Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tradisi Perayaan Natal di Jerman, Penuh Makna dan Keunikan!

ilustrasi pasar Natal (pexels.com/Masood Aslami)
ilustrasi pasar Natal (pexels.com/Masood Aslami)

Jerman dikenal memiliki tradisi Natal yang kaya dan penuh sejarah. Negara yang terletak di benua Eropa ini menjadi pencetus banyak tradisi Natal yang kini populer di seluruh dunia. 

Salah satunya yaitu tradisi menghias pohon cemara, yang telah menjadi simbol penting dan tak terpisahkan dari perayaan Natal. Nah, kalau kamu penasaran dengan tradisi Natal lainnya yang ada di Jerman, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. 

1. Mengunjungi pasar Natal bersama orang terkasih

ilustrasi pasar Natal (pexels.com/Masood Aslami)
ilustrasi pasar Natal (pexels.com/Masood Aslami)

Dilansir Simple Germany, pasar Natal mulai diadakan sekitar akhir November di hampir semua kota di Jerman. Beberapa pasar Natal yang disebut-sebut sebagai yang terbaik adalah Christkindlmarkt di Munich, Weihnachtsmarkt am Dom di Cologne, Weihnachtsmarkt Römerberg di Frankfurt, Striezelmarkt di Dresden, hingga Christkindlesmarkt di Nürnberg.

Orang Jerman biasanya mengunjungi pasar Natal bersama keluarga, teman, atau kekasih. Selain untuk menikmati pertunjukan musik dan berburu hadiah Natal, mereka juga mengunjungi pasar untuk menikmati glühwein (anggur panas berempah).

2. Menyalakan lilin Adventskranz setiap hari Minggu menjelang Natal

ilustrasi Adventskranz (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi Adventskranz (pexels.com/Pixabay)

Adventskranz adalah hiasan berbentuk lingkaran yang mulai dipajang di rumah-rumah di Jerman pada awal Desember. Hiasan ini terdiri dari empat lilin yang ditempatkan di atas rangkaian daun cemara, bunga pinus, hingga buah beri. 

Setiap hari Minggu selama masa Adven, satu lilin akan dinyalakan, dimulai dari minggu pertama hingga minggu keempat menjelang Natal. Tradisi Adventskranz ini sendiri dimulai oleh umat Lutheran dan Katolik Jerman pada abad ke-16, dilansir Learn Religions.

3. Menghitung hari menuju Natal dengan Adventskalender

ilustrasi membuka Adventskalender (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membuka Adventskalender (pexels.com/cottonbro studio)

Anak-anak maupun orang dewasa di Jerman gemar menghitung hari menuju Natal dengan Adventskalender. Adventskalender adalah kalender yang didesain dengan 24 kotak kecil berbentuk pintu, yang di dalamnya berisi hadiah, seperti cokelat hingga mainan.

Seperti yang dijelaskan oleh DW, tradisi Adventskalender sudah ada sejak abad ke-19, diperkenalkan oleh umat Protestan Jerman. Kini, Adventskalender telah berkembang dan diproduksi oleh berbagai merek, mulai dari produsen cokelat hingga brand kosmetik. Menariknya, banyak masyarakat Jerman yang berkreasi membuat Adventskalender sendiri di rumah.

4. Meletakkan sepatu di luar pintu pada tanggal 5 Desember

ilustrasi hadiah Natal (pexels.com/Matthias Cooper)
ilustrasi hadiah Natal (pexels.com/Matthias Cooper)

Tanggal 6 Desember diperingati sebagai Hari Santo Nikolas. Oleh karena itu, pada malam sebelumnya, anak-anak di Jerman akan membersihkan sepatu mereka dan meletakkannya di luar pintu. 

Keesokan harinya, Santo Nikolas akan mengisi sepatu tersebut dengan hadiah, seperti cokelat, permen, buah, atau buku kecil, sebagai penghargaan atas perilaku baik mereka. Tradisi ini telah lama dijaga dan dapat juga ditemui di berbagai negara Eropa lainnya. 

5. Iblis Krampus yang menakuti anak-anak nakal

ilustrasi iblis Krampus (pexels.com/David Peinado)
ilustrasi iblis Krampus (pexels.com/David Peinado)

Dilansir National Today, tradisi lain yang juga diadakan pada malam sebelum Hari Santo Nikolas adalah Krampusnacht. Tradisi ini merupakan perayaan unik dimana orang-orang mengenakan kostum menyerupai iblis Krampus dan memenuhi jalanan.

Krampus adalah sosok bertanduk dengan wajah menyeramkan yang akan menakuti anak-anak yang berperilaku buruk selama masa perayaan. Tradisi ini menambahkan sentuhan mistis sekaligus mengingatkan anak-anak untuk bersikap baik menjelang Natal.

6. Menghias pohon Natal dengan lilin asli

ilustrasi menghias pohon Natal (pexels.com/Element5 Digital)
ilustrasi menghias pohon Natal (pexels.com/Element5 Digital)

Masyarakat Jerman umumnya baru memasang pohon Natal di rumah mereka pada tanggal 24 Desember. Walaupun tersedia banyak pohon Natal buatan di pasaran, pohon cemara atau tusam asli masih sangat diminati.

Secara tradisional, pohon Natal di Jerman dihiasi dengan ornamen kayu dan lilin asli. Seperti yang dijelaskan oleh Britannica, tradisi menghias pohon Natal dengan lilin asli ini dimulai pada abad ke-16 oleh tokoh reformasi Protestan, Martin Luther. 

7. Sosok Christkind yang membawa hadiah Natal untuk anak-anak

ilustrasi Sinterklas (pexels.com/Skyler Ewing)
ilustrasi Sinterklas (pexels.com/Skyler Ewing)

Bagi masyarakat Jerman, tanggal 24 Desember adalah puncak perayaan Natal yang paling penting. Pada Malam Natal, banyak kegiatan dilakukan, salah satunya adalah membuka hadiah Natal. 

Di Jerman ada sosok Christkind atau Bayi Yesus yang digambarkan sebagai malaikat kecil yang memberikan hadiah Natal kepada anak-anak. Selain itu, Sinterklas juga populer dan dikenal dengan sebutan Weihnachtsmann. 

8. Menyantap beragam hidangan khas di malam Natal

ilustrasi makan malam bersama di hari Natal (pexels.com/Nicole Michalou)
ilustrasi makan malam bersama di hari Natal (pexels.com/Nicole Michalou)

Malam Natal tak lengkap tanpa acara jamuan makan. Hidangan utama yang umumnya ada di meja makan keluarga Jerman adalah sosis, angsa atau bebek panggang, hingga kartoffelsalat (salad kentang). Untuk makanan manis, ada stollen (roti berisi buah kering, kacang, marzipan, serta taburan gula) dan lebkuchen (kue jahe).

Sekarang kamu jadi tahu berbagai tradisi perayaan Natal yang ada di Jerman. Nah, jika berkesempatan merayakan Natal di Jerman, tradisi mana yang paling ingin kamu coba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desry Mulik
EditorDesry Mulik
Follow Us