Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tempat Wisata Antimainstream di China untuk Penikmat Sejarah

Hanging Temple of Hengsan (commons.m.wikimedia.org/Charlie fong)

China sudah lama dikenal dengan banyaknya bangunan bersejarah yang telah berubah menjadi destinasi wisata. The Forbidden Palace, Mausoleum Qin Emperor, Tiananmen Square, merupakan tempat wisata sejarah yang paling banyak dikunjungi. 

Kalau kamu ingin merasakan liburan berkesan sambil mengunjungi situs bersejarah underrated di China, kelima tempat wisata berikut bisa jadi pilihan. Tempat-tempat ini memiliki latar belakang sejarah yang menarik untuk ditelusuri.

1. Fengdu Ghost City

Fengdu Ghost City (commons.m.wikimedia.org/Jpbowen)
Fengdu Ghost City (commons.m.wikimedia.org/Jpbowen)

Fengdu merupakan sebuah kota yang dipercaya oleh legenda China sebagai tempat tinggal para iblis. Bukit Ming Shan di Fengdu diyakini sebagai rumah dari Tianzi atau Dewa Kematian. 

Menelusuri Fengdu, kita akan menemukan banyaknya kuburan para pengikut ajaran Taoisme. Kuil yang terletak di atas bukit penuh dengan patung-patung yang menggambarkan kehidupan di Neraka.

Cara menuju Fengdu Ghost City : Naik kereta menuju Fengdu Railway Station lalu lanjutkan perjalanan dengan naik bus 113 untuk sampai ke Fengdu Ghost City.

Jam buka : 09.00-17.00.

Tiket : 80 yuan China atau sekitar Rp 178.000.

2. Hanging Temple of Hengshan

Hanging Temple of Hengshan (commons.m.wikimedia.org/Gisling)
Hanging Temple of Hengshan (commons.m.wikimedia.org/Gisling)

Gunung Hengshan merupakan satu dari lima gunung keramat di China. Kuil gantung yang ada di tebing Gunung Hengshan ini sudah dibangun sejak tahun 491 dan menjadi tempat ibadah bagi tiga agama yaitu Buddha, Taoisme dan Konghuchu.

Dengan panjang 32 meter, Hanging Temple of Hengshan terbagi menjadi tiga area yaitu sisi utara, sisi selatan dan Changxian bridge yang menghubungkan kedua sisi kuil. Sanjiao Hall di sisi selatan merupakan tempat dimana kamu bisa menemukan Shakyamuni, Laozi, dan Confucius berada di satu ruangan.

Cara menuju Hanging Temple of Hengshan : Naik kereta cepat dari Beijing menuju Datong lalu lanjutkan naik mobil sewa untuk sampai ke Hanging Temple of Hengshan.

Jam buka : 08.30-17.30.

Tiket : 117 yuan China atau sekitar Rp 260.000.

3. Nanjie Village

Nanjie Village (dok. The New York Times)
Nanjie Village (dok. The New York Times)

Meski perekonomian China sudah mengenal konsep pasar bebas, salah satu desa di Henan masih menerapkan kehidupan kolektif seperti era komunisme Mao Zedong. Kalau kamu ingin melihat miniatur desa komunis seperti yang dicita-citakan Mao Zedong, kamu bisa berkunjung ke Nanjie Village.

Memasuki Nanjie Village, kita akan melihat banyaknya slogan, kutipan, juga foto dari Mao Zedong. Di area East is Red Square, terdapat patung Mao Zedong serta foto tokoh komunis dunia yang terpajang di keempat ujung lapangan yaitu Marx, Engels, Stalin dan Lenin.

Cara menuju Nanjie Village : Naik kereta cepat menuju Luohe West Station lalu lanjutkan dengan naik taksi untuk sampai ke Nanjie Village.

4. Abi Waqqas Mosque

Abi Waqqas Mosque (commons.m.wikimedia.org/Huangdan2060)
Abi Waqqas Mosque (commons.m.wikimedia.org/Huangdan2060)

Nama Sa'ad bin Abi Waqqas sangat dikenal di kalangan umat Muslim. Salah satu sahabat sekaligus paman Nabi Muhammad SAW tersebut merupakan pemimpin pasukan Muslim saat perang penaklukkan Persia di tahun 636.

Pada tahun 651, Sa'ad bin Abi Waqqas sampai ke daratan China atas perintah dari Khalifah Usman bin Affan. Kunjungannya disambut baik oleh Dinasti Tang dan disanalah Sa'ad bin Abi Waqqas berdakwah memperkenalkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.

Cara menuju Abi Waqqas Mosque (Xianxian Mosque) : Kompleks Masjid dan Makam Sa'ad bin Abi Waqqash terletak di Guangzhou. Untuk sampai ke kompleks masjid, bisa naik metro jalur 2 dengan tujuan Yuexiu Park Station. 

Jam buka : untuk area makam hanya dibuka pada pukul 08.30-17.00. Untuk area masjid buka setiap saat.

Tiket : Gratis.

5. Cizhong Village

Cizhong Village (youtube.com/@Little Chinese Everywhere)

Cizhong Village merupakan desa kecil di daerah aliran Sungai Mekong, tepatnya di Yunnan bagian utara. Meski dihuni oleh beberapa kelompok suku, 80 persen penduduknya adalah pemeluk agama Katholik dan sisanya menganut agama Buddha. 

Penyebaran agama Katholik di Cizhong Village tak terlepas dari komunitas misionaris Prancis yang tiba di kawasan tersebut pada abad 19. Selain membangun gereja katholik, para misionaris juga membuat area perkebunan anggur yang sampai saat ini masih menjadi bagian dari tradisi masyarakat Cizhong. 

Cara menuju Cizhong Village : Cizhong Village dapat ditempuh dari Deqin County. Untuk sampai ke Deqin County, kamu bisa naik pesawat dari Beijing dengan tujuan Shangri-La. Lanjutkan perjalanan dengan naik taksi menuju Deqin County dan lanjut dengan shuttle bus ke Cizhong Village.

Mengunjungi tempat-tempat di atas akan memperkaya pengetahuan tentang sejarah peradaban China yang selama ini jarang kita dengar. Untuk para history lovers, kelima tempat tersebut harus masuk dalam wishlist liburan wisata bersejarah di China. 

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nisa Istiqomah
EditorNisa Istiqomah
Follow Us