7 Fakta Meiji Jingu Jepang, Kuil yang Didedikasikan untuk Kaisar Meiji

Terletak di Tokyo, Meiji Jingu adalah sebuah kuil Shinto yang didedikasikan untuk mengenang Kaisar Meiji dan istrinya yaitu Permaisuri Shoken. Kuil ini didirikan pada tahun 1920 sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka dalam membentuk fondasi Jepang yang modern. 

Kaisar Meiji yang lahir pada tahun 1852 dan wafat pada tahun 1912, memerintah Jepang dari tahun 1867 hingga 1912, memainkan peran penting dalam periode Restorasi Meiji. Selama masa pemerintahannya, Jepang mengalami transformasi luar biasa dari negara isolasionis dan feodal menjadi kekuatan industri dunia.

Didedikasikan untuk arwah mereka, kuil ini berperan sebagai tempat untuk berdoa atas kemakmuran rumah tangga kekaisaran. Pembangunan Meiji Jingu diprakasai oleh dorongan kuat dari masyarakat Jepang yang ingin menghormati dan memuliakan arwah Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken setelah mereka wafat.

Kuil Meiji didirikan pada tahun 1915 di bawah pengawasan Ito Chūta. Kuil ini mempersembahkan gaya arsitektur Nagare-zukuri. Gaya arsitektur tradisional ini mencirikan kuil-kuil Shinto di seluruh Jepang, dengan ciri utama seperti atap genting asimetris dan serambi yang memanjang ke depan di atas pintu masuk utama.

Salah satu fitur paling mencolok dari Kuil Meiji adalah atapnya yang sangat asimetris, yang menjadi ciri khas dari gaya Nagare-zukuri. Atap runcing ini memberikan kuil tersebut daya tarik visual yang unik dan membedakannya dari struktur lainnya.

Meiji Jingu yang juga dikenal sebagai Kuil Meiji, bukanlah salah satu kuil paling kuno di Jepang. Meskipun demikian, kuil ini memiliki keunikan tersendiri karena selesai dibangun dan didedikasikan untuk Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken pada tahun 1920.

Sebagai kuil yang relatif modern, Meiji Jingu telah menjadi salah satu tujuan populer di Jepang. Daya tarik kuil ini tidak hanya terletak pada arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga pada lingkungan alaminya yang tenang dan sarat makna spiritual.

Meiji Jingu diakui sebagai kuil kekaisaran. Sebagai kuil resmi pemerintah menurut klasifikasi kuil Shinto, Meiji Jingu ditetapkan sebagai salah satu dati Kanpei-Taisha, yang merupakan kuil dengan pangkat tertinggi yang didukung oleh pemerintah. Pengakuan sebagai kuil kekaisaran ini berlangsung hingga tahun 1946.

Pentingnya Meiji Jingu tidak hanya tercermin dalam keindahan dan arsitektur kuilnya, tetapi juga dalam peranannya sebagai pusat perayaan dan upacara kekaisaran. Meiji Jingu terkenal sebagai tempat yang sempurna untuk menggelar pernikahan tradisional Shinto.

Setiap tahun, terdapat acara dan festival dilaksanakan di Meiji Jingu seperti festival musim semi dan festival musim gugur. Festival musim semi dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Mei, sedangkan festival musim gugur dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 3 November.

Meiji Jingu terdiri dari berbagai bangunan. Kompleks ini terdiri dari dua area utama, yaitu naien (area dalam) dan gaien (area luar). Di dalam gaien, terdapat Meiji Memorial Picture Gallery yang menampilkan 80 lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Kaisar dan Permaisuri.

Meiji Memorial Picture Gallery bukanlah satu-satunya daya tarik di gaien. Area ini juga mencakup gyon atau taman yang terletak di antara gerbang Torii dan Kuil Utama. Taman ini terkenal dengan keindahan 1.500 bunga iris yang mekar di bulan Juni.

Adapun, salah satu struktur paling sakral di kompleks ini adalah Kuil Utama yang dikenal sebagai honden. Bangunan ini menjadi tempat suci bagian dalam di mana dewa-dewi diabadikan. Kuil Utama dibangun dengan pohon cemara jepang, menggambarkan keindahan dan kekokohan dengan atap yang dilapisi tembaga.

Selain Kuil Utama dan Meiji Memorial Picture Gallery, kompleks ini juga menampilkan berbagai bangunan lainnya dengan fungsi yang beragam. Mulai dari Minami Shinmon, Kaguraden, Juyosho, Meoto Kusu, hingga Ema-kake.

Meiji Jingu dapat diakses melalui dua gerbang besar yang mengesankan pengunjung. Dua gerbang besar yang memberikan akses ke Meiji Jingu adalah Gerbang Selatan dan Gerbang Utara.

Gerbang Selatan adalah pintu masuk terpenting ke kompleks kuil utama. Gerbang ini terbuat dari pohon cemara hinoki Jepang dan beratap tembaga. Gerbang Utara juga ditandai dengan gerbang torii kayu besar, yang melambangkan perbatasan antara dunia manusia dan negeri para dewa.

Terletak di pusat kota Tokyo, kuil ini menjadi tempat perlindungan bagi kedamaian dan ketenangan. Dengan harmonisasi makna spiritual dan keindahan alam, Kuil Meiji Jingu menarik pengunjung dengan suasana yang tenang, membuatnya menjadi pilihan populer untuk pernikahan, perayaan tradisional dan berdoa.

Suasana damai dan tenang di Kuil Meiji Jingu tidak hanya berasal dari makna spiritualnya, tetapi juga dari lingkungan alam yang tenang. Terletak di dalam hutan seluas 170 hektare, kuil ini memberikan tempat pelarian yang menyegarkan dari kehidupan sehari-hari yang sibuk di kota Tokyo.

Kuil ini tidak hanya menjadi tempat peribadatan, tetapi juga warisan budaya Jepang. Dari arsitekturnya yang megah hingga taman yang damai, Meiji Jingu berperan penting dalam membentuk identitas spiritual dan sejarah Jepang.