8 Fakta tentang Daejeon, Kota yang Muncul di "Do you like Brahms?"

Apabila negara Amerika Serikat memiliki Silicon Valley yang merupakan kota teknologi terpopuler di dunia, maka Daejeon dijuluki Asia's Silicon Valley karena dedikasinya yang tinggi di bidang sains dan teknologi. Laman ICWE 2019 menyebutkan bahwa Daejeon memiliki lebih dari 70 lembaga riset berkelas internasional dan lebih dari 7500 penduduknya memiliki gelar PhD di applied science.  

Melansir dari laman daejeon.go.kr, kota Daejeon menjalin kerja sama dalam hubungan sains dan teknologi dengan 13 kota di dunia. Kota-kota tersebut antara lain: Brisbane, Binhduong, Budapest, Calgary, Durban, Guadalajara, Nanjing,  Novosibirsk, Ohda,  Sapporo, Seattle, dan Uppsala. Tidak hanya itu, institut seperti Korean Aerospace Research Institute juga berada di Daejeon. 

"It's Daejeon" adalah slogan untuk kota Daejeon. "It's" merupakan kependekan dari "interesting," "tradition and culture," dan "science and technology." Jadi, secara keseluruhan, slogan ini untuk menggambarkan kota Daejeon yang selain ramah lingkungan juga kaya akan kebudayaan dan berorientasi terhadap perkembangan sains dan teknologi. Wah, menarik ya!  

Kota Daejeon memiliki banyak kawasan wisata alam dan salah satunya adalah Hanbat Arboretum. Tempat ini merupakan arboretum buatan manusia terbesar dan memiliki 19 taman, di mana masing-masing taman memiliki tema khusus.

Hanbat Arboretum tersebut bahkan menghubungkan lahan hijau di Daejeong Government Complex dengan Expo Science Park. Tidak heran Hanbat Arboretum dapat digunakan sebagai tempat exhibition maupun tempat rekreasi.

KAIST yang merupakan kependekan dari Korean Advanced Institute of Science and Technology berada di kota Danjeon. Konon untuk masuk ke KAIST sangat sulit dan uang kuliah di KAIST juga cukup mahal.  Selain itu, di kota ini juga terdapat Chungnam National University yang merupakan salah satu universitas milik pemerintah yang terkenal.

Satu hal utama yang membedakan Daejeon dari Seoul adalah kota ini bukan untuk mereka yang suka berbelanja khususnya fesyen dan aksesori. Dikutip dari laman gone2korea, meskipun ada pusat perbelanjaan tetapi Daejeon tidak memiliki banyak toko retail.

Sebaliknya kota ini merupakan tempat ideal untuk mereka yang berprofesi sebagai guru khususnya untuk bahasa Inggris dan juga untuk mereka yang berprofesi sebagai insinyur. 

Tidak melulu sains, kota Daejeon juga memiliki wahana wisata untuk anak dan keluarga. Tidak tanggung-tanggung, di dalam Daejeon O-World kamu akan menemukan tempat permainan, kebun binatang, dan taman bunga.

Daejeon O-World memiliki 17 permainan,  600 satwa dari 130 spesies, area untuk sledding, hutan seluas 30 hektar, dan four seasons open spaces. Bisa kamu bayangkan, untuk mengunjungi seluruh tempat ini, pengunjung memerlukan waktu hampir 1 hari karena tempat ini begitu luas. 

Daejeon Bridge Expo didesain oleh Hui Lee Shun dalam rangka menyambut Daejeon World Expo di tahun 1993. Daejeon World Expo adalah sebuah exhibition di area sains, teknologi, dan luar angkasa. 

Sebelum memasuki area Expo Park, pengunjung akan melewati jembatan ini. Waktu ideal untuk mengunjungi jembatan ini saat malam hari di mana kamu dapat melihat perpaduan warna lampu yang cantik dan melihat permainan air di sisi kiri dan kanan jembatan. 

Hanbit Tower adalah salah satu bangunan penting di dalam Expo Park. Untuk bisa masuk ke dalam Hanbit Tower, pengunjung dipungut biaya 2500 Korean Won untuk orang dewasa, 2000 Korean Won untuk anak remaja, dan 1500 Korean Won untuk anak-anak. Di dalam Hanbit Tower, pengunjung dapat mengunjungi Observatory Deck untuk melihat pemandangan kota dari atas. 

Itulah 8 fakta menarik tentang kota Daejeon di Korea Selatan. Kota Daejeon terkenal di bidang akademik, sains, dan teknologi, di mana selain banyak universitas juga terdapat lembaga-lembaga riset berkelas internasional. Kamu yang hobi traveling dan ingin mencari sesuatu yang berbeda, dapat singgah di Daejeon saat berlibur ke negeri ginseng ini.