Alahan Panjang, Swiss van Indonesia di Kaki Gunung Talang Sumbar

- Alahan Panjang, desa di kaki Gunung Talang dengan suhu udara dingin dan keindahan alam yang eksotis.
- Di Alahan Panjang terdapat 5 danau, festival 5 Danau akan digelar pada 9-11 Oktober 2022, serta banyak vila atau homestay untuk penginapan.
- Kuliner khas Alahan Panjang seperti lamang dan pinyaram diminati hingga ke Malaysia, juga tersedia tur Jeep mengelilingi pegunungan dan danau.
Pesona Sumatra Barat tidak hanya pada makanan dan adat budayanya. Provinsi ini juga memiliki keindahan alam yang tak kalah cantik dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Berada di antara Bukit Barisan dan gunung-gunung yang menjulang tinggi, Sumatra Barat memiliki lanskap alam yang lengkap, mulai dari daerah pegunungan, perbukitan, lembah, tanah datar hingga danau-danau besar yang terserak di beberapa tempat.
Salah satu tempat yang memperlihatkan pesona alam Sumatra Barat yang memukau adalah Alahan Panjang. Daerah ini merupakan sebuah desa atau nagari yang terletak di Kabupaten Solok.
Alahan Panjang berada di bawah kaki Gunung Talang. Karena itu, udara di nagari ini dingin. Pada siang hari suhu udara sekitar 22 derajat, sedangkan pada malam hari suhu bisa mencapai 17 dan 18 derajat Celcius, bahkan bisa lebih rendah lagi hingga 13 dan 14 derajat Celcius.
1. Alahan Panjang Swiss van Indonesia

Berada di kaki gunung, Alahan Panjang juga dilengkapi dengan danau tektonik yakni Danau di Atas yang dalam bahasa Minang disebut Danau di Ateh, dan danau vulkanik, yakni Danau Talang, yang terbentuk dari salah satu kawah yang ada di puncak Gunung Talang
Di Solok sendiri total terdapat 5 danau, yakni Danau di Atas, Danau di Bawah, Danau Talang, Danau Tuo, dan Danau Singkarak. Pada 9-11 Oktober 2025, Kabupaten Solok akan menggelar Festival 5 Danau.
Posisi geografisnya membuat Nagari Alahan Panjang memiliki kombinasi alam yang lengkap, mulai dari pegunungan dengan pemandangan hijau kebun teh dan kebun sayur, sawah yang membentang dengan warna warni tumbuhan di dalamnya, jalan berkelok yang terkadang menanjak dan turun, serta danau dengan air tenang yang memantulkan cahaya langit, dipagari pohon-pohon cemara yang tumbuh di beberapa sisinya.
Di Alahan Panjang, banyak tumbuh pohon cemara, terutama di pinggir danau dan pinggir jalan. Pohon-pohon cemara ini membuat pemandangan alam yang sudah terbentuk alami secara geologis, semakin eksotis. Apalagi ditambah udara dingin yang kadang berkabut, membuat nagari Alahan Panjang pantas dijuluki "Swiss van Indonesia" atau "Swiss van Sumatra".
2. Dari Padang ke Solok

Bagi kamu yang ingin menjajal dan menikmati keindahan alam Swiss van Indonesia alias Alahan Panjang, bisa memulai perjalanan dari Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman ke Kabupaten Solok.
Soal penginapan, tak perlu khawatir, sudah banyak vila atau homestay-homestay yang menawarkan kenyamanan dan keindahan alam dengan harga ramah di kantong. Bahkan ada homestay yang harganya Rp100 ribu per orang. Agar puas menjelajah dan menikmati aneka ragam wisata di Solok dan Sumatra Barat, kamu bisa menghubungi agen travel-agen travel yang ada di Sumatra Barat untuk mengatur perjalananmu.
Selain pemandangan alam nan eksotis, Alahan Panjang juga kaya dengan kuliner dan warisan adat budaya Minang. Salah satu kuliner khas Nagari ini adalah Lamang Siarang, yang terbuat dari beras hitam.
3. Lamang Siarang khas Desa Wisata Danau di Ateh

Lamang Siarang ini dimasak dalam batang bambu, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Solok yang juga pengelola Desa Wisata Danau di Ateh Alahan Panjang, Vega, mengungkapkan sebelum lamang dibakar, tepung beras hitamnya terlebih dahulu difermentasikan selama 3 hari. Setelah dicampur dengan beberapa bahan di antaranya kelapa sangrai dan gula tebu, baru dibakar selama 4-6 jam.
Dengan proses yang panjang dan tradisional ini, lamang bisa awet sampai 1 bulan. Kini, lamang-lamang dari Desa Wisata Danau di Ateh Alahan Panjang diminati hingga ke negeri jiran, Malaysia. Lamang-lamang itu dikirim ke pembelinya bersama batang bambunya.

Selain lamang, ada juga pinyaram atau panyaram, jajanan yang di daerah Jabodetabek disebut kue cucur. Juga ada kerang manangguak pensi, kerang-kerang kecil hasil dari danau di Alahan Panjang, yang diolah dengan kuah santan khas masakan Minang. Rasanya nikmat.
Di Alahan Panjang, wisatawan juga bisa mengeliling pegunungan dan danau menggunakan jeep yang sudah tersedia di Desa Wisata Danau di Ateh. Jangan lupa pakai jaket agar kuat menghadapi udara dingin.