7 Fakta Erechtheum yang Didedikasikan untuk Athena dan Poseidon

Erechtheum merupakan kuil kuno yang terletak di Acropolis of Athens, Yunani. Kuil ini dibangun pada abad ke-5 SM dan menjadi salah satu contoh arsitektur klasik Yunani paling terkenal. Disebut juga sebagai Kuil Athena Polias, karena di dalamnya terdapat patung Dewi Athena yang sangat dihormati.
Arsitektur Erechtheum unik dalam banyak hal. Salah satu ciri khasnya adalah struktur dinding tidak teratur yang disesuaikan dengan topografi yang tidak rata dari situs tempatnya berdiri.
Terdapat beberapa fakta menarik tentang Erechtheum yang harus diketahui. Pasalnya, bangunan ini konon didedikasikan untuk Athena dan Poseidon, lho!
1. Terletak di sisi utara Acropolis of Athens

Erechtheum, yang juga dikenal sebagai Kuil Athena Polias, adalah kuil Yunani Kuno yang berdiri megah di sisi utara Acropolis of Athens. Dibangun untuk menggantikan kuil lama yang sudah tua, Erechtheum dirancang menjadi tempat suci yang menyelaraskan ritual keagamaan.
Sebagai mitra yang mengesankan dari Parthenon, Erechtheum menggambakan kesucian tanah tempat ia berdiri dan kecanggihan Kota Athena. Dengan lokasi strategis serta desain arsitektur yang luar biasa, Erechtheum tidak hanya menjadi simbol keagungan Athena Kuno, tetapi juga warisan budaya yang memesona.
2. Dibangun antara 421 dan 406 SM

Meskipun tanggal pembangunannya tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan kuil ini dibangun antara 421 dan 406 SM. Kuil ini salah satu dari serangkaian bangunan monumental yang merupakan bagian rencana pembangunan Pericles untuk menghiasi Acropolis.
Kehadiran Erechtheum di Acropolis of Athens merupakan bagian penting dari rencana pembangunan Pericles. Bangunan ini didesain dan dibangun dengan cermat, memperhitungkan kesucian tempat tersebut, pengaruh budaya Athena, serta kekhasan kreatifitas dan modernitas kota tersebut.
3. Didedikasikan untuk Athena dan Poseidon

Erechtheum merupakan kuil bersejarah. Kuil ini didedikasikan untuk dua dewa utama dalam mitologi Yunani, yaitu Athena dan Poseidon. Meskipun utamanya didedikasikan untuk Athena, kuil ini juga digunakan untuk memuja Poseidon.
Dalam mitologi Yunani, Athena melambangkan kebijaksanaan, keberanian, dan peperangan. Dia dianggap sebagai pelindung Kota Athena dan sering dikaitkan dengan seni peradaban serta strategi dalam peperangan. Sebaliknya, Poseidon adalah dewa laut yang dikenal karena sifatnya yang kejam dan menggelora.
Mitos terkenal yang menggambarkan persaingan mereka untuk mendapatkan perlindungan Kota Athena mengilustrasikan perbedaan dalam atribut mereka. Poseidon menciptakan mata air dengan trisulanya, sementara Athena memberikan pohon zaitun yang dianggap sebagai hadiah berharga.
4. Terdapat enam patung perempuan yang menopang teras

Erechtheum terkenal dengan enam Caryatids, yakni pahatan gadis yang berfungsi sebagai tiang penyangga atap bangunan. Keenam gadis ini bukanlah pilar, tetapi digunakan untuk menopang teras Erechtheum.
Patung-patung ini dianggap sebagai perwujudan Athena klasik dan sering disorot sebagai contoh seni Yunani. Makna dari patung-patung ini berakar kuat pada sejarah dan mitologi Athena Kuno dan patung tersebut terus menjadi sumber daya tarik yang populer.
5. Memiliki desain yang rumit

Erechtheum menampilkan desain yang rumit dan tidak biasa. Arsitektur kuil bercirikan komposisi yang asimetris dan terbagi menjadi dua ketinggian yang pada dasarnya menyerupai dua kuil digabungkan menjadi satu. Tata letak ini dirancang untuk mengakomodasi tanah yang tidak rata di situs tersebut.
Salah satu teori terkenal tentang desain Erechtheum adalah arsiteknya ingin menggabungkan Kuil Athena Polias dengan Erechtheum. Tujuannya untuk menciptakan ruang terbuka yang lebih besar agar menjadi pusat pertemuan bagi para jamaah yang berkumpul di depan Altar Besar.
6. Mengalami kerusakan selama berabad-abad

Erechtheum menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa yang mengguncang sepanjang abad. Dari kejatuhan dan penyalahgunaan hingga usaha pemugaran, struktur ini telah mengalami rentetan peristiwa yang mencerminkan perjalanan sejarah Athena.
Kisah Erechtheum dimulai pada 395 SM tak lama setelah kuil ini selesai dibangun, yang mana, kuil ini rusak akibat kebakaran. Tragedi kerusakan tidak berakhir sampai di situ. Pada abad ke-6 Masehi, bangunan ini mengalami transformasi ketika diubah menjadi gereja Kristen, menandai perubahan agama di wilayah tersebut.
Pada abad pertama SM, kota ini dirusak oleh pasukan jenderal Romawi Sulla. Hal tersebut menambah catatan kerusakan baru pada kuil ini. Selain itu, pada tahun 1460 M, Erechtheum menjadi saksi saat tempat ini diubah menjadi harem.
Namun, di balik kerusakan dan penyalahgunaan yang melanda, Erechtheum juga menjadi subjek dari upaya penyelamatan yang heroik. Pemugaran yang dilakukan antara 1836 dan 1842 M menyaksikan usaha besar untuk menghidupkan kembali warisan berharga ini.
7. Bertahan selama lebih dari dua milenium

Erechtheum telah bertahan selama lebih dari dua milenium. Dibangun pada pertengahan abad ke-5 SM, kuil ini menjadi salah satu keajaiban arsitektur kuno yang memesona selama lebih dari 2.000 tahun. Kuil ini menjadi bagian dari program pembangunan kembali yang luar biasa oleh Pericles.
Faktor-faktor yang membuat Erechtheum tetap berdiri hingga saat ini karena konstruksinya yang kokoh, penggunaan bahan tahan lama, dan kehebatan arsitektural dalam desainnya. Struktur kuil yang bertahan lama ini berkat pondasinya dan penggunaan marmer Pentelik yang membantu melestarikan bangunan ini selama berabad-abad.
Erechtheum adalah kuil yang menggambarkan kehebatan arsitektur klasik Yunani. Kuil ini mencerminkan kekayaan budaya dan keagungan peradaban Yunani Kuno serta keahlian teknik yang luar biasa dalam pembangunan bangunannya.