Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal akan kekayaan alam dan budayanya. Salah satunya adalah Tana Toraja. Sebuah kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan keindahan alamnya dan cerita kebudayaan yang ada di dalamnya.
Memikat para traveler, tiap tahun pengunjung yang datang ke Tana Toraja kian meningkat. Sebelum berkunjung kesini, yuk baca dulu lima fakta Tana Toraja yang unik dan penuh cerita ini!
Nah ini dia, pasangan Romeo-Juliet versi Toraja. Seperti cerita Shakespeare, kedua insan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya bersama. Hal ini juga terjadi kepada pasangan kekasih ini. Mereka bernama Lobo dan Andui. Menurut cerita masyarakat setempat, mereka berdua meninggal dengan cara gantung diri di pohon yang sama karena jalinan cinta yang tidak direstui. Mengapa? Sebab mereka masih dalam satu keluarga bangsawan. Bagi masyarakat Toraja, itu adalah hal yang memang dilarang oleh para leluhur mereka.
Karena larangan tersebut, mereka memutuskan untuk gantung diri. Pihak keluarga akhirnya sepakat memakamkan keduanya secara berdampingan di bukit Londa. Dua tengkorak kepala itu pun dikeluarkan dari peti dan disimpan di atas peti yang telah hancur tersebut.
Keberadaan Romeo-Juliet versi Toraja ini bisa kamu temui di Gua Londa. Gua yang menyimpan ratusan bahkan ribuan mayat para leluhur mereka. Uniknya, para mayat disini tidak dikuburkan seperti pada umumnya, melainkan ditempatkan dalam gua-gua di atas tebing.
Rambu Solo merupakan salah satu upacara adat paling penting bagi masyarakat Toraja. Masyarakat sekitar meyakini bahwa melalui upacara Rambu Solo ini, seorang yang telah meninggal dunia akan diantar menuju alam keabadian dan bergabung dengan leluhur yang telah lama mendahului mereka.
Hal yang membuat upacara adat ini sangat unik adalah masalah biayanya. Bayangkan saja, bila upacara pemakaman di sini lebih mahal daripada pesta pernikahan masyarakat Toraja. Ya, bagaimana tidak, semakin banyak kerbau yang dikurbankan, semakin cepat pula arwah diantar menuju puya.
Kalau kamu ingin menyaksikan bagaimana upacara pemakaman ini berlangsung, sebaiknya kamu berkunjung di bulan Juli atau Agustus. Sebab, biasanya upacara ini diselenggarakan pada bulan tersebut.
Lolai mendapat julukan sebagai Negeri Di Atas Awan. Tempat ini pun terletak di Toraja bagian Utara. Dari atas sini, kamu dapat melihat hamparan sawah hijau yang luas, susunan rumah-rumah masyarakat, dan pegunungan yang ada di sekitar.
Biasanya, para pengunjung mendirikan tenda di sekitaran puncak di sini agar ketika sunrise tiba, pemandangan mahal ini pun dapat disaksikan secara langsung. Juga tidak lupa dengan gumpalan awan putih yang memesona, membuatmu seperti berada di atas awan. Keren sekali, bukan?
Rumah Tongkonan merupakan rumah adat masyarakat Toraja. Bangunan unik yang atapnya berbentuk menyerupai tanduk kerbau ini memiliki fungsi penting bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar.
Rumah Tongkonan dapat difungsikan sebagai tempat tinggal, tempat upacara adat, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Rumah Tongkonan terbagi ke dalam tiga bagian. Bagian selatan merupakan ruangan untuk kepala keluarga. Bagian tengah dijadikan sebagai tempat berkumpulnya keluarga, dapur dan tempat untuk meletakkan jenazah sebelum akhirnya disemayamkan melalui upacara Rambu Solo. Sedangkan bagian utara merupakan ruangan untuk ruang tamu, tempat meletakkan sesaji dan sebagai tempat tidur.
Selain menikmati keindahan alam dan keunikan adat budayanya, Toraja juga terkenal dengan kopinya. Kopi Toraja merupakan salah satu kopi spesial yang menjadi komoditas unggulan masyarakat Toraja. Tidak heran, kopi dengan nama Latin Celeber Kalosi ini bahkan sudah sampai ke mancanegara, lho. Pastinya membuat kita sebagai masyarakat Indonesia patut bangga, nih.
Kopi Toraja ini juga memiliki banyak manfaat. Seperti dapat membuang lemak bandel, menyingkirkan rasa nyeri, menjaga stamina tubuh, bahkan sampai memperkuat tulang.
Tana Toraja memang memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang selalu berhasil mencuri perhatian para pelancong dari manapun. Mulai lokal hingga mancanegara selalu berdatangan ke tempat satu ini. Jika kamu tertarik mengunjungi Tana Toraja, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, ya!