TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Suriah, Negara yang Pernah Disebut Firdausul Al-Arab

Suriah adalah negara dengan sejarah yang luar biasa   

ilustrasi suriah (pexels.com/Ahmed akacha)

Negara Suriah terletak di Timur Tengah, sebelah barat laut Laut Mati. Negara ini memiliki perbatasan dengan Lebanon di barat, Turki di utara, Irak di timur, dan Yordania dan Arab Saudi di selatan. Kota terbesar dan Ibu Kota Suriah adalah Damaskus.

Pada abad ke-7, wilayah Suriah menjadi bagian dari wilayah pemerintahan Islam setelah kemenangan tentara Muslim atas tentara Byzantium. Kemudian, Suriah menjadi salah satu wilayah penting bagi umat Islam, Suriah menjadi sebuah negara merdeka pada tahun 1946 setelah merebut kekuasaan dari Prancis. Sejak saat itu, Suriah mengalami banyak perubahan politik, termasuk pergolakan politik dan perang saudara. Simak beberapa fakta menarik Suriah berikut ini, yuk!

1. Pernah dijuluki sebagai sekeping surga di tanah arab atau Firdausul Al-Arab 

ilustrasi suriah (pexels.com/Ahmed akacha)

Negara Suriah pernah disebut sebagai Firdaus al-Arab atau Firdausul Arab, yang berarti "Taman Surga di Arab." Ini adalah sebutan yang menggambarkan keindahan alam dan budaya yang kaya dari negara ini. Negara ini merupakan rumah bagi sejumlah situs bersejarah dan budaya penting seperti Kota Damaskus dan Palmyra.

Suriah juga dikenal sebagai salah satu negara terindah di Timur Tengah yang memiliki pegunungan, pantai-pantai indah, dan oasis-oasis hijau. Dalam beberapa abad terakhir, negara ini telah menjadi salah satu tujuan wisata populer bagi para pelancong dari seluruh dunia yang ingin melihat keindahan alam dan situs bersejarahnya.

Baca Juga: Dirundung Krisis, Ini Tantangan yang Dihadapi Suriah Usai Gempa

2. Memiliki populasi yang sangat beragam dari segi etnis dan agama 

ilustrasi suriah (pexels.com/Khaled akacha)

Negara Suriah memiliki populasi yang sangat beragam dari segi etnis dan agama. Beberapa kelompok etnis yang terdapat di Suriah antara lain Arab, Kurdi, Armeni, dan Turki. Beberapa agama yang diakui di Suriah antara lain Islam, Kristen, Yahudi, dan Druze.

Meskipun begitu, konflik bersenjata yang sedang berlangsung di Suriah telah memengaruhi situasi etnis dan agama di negara tersebut. Para pemimpin dan aktivis dari berbagai kelompok etnis dan agama telah bekerja sama untuk menyelesaikan konflik dan membangun kembali negara yang lebih kuat dan inklusif.

3. Dilanda perang saudara sejak tahun 2011 

ilustrasi suriah (pexels.com/Ahmed akacha)

Negara Suriah dilanda perang saudara pada tahun 2011. Konflik ini dimulai sebagai bagian dari gelombang protes Arab yang disebut "Arab Spring," yang menyebar di seluruh wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Protests di Suriah mulai berlangsung pada bulan Maret 2011 dan dengan cepat berubah menjadi konflik bersenjata.

Akibat dari perang saudara ini adalah keterpurukan ekonomi dan infrastruktur negara, serta kehilangan jiwa dan pengungsi massal. Menurut estimasi resmi, lebih dari 500 ribu orang telah tewas selama konflik ini, dan lebih dari 11 juta orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka. Kondisi ini memicu krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II, dengan ribuan orang yang melarikan diri ke negara-negara tetangga dan ke Eropa.

4. Sumber pendapatan negara berasal dari bantuan finansial 

ilustrasi suriah (pexels.com/Khaled Akacha)

Sumber devisa penting bagi Suriah sebelum konflik berlangsung adalah ekspor minyak bumi dan produk pertanian. Namun, sejak konflik berlangsung pada tahun 2011, ekonomi Suriah sangat terkena dampak dan banyak sektor utama yang terpengaruh, termasuk sektor minyak dan pertanian. Hal ini membuat negara itu kesulitan untuk memperoleh sumber devisa yang stabil dan cukup untuk membiayai kebutuhan pembangunan dan pemulihan ekonomi.

Sekarang, sumber devisa utama Suriah adalah bantuan finansial dari negara-negara mitra, seperti Iran dan Rusia, dan juga dari lembaga-lembaga internasional, seperti PBB. Iran dan Rusia memainkan peran penting dalam membantu pemerintah setelah konflik yang berlangsung sejak tahun 2011. Bantuan finansial ini meliputi pinjaman, dukungan teknis, dan teknologi untuk membangun infrastruktur dan memperkuat sektor-sektor utama dalam perekonomian Suriah.

Baca Juga: Banyak Negara Bantu Turki-Suriah demi Normalisasi Hubungan Luar Negeri

Writer

reizamauliandy

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya