersebut dibangun pada 1858 di tepi barat distrik Little Lon. Awalnya merupakan Gereja Metodis, denominasi Kristen Protestan dari gerakan yang dipimpin John Wesley di Inggris. Kemudian menjadi bagian dari Gereja Uniting di Australia pada penyatuan dengan Gereja Kongregasional dan Presbiterian pada 1977.

Saat ini tetap berfungsi sebagai tempat ibadah dan menyediakan dukungan rohani maupun sosial bagi masyarakat Melbourne. Gereja itu menjadi rumah bagi Gospel Hall, jemaat Gereja Uniting yang kebaktiannya menggunakan bahasa Kanton, dengan terjemahan bahasa Mandarin dan Inggris. Unik, bukan?

Hanya 800 meter dari tempat sebelumnya, Hosier Lane terkenal dengan street art yang telah membuat seni urban Melbourne mendunia. Nikmati beragam warna, karakter, dan bentuk karya seniman lokal maupun internasional yang memukau. Kamu bisa berswafoto dengan latar mural, stensil, dan instalasi yang artistik di gang ini.

Tempat ini juga populer sebagai salah satu spot walking tour di Melbourne. Kamu juga bisa mampir ke Rutledge Lane yang terhubung dengan Hosier Lane. Selain street art, terdapat galeri dan beberapa kedai yang menyediakan hidangan lezat.

Lanjutkan perjalanan dengan menyeberangi Sungai Yarra menuju Galeri Nasional Victoria. Jaraknya 800 meter dari Hosier Lane, dapat dijangkau dengan jalan kaki atau naik trem. Jika merasa lelah, kamu bisa istirahat sebentar di Queen Victoria Gardens yang letaknya berseberangan.

Galeri Nasional Victoria (NGV) merupakan galeri tertua dan paling banyak dikunjungi di Australia. Terdiri dari dua gedung megah, yaitu NGV Internasional dan NGV Australia. Keduanya menampilkan karya seniman internasional dan lokal, pameran, dan berbagai event menarik.

Galeri tersebut menjadi rumah bagi koleksi seni paling penting di wilayah Victoria. Koleksinya lebih dari 76.000 yang mencakup berbagai gaya seni, disiplin ilmu, dan karya berusia ratusan tahun. Salah satu koleksi yang dapat kamu jumpai di sini adalah lukisan berjudul “Apollo and Daphne” karya Henrietta Rae dari tahun 1895.

Jika ingin melihat langsung koleksinya, galeri ini buka setiap hari pukul 09.00–17.00. Tidak diberlakukan tiket masuk untuk kunjungan reguler. Tiket masuk akan diberlakukan bagi yang ingin mengunjungi pameran pada event tertentu.

Setelah puas jalan-jalan di pusat kota, gak ada salahnya melipir sejenak ke Brighton Beach. Pantai yang berjarak sekitar 11 km dari pusat kota ini dapat dijangkau dengan mudah menggunakan kombinasi transportasi umum, trem dan kereta api. Tersedia jalur kereta api yang menghubungkan pusat kota dan daerah pesisir tenggara Melbourne.

Brighton Beach sangat populer di Australia, karena memiliki garis pantai yang panjang. Kawasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu Upper Brighton Beach, Middle Brighton Beach, dan Dendy Street Beach. Spot ikoniknya adalah deretan bathing boxes yang warna-warni.

Selain itu, pantai ini menjadi salah satu spot untuk menikmati sunset. Kamu dapat mengunjunginya setiap hari, kecuali Minggu. Pantai ini juga pet friendly dan bisa digunakan untuk voli, tetapi jangan berenang sembarangan tanpa pengawasan penjaga pantai.

Keempat tempat wisata di Melbourne yang dikunjungi Tissa Biani tersebut dapat jadi ide untuk itinerary sehari atau 2 hari 1 malam. Seluruh tempat mudah dijangkau dari pusat kota menggunakan kendaraan umum dan dapat dikunjungi tanpa tiket masuk. Sudah siap jalan-jalan di Melbourne?