7 Fakta Erawan Shrine, Tempat Wisata Religi dan Bersejarah di Bangkok

Dikutip dari laman tourismthailand.org, patung emas Four-Faced Buddha ini dibuat atas usul Luang Suvichan Paet, seorang pimpinan yang membawahi tim dokter di angkatan laut dan juga praktisi meditasi yang profesional.

Setelah banyak masalah yang terjadi saat proses pembangunan, Luang Suvichan Paet menyarankan agar pihak hotel berdoa kepada Dewa Brahma yang oleh masyarakat Thailand disebut Phra Phrom untuk kelancaran proyek dan kemudian membangun kuil di bagian luar hotel setelah hotel selesai dibangun. Kuil itu diberi nama Erawan Shrine. 

Tanggal 9 November 1956, patung Phra Phrom yang menjadi centerpiece di Erawan Shrine resmi dipasang. Patung Phra Phrom didesain oleh Rawi Chomseri dan M.L. Poom Malakul, yang kemudian dipahat atau dibentuk oleh Jitr Pimkowit.

Patung berwarna emas yang menjadi pusat pujaan di Erawan Shrine ini sebenarnya adalah realisasi perwujudan Dewa Brahma (Phra Phrom) di agama Hindu oleh masyarakat Thailand. 

Dilansir dari laman tourismthailand.org, di dalam kepercayaan agama Hindu Dewa Brahma adalah Dewa pencipta dan memiliki empat wajah yang menghadap ke utara, selatan, barat  dan timur. Selain itu Dewa Brahma dipercayai dapat melindungi segala sesuatu di dunia dan di surga, sekaligus menghilangkan hambatan dan membawa keberuntungan. 

Empat wajah di Phra Phrom memiliki simbol cinta, kasih sayang, keadilan, dan amal. Laman nspp.mofa.gov.tw menyebutkan bahwa keempat wajah Phra Phrom menghadap ke 4 penjuru, yang mana setiap penjuru mengandung arti yang berbeda pula.

Dimulai dengan searah jarum jam, wajah pertama mengacu kepada pekerjaan dan pendidikan, wajah kedua mengacu kepada percintaan, wajah ketiga mengacu kepada uang, dan wajah keempat mengarah kepada kesehatan dan keluarga. 

Pengunjung yang hendak berdoa harus membawa 12 dupa wangi, bunga garland  yang berwarna kuning, dan lilin. Arah berdoa dimulai dari wajah Phra Phrom yang menghadap jalan atau pintu utama. Di setiap sisi wajah, letakkan 3 dupa, lilin, dan bunga, kemudian seusai berdoa membungkuk 3 kali, lalu geser sesuai arah jarum jam ke sisi berikutnya. 

Penari-penari yang mengenakan busana Thailand di dalam Erawan Shrine bukanlah pengamen. Melainkan mereka dibayar oleh pengunjung untuk menari di depan Phra Phrom sebagai ungkapan terima kasih karena doa mereka dikabulkan atau sebagai ujud untuk meminta sesuatu kepada Phra Phrom.  

Konon, apabila doamu dikabulkan, maka kamu harus kembali ke Bangkok dan berdoa kepada Phra Phrom untuk mengucapkan terima kasih sekaligus memenuhi janji yang kalian ucapkan saat itu. 

Seusai berdoa, kamu dapat mencuci tangan dengan air yang berada di dalam perunggu emas, tidak jauh dari patung Phra Phrom. Kegiatan mencuci dengan air ini konon dipercaya bisa mengusir malapateka. 

Patung Phra Phrom yang sekarang bukanlah patung awal yang dipasang di tahun 1956. Dikutip dari bangkokpost, tahun 2006 ada seseorang yang memiliki gangguan jiwa tiba-tiba mengamuk dan menghantam patung Phra Phrom dengan palu. Laman thailandmagazine menyebutkan bahwa patung yang baru dipasang tanggal 21 Maret 2006 atau 2 bulan setelah insiden. 

Itulah 7 fakta menarik dan bersejarah mengenai Erawan Shrine yang berada di kota Bangkok, Thailand. Meskipun mayoritas pengunjung yang datang ke tempat ini untuk berdoa, tetapi tempat ini terbuka untuk semua orang. Saat berkunjung ke tempat ini, pastikan kamu mengenakan baju yang tidak terlalu terbuka, menghormati mereka yang sedang berdoa, dan tidak berbicara kasar atau mengumpat.