TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bikin Bangga, Dunia Internasional Apresiasi Pengelolaan Raja Ampat!

Sudah diakui dunia, lho!

instagram.com/jokowi

Selama ini, mungkin banyak di antara kita yang hanya sebatas tahu bahwa Raja Ampat merupakan salah satu wisata terbaik di Indonesia. Keindahannya begitu luar biasa, sehingga para turis asing pun berbondong-bondong ingin mendatanginya. 

Di balik itu semua, ternyata terdapat orang-orang yang berjasa menjaga kelestarian alamnya, lho. Berikut ulasannya!

1. Raja Ampat telah melakukan pengelolaan dengan baik

birdsheadseascape.com

Seberapa sering kamu melihat banyak wisata Indonesia yang rusak karena ulah manusia? Untuk meminimalisir terjadinya hal serupa di kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) Raja Ampat, pemerintah dan masyarakat setempat melakukan mekanisme kolaboratif. 

Unit pelaksana teknis (UPTD) di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat bekerja sama dengan masyarakat melakukan patroli. Mereka memantau pesisir, terumbu karang, dan ikan di dalam kawasan konservasi. Beberapa pos patroli didirikan di seluruh kawasan konservasi agar dapat diawasi secara efektif.

Baca Juga: Festival Pesona Raja Ampat 2018 Akan Beri Pengalaman Tak Terlupakan

unlimitedviaggi.it

Selain memantau KKPD, tim patroli juga melakukan pemantauan ilmiah terhadap karang dan ikan. Bersama Universitas Papua dan staf LSM, mereka memantau penggunaan sumber daya. Hasilnya, mereka akan tahu seberapa banyak hasil tangkapan ikan, siapa saja yang menangkap, dan kesehatan terumbu karang.

Gimana cukup rumit dan kompleks, kan? Pengumpulan data tersebut memungkinkan UPTD untuk menganalisis efektivitas KKPD dan mengidentifikasi kesenjangan yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan jejaring kawaasan konservasi.

2. Patroli dilakukan setiap dua pekan sekali

instagram.com/jokowi

Tim patroli akan memastikan tidak ada penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran zonasi KKPD di seluruh kawasan konservasi. Setiap patroli, mereka akan membuat catatan di setiap perjalanan dan daftar setiap pelanggaran yang terjadi. Tim di setiap pos akan memantau daerah konservasi dua kali sepekan.

Tak sekadar dicatat, bagi siapapun yang melanggar aturan akan diberlakukan hukuman yang sesuai. Beberapa di antaranya seperti denda, penyitaan kapal serta perlatannya, dan dituntut secara hukum.

Baca Juga: Selain Wayag, Ini 5 Destinasi di Raja Ampat yang Gak Kalah Kerennya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya