Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kota di Jepang yang Disebut Paling Ramah Muslim dan Halal Friendly

Yasaka-dori, Kyoto (commons.wikimedia.org/Basile Morin)
Yasaka-dori, Kyoto (commons.wikimedia.org/Basile Morin)

Perjalanan ke luar negeri seringkali menuntut lebih dari sekadar itinerary menarik. Bagi wisatawan muslim, akses terhadap makanan halal dan tempat ibadah menjadi pertimbangan penting sebelum menentukan tujuan.

Jepang, meskipun bukan negara mayoritas muslim, termasuk negara yang mulai serius membangun fasilitas penunjang bagi wisatawan muslim. Mulai dari restoran bersertifikat halal, ruang salat, hingga masjid yang tersebar di berbagai daerah, perkembangan ini jadi kabar baik bagi siapa pun yang ingin berlibur tanpa meninggalkan prinsip ibadah dan pola konsumsi yang sesuai syariat.

Namun, tidak semua kota di Jepang punya kesiapan yang sama dalam menyambut wisatawan muslim dari seluruh dunia. Beberapa kota lebih unggul karena sudah sejak lama membangun ekosistem halal tourism yang matang, baik lewat dukungan komunitas lokal maupun kebijakan pemerintah daerah. Berikut lima kota di Jepang yang paling ramah muslim dan halal friendly, lengkap dengan fasilitas penunjangnya

1. Tokyo menyediakan sarana ibadah dan kuliner halal yang lengkap

Tokyo Camii (commons.wikimedia.org/Abasaa)
Tokyo Camii (commons.wikimedia.org/Abasaa)

Sebagai ibu kota negara dan pusat ekonomi Jepang, Tokyo merupakan kota dengan akses paling luas terhadap fasilitas ramah muslim. Salah satu ikon penting di kota ini adalah Tokyo Camii, masjid terbesar di Jepang yang juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan Turki. Masjid ini tidak hanya ramai dikunjungi untuk salat, tapi juga menjadi tempat belajar dan silaturahmi antar umat muslim dari berbagai negara.

Di sisi lain, Tokyo juga menyediakan banyak pilihan restoran halal dari berbagai negara, termasuk masakan Indonesia, Pakistan, dan Turki. Kawasan seperti Shinjuku, Shibuya, dan Asakusa bahkan punya restoran bersertifikat halal serta beberapa minimarket yang menjual produk makanan halal. Kehadiran ruang salat di stasiun dan pusat perbelanjaan juga membuat Tokyo jadi kota ideal untuk muslim traveler.

2. Osaka mengintegrasikan layanan ramah muslim di lokasi strategis

Osaka (commons.wikimedia.org/Pedro Szekely)
Osaka (commons.wikimedia.org/Pedro Szekely)

Osaka menjadi salah satu kota di Jepang yang paling adaptif terhadap kebutuhan wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia. Banyaknya pelajar dan pekerja asal Indonesia membuat kota ini secara alami tumbuh sebagai pusat komunitas muslim. Salah satu buktinya yakni dengan adanya keberadaan Masjid Istiqlal Osaka yang didirikan oleh diaspora Indonesia dan menjadi pusat aktivitas keislaman.

Selain itu, banyak restoran dan kafe yang menyajikan makanan halal dengan label yang jelas. Di stasiun besar seperti JR Osaka, juga tersedia ruang salat yang bersih dan terawat, lengkap pula dengan tempat wudu. Pemerintah daerah juga aktif dalam mempromosikan wisata halal melalui situs resmi dan panduan khusus wisatawan muslim, sehingga menjadikan Osaka sebagai destinasi yang ramah, informatif, dan siap menyambut wisatawan muslim dengan baik.

3. Kyoto mengedepankan wisata budaya yang sensitif terhadap kebutuhan muslim

Nijo Castle, Kyoto (commons.wikimedia.org/Katsutoshi Seki)
Nijo Castle, Kyoto (commons.wikimedia.org/Katsutoshi Seki)

Kyoto dikenal sebagai kota yang kaya akan warisan budaya dan situs sejarah. Namun, di balik pesona klasiknya, kota ini juga pelan-pelan berbenah untuk menjadi destinasi halal friendly. Di sejumlah destinasi wisata seperti Kastil Nijo, Museum Manga Internasional, dan Kyoto Station, tersedia ruang salat yang dapat diakses dengan bantuan staf setempat.

Restoran halal di Kyoto juga cukup beragam, mulai dari ramen halal hingga masakan tradisional Jepang dengan bahan bersertifikat. Bahkan beberapa ryokan atau penginapan tradisional sudah menyesuaikan menu makanan mereka agar dapat dinikmati wisatawan muslim. Meskipun tidak sebanyak Tokyo dan Osaka, upaya Kyoto untuk ramah muslim terasa tulus dan progresif.

4. Miyagi juga menawarkan komunitas muslim yang akrab dengan berbagai akomodasi halal

Miyagi (commons.wikimedia.org/Random Pacer)
Miyagi (commons.wikimedia.org/Random Pacer)

Miyagi mungkin tidak sepopuler Tokyo atau Osaka, tapi justru itulah yang membuat pengalaman di sini lebih personal. Kota Miyagi memiliki pendekatan unik dalam mengakomodasi kebutuhan muslim traveler dari seluruh dunia. Beberapa penginapan bahkan sudah menyediakan opsi menu halal tanpa perlu permintaan khusus. Ini membuat wisatawan bisa beristirahat tanpa rasa khawatir tentang bahan makanan yang disajikan.

Di Miyagi, terdapat komunitas muslim lokal yang cukup aktif dan terbuka terhadap pendatang. Kehadiran masjid kecil serta toko bahan makanan halal membuat kebutuhan sehari-hari mudah dipenuhi. Bagi yang suka membangun koneksi sosial, kota ini bisa memberikan pengalaman kultural yang lebih mendalam dengan suasana yang lebih hangat dan tidak terburu-buru.

5. Gifu menyediakan wisata kuliner tradisional yang sudah halal

Gifu (commons.wikimedia.org/Oilstreet)
Gifu (commons.wikimedia.org/Oilstreet)

Gifu menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi bagi pencinta makanan khas Jepang. Salah satu tempat yang terkenal adalah toko manisan tradisional halal milik Sweets Artist Shinya. Restoran ini tidak hanya menyajikan makanan halal, tapi juga menjaga aspek estetika dan rasa yang khas Jepang. Tempat ini sudah bersertifikat halal, sehingga wisatawan bisa menikmati kue tradisional tanpa rasa waswas.

Selain kuliner, Gifu juga punya fasilitas ibadah seperti Masjid Bāb Al-Islām yang berperan penting sebagai pusat komunitas muslim. Walaupun skala kotanya lebih kecil, Gifu membuktikan bahwa kota regional pun bisa jadi destinasi halal asalkan ada niat dan kerja sama dari warga serta pemerintah daerah. Suasana kotanya yang tenang justru memberikan ruang eksplorasi yang lebih santai dan terfokus.

Menentukan kota di Jepang yang paling ramah muslim dan halal friendly memang bukan perkara mudah, tapi kini semakin banyak pilihan yang memungkinkan wisatawan Muslim menjelajah dengan tenang. Dari kota besar seperti Tokyo hingga kota regional seperti Gifu, Jepang menunjukkan komitmen untuk menjadi tujuan wisata yang inklusif terutama bagi wisatawan muslim. Dengan pertimbangan fasilitas ibadah, kuliner halal, dan dukungan komunitas, perjalanan ke Jepang bisa menjadi pengalaman spiritual dan budaya yang seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us