Probolinggo menjadi salah satu kota dengan destinasi wisata alam yang lengkap. Kamu bisa menikmati indahnya pantai hingga sejuknya pegunungan. Kalau kamu sedang bosan dengan keduanya, ada air terjun yang bisa menjadi destinasi pilihan.
Ada beberapa air terjun di Probolinggo yang mampu menyajikan kesegaran buatmu. Mau tahu? Berikut ini tujuh air terjun di Probolinggo yang eksotis dan sayang untuk dilewatkan.
Air Terjun Tirai Bidadari ini mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 2020. Air terjun ini terletak di perbatasan Desa Ranugedang dan Desa Jangkang, Kecamatan Tritis dengan medan yang cukup sulit. Hal ini menjadi salah satu alasan kurang populernya air terjun tersebut.
Pengunjung harus menggunakan paket arung jeram yang menjadi satu-satunya akses menunu air terjun tersebut. Tenang saja, lelahmu bakal terbayar dengan keindahan Air Terjun Tirai Bidadari. Hutan bambu, vegetasi perintis, dan beragam jenis burung sampai primata pun bisa kamu jumpai.
Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata 'jaran goyang'? Eits, bukan judul lagu maupun mantra kuno, melainkan air terjun yang terletak di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil. Air terjun tersebut lebih dahulu dikenal dan cukup populer dibandingkan Tirai Bidadari.
Di sekitar air terjun yang mulai dikenal sejak tahun 2017 tersebut dihiasi dengan beragam jenis buah-buahan. Berawal dari buah jeruk yang sudah ditanam sejak zaman penjajahan Belanda. Kemudian, masyarakat setempat mengembangkannya dengan menanam durian hingga alpukat.
Masih di Kecamatan Krucil, Air Terjun Darungan yang terleta di Desa Bremi bisa menjadi destinasi wisata lainnya. Air terjun ini dibagi menjadi dua bagian, yakni atas dan bawah. Tentu kamu perlu tenaga ekstra untuk bisa sampai di bagian atas.
Air terjun yang juga dijuluki Hyang Darungan Bremi ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Sebelum menikmati keindahannya, kamu harus melalui jalan setapak sejauh 2 km dari Kawan Wisata Bremi. Medannya cukup menantang, sehingga kamu harus ekstra hati-hati.
Air Terjun Umbulan terletak di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura. Kamu bisa mampir sejenak ketika hendak ke Gunung Bromo melalui jalur yang sama. Aksesnya pun lebih mudah dibanding ketiga air terjun sebelumnya.
Meski akses jalannya cukup mudah, berupa paving dan tangga besi, kamu tetap perlu berhati-hati. Saat hujan, debit air yang tinggi serta arus deras bisa membahayakan jiwa. Bahkan, lahar dingin dari Gunung Bromo yang melalui puncak air terjun tersebut sempat menelan korban pada tahun 2017 lalu.
Masih di Kecamatan Sukapura, tepatnya di Desa Ngepung, terdapat Air Terjun Triban yang gak kalah menarik untuk dikunjungi. Air terjun satu ini memang tidak terlalu tinggi dibanding sebelumnya. Namun, air terjun tersebut bertingkat membuatnya terbagi menjadi beberapa bagian.
Ada parkir kendaraan yang menjadi salah satu fasilitas pendukungnya. Tarif untuk parkir motor Rp5.000 dan mobil Rp20.000. Tapi, kamu masih harus berjalan sekitar satu jam lagi untuk sampai di air terjun.
Kembali ke Kecamatan Krucil, kali ini ada Air Terjun Kali Pedati di Desa Kalianan. Sebelum berjalan menuju air terjun, kamu bisa memarkir kendaraan di rumah penduduk. Kemudian berjalan kaki sekitar satu kilometer dengan jalur yang relatif datar.
Keindahan lain yang bisa kamu nikmati selama perjalanan, yakni keanekaragaman hayati. Beberapa satwa di antaranya, yakni beragam jenis burung, lutung Jawa, hingga tupai. Tentu, kamu pun bebas menghirup udara segar di lereng Gunung Argopuro.
Air Terjun Madakaripura menjadi salah satu primadona di Probolinggo yang sayang untuk dilewatkan. Meski harus menyusuri jalur trekking, namun air terjun ini telah dikelola cukup baik, sehingga wisawatan lebih nyaman. Sesuai dengan fasilitasnya, pengunjung akan dikenakan biaya masuk mulai Rp22.000 sampai Rp45.000.
Keindahan yang bisa kamu nikmati, yakni ketinggian air terjun yang menapai 200 meter. Hal ini menjadikannya sebagai air terjun tertinggi kedua di Pulau Jawa dan urutan kedua di Indonesia. Air terjun yang telah dibuka sejak tahun 1991 ini disebut pula sebagai Air Terjun Abadi.
Itulah tadi ketujuh air terjun di Probolinggo yang eksotis dan sayang untuk dilewatkan. Cocok banget buat kamu yang suka menjelajah dan hobi fotografi. Selain menghilangkan penat, kamu pun mendukung potensi wisata lokal lho.