Pasti kamu sudah tidak asing dengan nama Laut Mati yang ada di Yordania? Fenomenanya yang unik membuatnya dikenal di seluruh dunia. Ternyata, Indonesia juga memiliki sebuah tempat dengan fenomena yang mirip, lho yakni di Pantai Tureloto.
Pantai ini terletak di Nias, Sumatra Utara. Bila kamu ingin mengetahui tentang Pantai Tureloto lebih dalam, simak 5 fakta menariknya berikut ini yuk!
Pantai Tureloto terletak Pulau Nias atau tepatnya berlokasi di Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumater Utara. Untuk mencapai Pulau Nias, rute tercepat yang bisa dilalui adalah dengan naik pesawat ke Bandara Binaka. Namun, bisa juga ditempuh dengan transportas laut dari Sibolga dengan kapal feri.
Selanjutnya, untuk sampai di Pantai Tureloto masih harus melanjutkan perjalanan sejauh 90 kilometer dari Bandara Binaka. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 2 jam 45 menit.
Tak seperti pantai lain yang dipenuhi hamparan pasir, Pantai Tureloto justru didominasi oleh bebatuan karang. Namun, hamparan karang ini tidak terbentuk sejak pertama. Melainkan, sejak terjadinya gempa yang mengguncang Nias pada tahun 2005.
Gempa yang terjadi membuat air laut surut dan mulai timbul batu-batu karang yang berukuran raksasa. Hamparan batu karang ini tersebar hampir memenuhi bibir pantai. Bila diperhatikan, bentuk batu karang yang ada di sini mirip dengan otak manusia, lho!
Julukan Laut Mati yang disematkan untuk Pantai Tureloto bukan tanpa sebab. Pantai ini dijuluki sebagai Laut Mati karena memiliki kadar garam yang tinggi. Tingkat kadar garamnya sembilan kali lebih tinggi daripada laut pada umumnya, yakni mencapai 33,7%. Hal inilah yang membuat siapa saja yang berenang di sini akan terapung.
Fenomena ini tentu jadi daya tarik tersendiri untuk Pantai Tureloto. Tak perlu jauh-jauh ke Yordania, kamu bisa merasakan sensasi mengapung di Pantai Tureloto.
Berbeda dengan Laut Mati, Pantai Tureloto masih ditumbuhi biota laut dan terumbu karang. Kamu bisa menyaksikan pesona lautnya dengan mata telanjang berkat permukaan air yang sangat jernih.
Pengunjung dapat menyewa perahu nelayan untuk menuju ke deretan karang yang paling luar. Bila ingin lebih menikmatinya lebih dalam, aktivitas snorkeling dan diving bisa jadi pilihan yang seru.
Setelah puas berkeliling, saatnya untuk mengisi perut yang kosong. Tak lengkap rasanya ke Pantai Tureloto tanpa mencicipi kulinernya. Tak jauh dari lokasi pantai terdapat warung yang menjual hidangan khas laut. Pengunjung bisa bersantai menikmati makanan, sembari menunggu matahari terbenam.
Nah, setelah mengetahui fakta Pantai Tureloto, pasti kamu ingin mengunjungi secara langsung, kan? Jangan lupa agendakan liburanmu ke sini, ya!