TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Vihara Unik di Jakarta untuk Wisata Religi Hari Waisak

Vihara-vihara ini memiliki nilai sejarah penting, lho

Potret Vihara Bahtera Bhakti (instagram.com/indiranggraeni8)

Umat Buddha di seluruh dunia baru saja merayakan Hari Raya Waisak. Tak terkecuali dengan umat Buddha di Indonesia.

Pada puncak Waisak kemarin, tempat-tempat ibadah agama Buddha ramai dipadati pengunjung, baik itu yang mau beribadah atau berwisata religi. 

Kalau kamu tinggal di Jakarta dan berencana ingin liburan saat Waisak nanti, kamu bisa mengunjungi beberapa vihara bersejarah yang ada di sana. Penasaran di mana saja? Berikut ulasan lima vihara di Jakarta yang cocok dikunjungi saat Hari Waisak.

1. Vihara Dharma Bhakti

Vihara Dharma Bhakti (viharadharmabhakti.org)

Dibangun pada 1650, Vihara Dharma Bhakti merupakan vihara tertua di Jakarta. Menganut aliran Buddha Tridharma, vihara ini berlokasi di wilayah Petak Sembilan, tepatnya di Jalan Kemenangan III Nomor 19, Glodok, Jakarta Barat.

Vihara Dharma Bhakti pernah dibakar VOC pada peristiwa Tragedi Angke pada 1740 dan direkonstruksi Kapiten Oey Tjie. Namanya pun diubah menjadi Kim Tek Ie. Pada 2015, terjadi korsleting listrik yang menyebabkan vihara kembali terbakar.

Meski secara adminstratif namanya "vihara", sebenarnya tempat ini adalah kelenteng. Hal ini dilatarbelakangi adanya larangan pengoperasian kelenteng pada zaman Orde Baru dan bertujuan supaya kelenteng tidak ditutup. 

2. Vihara Dharma Jaya

Vihara Dharma Jaya, Jakarta Pusat (instagram.com/betsiyh)

Meski berada di dalam gang sempit di wilayah Pasar Baru, Vihara Dharma Jaya atau Sin Tek Bio ini cukup populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun internasional. Vihara ini dibangun pada 1698 di Jalan Belakang Kongsie Nomor 16.

Lokasinya dipindah pada 1812 ke Jalan Pasar Baru Dalam Pasar atau lokasi sekarang. Akibat sentimen Cina, namanya pun diganti menjadi Vihara Dharma pada 1982. Di dalam kompleks vihara, ada dua gedung yang masing-masing memiliki dua dewa utama, yakni Hok-Tek Ceng-Sin (Dewa Bumi dan Rezeki) dan Dewi Kuan Im.

Baca Juga: 7 Wisata Kelenteng di Indonesia untuk Dikunjungi Saat Imlek

3. Vihara Lalitavistara

Potret Vihara Lalitavistara (instagram.com/viharalalitavistara)

Vihara bersejarah lainnya di Jakarta adalah Vihara Lalitavistara berada di Jalan Cilincing Lama, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Vihara ini diyakini sudah ada sejak abad ke-16 dengan nama Klenteng Sam Kuan Tai Tie. 

Nama Lalitavistara sendiri merujuk pada kitab suci agama Buddha. Kitab tersebut menceritakan tentang riwayat Sidartha Gautama mulai dari lahir, mendapat pencerahan, hingga akhir hayatnya.

Selain tempat ibadah, di dalam kompleks ini juga ada asrama tempat biksu dan biksuni tinggal, rumah abu, klinik kesehatan, dan sekolah mulai dari SD sampai perguruan tinggi.

4. Vihara Bahtera Bhakti

Potret Vihara Bahtera Bhakti (instagram.com/indiranggraeni8)

Vihara Bahtera Bhakti berada di kawasan elit, yakni Perumahan Pasir Putih, Ancol. Namanya pun sempat berubah beberapa kali, mulai dari dari Klenteng Da Bo Gong, Klenteng Ancol, dan akhirnya menjadi Vihara Bahtera Bhakti hingga saat ini. 

Pendirian vihara ini berkaitan erat dengan Laksamana Cheng Ho. Saat kapal sang laksamana mendarat di kawasan Ancol, salah seorang juru masaknya yang bernama Sampo Spoei Soe jatuh cinta dengan Siti Wati, anak ulama terkenal. Singkat cerita, ia pun menikahi Siti Wati dan menetap di Ancol.

Suatu hari, orang-orang China ingin menemui Sampo Soei Soe, tetapi rupanya ia telah wafat. Maka, orang-orang China tersebut membangun sebuah tempat untuk mengenang dan menghormati Sampo Soei Soe, yaitu Vihara Bahtera Bhakti ini.

Baca Juga: 4 Wisata Ibu Kota Gratis dalam Rangka Ulang Tahun Jakarta Juni 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya