Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Gunung untuk Pemula di Bandung, View-nya Eksotis!

pemandangan di Gunung Burangrang (instagram.com/acelsplh)
pemandangan di Gunung Burangrang (instagram.com/acelsplh)

Salah satu kesalahan banyak pendaki pemula ketika mendaki gunung adalah langsung mencoba gunung yang tinggi. Meski gunung dengan ketinggian di atas 3.000 mdpl memang menggoda, namun pendakiannya jelas gak akan mudah. Biasanya semakin tinggi puncaknya, jalur pendakiannya akan semakin sulit.

Alih-alih langsung mencoba mendaki gunung di atas 3.000 mdpl seperti Gunung Rinjani, gak ada salahnya kalau kamu memulai dari gunung yang ketinggiannya lebih rendah. Bagi warga Jawa Barat, kamu gak perlu jauh-jauh ke provinsi lain. Pasalnya Bandung memiliki beberapa gunung yang pas banget buat pendaki sepertimu. Berikut beberapa rekomendasi gunung untuk pemula di Bandung!

1. Gunung Tangkuban Perahu

kawah Gunung Tangkuban Perahu (unsplash.com/Fairuz Naufal Zaki)
kawah Gunung Tangkuban Perahu (unsplash.com/Fairuz Naufal Zaki)

Warga Jawa Barat pasti udah gak asing lagi dengan Gunung Tangkuban Parahu. Meski banyak dari kita yang belum pernah mendaki atau melihat langsung gunung ini, kisah asal muasal Gunung Tangkuban Perahu sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Barat.

Gunung Tangkuban Perahu merupakan gunung yang terletak di sebelah Utara Kota Bandung. Jaraknya yang gak terlalu jauh dari kota, membuat gunung satu ini cocok banget buat pendakian pemula. Dengan ketinggian 2.084 mdpl, Gunung Tangkuban Perahu memiliki enam jalur yang bisa kamu gunakan untuk sampai ke puncaknya, yakni Jalur Kawah Ratu, Ciater, Tanjakan Setan, Cikole, Dago, dan Jayagiri.

Buat kamu yang masih pemula, Jalur Kawah Ratu bisa jadi pilihan. Dengan panjang jalur 2,5 kilometer, kamu hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 jam untuk sampai ke puncak. Jalur lain yang bisa jadi alternatif adalah Jalur Ciater. Memiliki tingkat kesulitan sedang, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk sampai ke puncak. Selain gak memakan waktu pendakian terlalu lama, di Jalur Ciater ini juga kamu akan disuguhi pemandangan berupa perkebunan teh hampir sepanjang perjalanan. Menarik, bukan?

2. Gunung Patuha

sunrise di Gunung Patuha (instagram.com/primatatertawa)
sunrise di Gunung Patuha (instagram.com/primatatertawa)

Banyak orang jarang mendengar nama Gunung Patuha, namun mereka pasti mengenal kawahnya. Dikenal sebagai tempat wisata populer, Kawah Putih ternyata merupakan bagian dari Gunung Patuha.

Gunung Patuha sendiri memiliki ketinggian 2.434 mdpl. Untuk mengakses puncaknya, kamu bisa memilih satu dari tiga jalur pendakian yang tersedia. Jalur pertama dikenal dengan nama Jalur Kawah Putih, merupakan jalur paling mudah. Ini karena dari basecamp, kamu bisa naik kendaraan bermotor untuk mencapai Puncak Sunan Ibu, yang merupakan puncak pertama di ketinggian 2.300 mdpl. Dari puncak pertama ini, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki melewati hutan dengan vegetasi rapat hingga ke puncak.

Jalur lainnya adalah Cipanganten yang lebih menantang, cocok banget buat kamu yang punya tenaga ekstra. Berbeda dari jalur sebelumnya, mendaki dari Cipanganten, kamu akan memulai perjalanan dengan berjalan kaki melewati kebun sayur hingga ke puncak pertama. Asyiknya, di jalur ini juga kamu akan menemukan danau cantik bernama Danau Patuahwattee yang sering digunakan para pendaki untuk berkemah.

Jalur terakhir adalah Jalur Sunan Rama yang lebih sering digunakan oleh orang-orang yang ingin berkunjung ke batu petilasan di dasar Kawah Saat. Oh ya, di jalur ini kamu dilarang menyalakan api dalam bentuk apapun, termasuk rokok. Aturan ini dibuat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan hebat seperti yang pernah terjadi pada tahun 2019 lalu.

3. Gunung Burangrang

pemandangan puncak Gunung Burangrang (instagram.com/acelsplh)
pemandangan puncak Gunung Burangrang (instagram.com/acelsplh)

Berada di perbatasan Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat, Gunung Burangrang juga bisa jadi lokasi pendakian buat kamu yang baru pertama kali naik gunung. Gunung satu ini memiliki ketinggian 2.076 mdpl dan total tiga jalur pendakian, yakni Jalur Legok Haji, Jalur Komando, dan Jalur Pangheotan. Sayangnya dari ketiga jalur ini, hanya dua yang bisa benar-benar digunakan.

Jalur Legok Haji menjadi pilihan favorit karena merupakan jalur tercepat menuju puncak dengan fasilitas yang cukup baik di setiap pos. Memiliki tingkat kesulitan sedang, di jalur ini kamu akan menemukan beberapa jalur dengan kemiringan yang parah sehingga membutuhkan tali sebening. Jalur Pangheotan berada di Kabupaten Purwakarta dan merupakan jalur pendakian terlama sehingga jarang ada pendaki yang memilih jalur ini.

Terakhir adalah Jalur Komando yang merupakan jalur pendakian tidak resmi di Gunung Burangrang. Khusus jalur satu ini, gak semua pendaki bisa melewatinya. Pasalnya, jalur ini merupakan tempat latihan prajurit Kopassus. Meski di pos 1 jalurnya landai dan teduh, medannya akan semakin sulit di pos-pos selanjutnya. Selain curam dan menanjak, kamu juga harus melewati tanjakan batu dan jurang dengan kemiringan 90 derajat.

4. Gunung Putri Lembang

pemandangan di Gunung Putri (instagram.com/daniel.dahni)
pemandangan di Gunung Putri (instagram.com/daniel.dahni)

Buat kamu yang betul-betul belum pernah mendaki gunung, mungkin bisa mencoba mendaki Gunung Putri. Terletak di Lembang, konon di gunung inilah Sangkuriang menendang perahu yang dia buat. Perahu itu terlempar jauh dan jatuh dalam keadaan tertelungkup dan akhirnya berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Gunung Putri punya ketinggian 1.587 mdpl dengan puncak yang bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 30-1 jam. Meski jalurnya menanjak, namun jalur pendakian Gunung Putri masih sangat ramah bagi pemula. Mayoritas pendaki biasanya memulai perjalanan sebelum pagi tiba, tujuannya supaya mereka bisa menyaksikan panorama sunrise dari puncak.

Selain pagi, mayoritas pendaki juga melakukan pendakian pada sore hari. Biasanya mereka akan mendirikan tenda dan bermalam di puncak. Keuntungannya adalah selain bisa menyaksikan panorama sunrise, kamu juga bisa melihat indahnya city lights Kota Bandung dari ketinggian.

5. Gunung Artapela

pemandangan di Gunung Artapela (instagram.com/dhanyalghifary)
pemandangan di Gunung Artapela (instagram.com/dhanyalghifary)

Dibandingkan dengan gunung lain di Bandung, pendakian Gunung Artapela ini termasuk baru. Meski baru dibuka, fasilitas yang tersedia di basecamp cukup lengkap dengan adanya musala, toilet, parkir, kamar mandi, dan warung untuk mengisi perut.

Gunung Artapela memiliki ketinggian 2.194 mdpl, dengan dua jalur yang bisa diakses menuju puncak. Jalur pertama yaitu Jalur Mamuju yang memiliki waktu tempuh sekitar 5-6 jam menuju puncak. Jalur kedua bernama Seven Field, memiliki waktu tempuh sekitar 3 jam. Meski gunung satu ini gak terlalu tinggi, namun jalur pendakiannya lumayan menguras tenaga dengan bukit yang menanjak. Ditambah lagi, di sepanjang jalur juga gak ada pohon sehingga ketika siang jalur akan cukup panas.

Gunung Artapela bukanlah gunung aktif, puncaknya adalah hamparan luas dengan ilalang dan tanaman bunga edelweis. Menariknya dari puncak Gunung ini, pengunjung juga bisa menyaksikan panorama sunset dan sunrise yang memanjakan mata. Belum lagi, barisan gunung di Jawa Barat juga bisa terlihat dengan mudah jika cuaca sedang cerah.

Bandung identik dengan wisata, makanya gak heran kalau di libur panjang atau weekend, kotanya selalu jadi serbuan banyak turis. Tapi sebetulnya, Bandung juga bisa jadi surganya para pendaki. Terutama kamu yang masih pemula, beberapa rekomendasi gunung di atas bisa banget buat latihan sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us