5 Objek Wisata di Sumatra Barat ini Terbuat dari Batu, Unik Memesona!

Batu yang terletak di Jorong Dusun Tuo, Nagari Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah masyarakat Minangkabau.

Batu ini adalah simbol perdamaian antara Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan. Mereka adalah pendiri dua keselarasan, yaitu keselarasan Bodi Caniago dan Koto Piliang. Keduanya adalah kakak adik. Namun masing-masing Datuk memiliki aturannya dan pemahamannya sendiri. Perbedaan inilah yang sempat menimbulkan kesalah pahaman di antara keduanya.

Untuk menghindari pertumpahan darah antar saudara, mereka akhirnya menikamkan keris saktinya ke sebuah batu. Batu inilah yang sekarang dikenal dengan nama Batu Batikam. 

Jika melihat ukuran pada foto di atas, mungkin kamu berpikir kalau batu ini bisa diangkat dengan mudah. Tapi jangan salah, tidak semua orang dapat mengangkatnya, bahkan jika kamu memiliki badan yang kekar.

Ada ritual khusus yang harus dilakukan sebelum mengangkat batu yang berada di Nagari Balat Tabuh, Sungayang, Tanah Datar, Batusangkar ini.

Orang yang ingin mengangkat batu harus berwudhu, membaca doa, lalu menyebutkan niatnya di dalam hati. Jika batu dapat diangkat dengan mudah, maka itu adalah pertanda kalau niatnya akan terlaksana. Tapi jika tidak, maka rencananya tadi akan gagal.

Batu Basurek merupakan situs sejarah yang terletak di Kampung Rajo, Saruaso,  Kabupaten Tanah Datar. Secara harfiah batu basurek berarti batu bersurat atau batu yang memiliki tulisan. Hal ini terlihat karena ada sebuah tulisan yang tertera di batu ini.

Tulisan di batu sendiri menceritakan tentang Raja Adityawarman sebagai penguasa negeri emas yang murah hati dan penuh belas kasih. Batu ini ditulis dalam aksara Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta.

Bagi kamu yang berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung kamu juga bisa sekaligus mengunjungi situs Batu Basurek ini karena lokasi keduanya cukup berdekatan.

Siapa yang tak mengenal cerita tentang Malin Kundang. Kisah anak durhaka ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia.

Jika kamu bermain di Pantai Air Manih, kamu akan melihat sendiri Batu Malin Kundang yang konon berasal dari anak durhaka yang dikutuk oleh ibunya.

Bentuk batu-batu ini seperti benda-benda kapal yang asli. Terutama ketika kamu melihat batu berbentuk tali tambang dan barel-barel kayu yang ada di sana.

Batu Malin Kundang sendiri memiliki bentuk yang mirip seperti orang yang sedang bersujud. 

Jika Amerika Serikat punya Ringing Rocks Park, maka Sumatera Barat memiliki Batu Talempong.

Bukan hanya sekadar nama, batu ini benar-benar memiliki bunyi layaknya talempong, alat musik minang yang bentuknya mirip gamelan. Hanya saja untuk membunyikannya diperlukan sebuah ritual khusus. Kemenyan putih harus dibakar dan diiringi dengan perapalan doa. Jika hal ini tidak dilakukan, jangan harap keenam batu ini menghasilkan bunyi seperti talempong.

Uniknya lagi Batu Talempong ini bisa menjadi pertanda bencana atau sesuatu yang buruk pada Nagari Talang Anau, daerah tempat Batu Talempong ini berada. Biasanya Batu Talempong akan mengeluarkan bunyi menderum, mengelegar atau bunyi-bunyian aneh lainnya.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk memasukkan tempat di atas dalam objek wisata yang ingin kamu kunjungi.