TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masjid Kuno Berarsitektur Unik di Kudus, Bukti Akulturasi Budaya

Gapura dan soko papat menjadi ciri khasnya #LokalIDN

Masjid Menara Kudus (instagram.com/rifkyainulfalah)

Kudus menjadi kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan bangunan ikonik, Masjid Menara Kudus. Hal ini menjadi salah satu bukti penyebaran agama Islam yang masih eksis hingga saat ini. Selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi wisata religi yang kerap dikunjungi.

Ternyata gak cuma Masjid Menara Kudus yang memiliki arsitektur unik dan ikonik, beberapa masjid kuno di Kudus pun masih eksis dan memiliki arsitektur yang gak kalah menarik. 

Daripada penasaran, berikut ini lima masjid kuno berarsitektur unik di Kudus. Keep scrolling!

1. Masjid Baitul Aziz

Masjid Baitul Aziz (youtube.com/BETA TV)

Masjid Baitul Aziz menjadi salah satu peninggalan Wali Songo di Kudus yang masih eksis hingga saat ini. Pasalnya, masjid ini dibangun sekitar abad ke-16, tepatnya masa Sunan Kudus dan Sunan Muria. Masjid tersebut berlokasi di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo.

Bangunan cagar budaya ini memiliki gapura dan mimbar yang terbuat dari bata merah bercorak Hindu. Selain itu, terdapat soko papat yang berfungsi sebagai penyangga bangunan. Konon, soko papat menjadi ciri khas masjid yang didirikan pada masa Wali Songo.

Baca Juga: 5 Perbedaan Soto Seger dan Soto Kudus dari Jawa Tengah, Maknyus!

2. Masjid Langgar Dalem

Masjid Langgar Dalem (Google Local Giude/Dok. Nova Ariyanto)

Masjid Langgar Dalem tidak jauh dari kompleks Masjis Menara Kudus, hanya sekitar 200 meter di sebelah timur. Sesuai dengan namanya, masjid ini terletak di Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota. Masjid yang berdiri sejak tahun 1480 Masehi ini dianggap sebagai masjid tertua di Kudus, lho.

Keunikan dari masjid ini bisa kamu lihat pada atapnya, berupa tumpang susun tiga dengan mustoko di puncaknya. Selain itu, bagian dalam bangunan terdapat dinding pembatas yang dibagi menjadi empat bidang dengan tiga pintu masuk. Kamu bisa menyaksikan hiasan dinding bercorak Hindu.

3. Masjid Loram Kulon

Masjid Loram Kulon (instagram.com/diayuu.s)

Masjid Loram Kulon juga dikenal sebagai Masji At-Taqwa, terletak di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati. Berbeda dari kedua masjid sebelumnya, masjid ini terkenal dengan gapura unik bernama Padureksan. Adanya gapura menjadi simbol budaya masyarakat Hindu-Jawa sebelum masuknya Islam. 

Masjid tersebut dibangun pada tahun 1597 oleh Sultan Hadirin. Namun, Padureksan sudah berdiri satu tahun sebelumnya. Kini kamu bisa melihat gapura bercorak Hindu yang masih autentik di depan masjid. 

4. Masjid Wali Jepang Al-Makmur

Masjid Wali Jepang Al-Makmur (Google Local Giude/Dok. Ardi Sunardi)

Jika mendengar nama Masjid Wali Jepang, apa yang terlintas dalam benakmu? Masjid ini tidak ada kaitannya dengan Negeri Sakura, melainkan dipercaya masih berkaitan dengan Adipati Jipang. Lokasinya memang di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo.

Masjid yang dibangun pada abad ke-16 ini dibangun oleh Sunan Kudus untuk Arya Penangsang atau Adipati Jipang. Yups, Arya Penangsang berasal dari Kadipaten Jipang, daerah Blora untuk belajar ilmu agama. Selain sebagai salah satu fasilitas, masjid tersebut juga menjadi saksi penyebaran Islam di Mejobo.

Hampir sama dengan Masjid Loram Kulon, Masjid Jeoabg Al-Makmur ini juga memiliki Gapura Paduraksa di depannya. Sedangkan bangunan utama masjid dihiasi dengan ukiran kayu dengan atap tumpang susun tiga. Tentunya, terdapat soko papat yang menjadi ciri khas masjid semasa Wali Songo. 

Baca Juga: 9 Fakta Masjid Islamic Center Dato Tiro, Wisata Masjid di Bulan Syawal

Verified Writer

Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya