Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Gunung Kinabalu Cocok untuk Pemula? Ini Penjelasannya

ilustrasi Gunung Kinabalu
ilustrasi Gunung Kinabalu (pexels.com/Ihsan Adityawarman)

Mungkin kamu sedang merencanakan pendakian luar negeri pertama dan nama Gunung Kinabalu muncul sebagai destinasi impian. Gunung tertinggi di Malaysia ini memang terkenal sebagai salah satu gunung favorit para pendaki Asia Tenggara.

Namun muncul pertanyaan besar: apakah Gunung Kinabalu cocok untuk pemula? Jawabannya tidak bisa langsung iya atau tidak karena ada beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan.

Nah, kalau kamu penasaran apakah pendaki pemula bisa menaklukkan puncaknya, berikut lima poin penting yang wajib banget kamu pahami sebelum memutuskan mendaki Gunung Kinabalu.

1. Fasilitas pendakian sangat lengkap, tapi tetap butuh persiapan fisik

ilustrasi mendaki gunung
ilustrasi mendaki gunung (unsplash.com/Yerko Lucic)

Gunung Kinabalu terkenal dengan jalur pendakiannya yang sudah tertata rapi. Hampir seluruh trek dilengkapi tangga kayu dan batu, serta pegangan berbahan tali atau baja di beberapa titik yang rawan licin. Di ketinggian sekitar 3.272 mdpl, kamu akan bermalam di Laban Rata Resthouse, penginapan dengan fasilitas kamar tidur, listrik, bahkan buffet makan malam.

Meski begitu, kamu tetap berjalan lebih dari 8 jam di hari pertama dengan jalur terus menanjak. Di beberapa titik, tanah berbatu dan basah bisa bikin kaki cepat lelah. Jadi meskipun pemula bisa terbantu fasilitas, tetap wajib melakukan latihan fisik seperti jogging, naik turun tangga, atau hiking ringan selama beberapa minggu sebelumnya.

2. Akses pendakian sangat terstruktur dan aman

ilustrasi jalur pendakian
ilustrasi jalur pendakian (pexels.com/Ali Kazal)

Proses pendakian Gunung Kinabalu benar-benar profesional. Kamu tidak bisa datang dan langsung mendaki karena wajib melakukan booking permit jauh hari (bahkan minimal 3–6 bulan sebelumnya). Setiap pendaki harus melalui briefing keselamatan, memakai perlengkapan standar, dan wajib ditemani licensed mountain guide. Kuota pendaki dibatasi sekitar 160 orang per hari untuk mencegah penumpukan dan menjaga keamanan.

Jika kondisi cuaca buruk, summit attack bisa dibatalkan demi keselamatan. Sistem evakuasi juga aktif 24 jam dengan petugas Mountain Search and Rescue Aid Post. Ini sangat membantu pendaki pemula yang belum terbiasa mandiri di alam terbuka, tapi juga berarti kamu gak bisa mendaki kapan saja sesuka hati.

3. Cuaca ekstrem di summit attack bisa jadi tantangan serius

ilustrasi pendaki yang lakukan summit attack
ilustrasi pendaki yang lakukan summit attack (pexels.com/Stan Swinnen)

Summit attack dimulai sekitar pukul 02.00 dini hari. Pada saat itu, suhu bisa turun hingga -3°C sampai 5°C tergantung cuaca. Kondisi masih gelap, kamu hanya mengandalkan headlamp untuk melihat jalur. Sejak melewati Sayat-Sayat Checkpoint, jalur berubah menjadi bidang batu granit luas yang terbuka tanpa perlindungan pepohonan. Angin sangat kencang dan oksigen semakin tipis, membuat napas lebih berat.

Beberapa pendaki pemula mengalami altitude sickness seperti pusing, mual, hingga pandangan kabur. Fase ini bukan hanya menguji fisik, tapi juga mental. Meski tidak membutuhkan teknik panjat tebing, kamu harus kuat terus berjalan dalam suhu ekstrem dan medan yang monoton.

4. Cocok untuk pemula dengan catatan: punya niat dan latihan

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Ben Maxwell)

Secara teknis, jalur pendakian Gunung Kinabalu tergolong trekking route biasa, bukan jalan panjat atau technical climb sehingga pemula boleh ikut. Namun dalam praktiknya, kamu akan berjalan lebih dari 15 km penuh tanjakan selama dua hari. Idealnya, calon pendaki melakukan latihan minimal 2–3 bulan sebelumnya, fokus pada cardio (jogging, bersepeda), leg strength (squat, step up), dan hiking ringan di gunung lokal seperti Papandayan, Merbabu via Suwanting, atau Batur.

Kamu juga harus latihan memakai jaket trekking dan sepatu gunung agar tubuh terbiasa. Yang terpenting, mental harus siap. Kalau kamu tipe pendaki yang cepat mengeluh atau gak terbiasa bangun subuh dan bergerak saat dingin, pendakian ini bisa jadi ujian berat.

5. Biaya pendakian cukup tinggi, jadi harus dipikirkan matang

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pixabay.com/NZKGB)

Pendakian Gunung Kinabalu tidak bisa dikatakan murah. Paket pendakian umumnya berkisar antara Rp8–Rp15 juta untuk 2H1M, sudah termasuk permit, guide, penginapan Laban Rata, transportasi dari Kota Kinabalu, hingga makan. Belum termasuk tiket pesawat dari Indonesia, perlengkapan pribadi, dan asuransi perjalanan.

Jika kamu pemula dan belum yakin siap fisik, risiko gagal summit cukup besar artinya biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil. Banyak pendaki yang akhirnya hanya sampai Laban Rata karena cuaca atau kelelahan. Jadi pastikan kesiapan fisik dan mental sebelum booking. Kalau ini pendakian pertamamu, bisa jadi lebih bijak menabung dan latihan dulu di gunung 2–3 ribuan mdpl di Indonesia sebelum mencoba Kinabalu.

Gunung Kinabalu bisa cocok untuk pemula dengan catatan kamu punya niat kuat, disiplin latihan, dan siap secara finansial. Jalurnya aman dan fasilitasnya terbaik, tapi bukan berarti mudah. Kalau kamu siap secara mental dan fisik, Kinabalu bisa jadi pendakian luar negeri pertama yang unforgettable. Tapi kalau masih ragu, mungkin lebih bijak latihan dulu di gunung 2.000–3.000 mdpl di Indonesia sebelum menantang atap tertinggi Malaysia ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Cara Bayar Transportasi Umum di Malaysia yang Wajib Kamu Tahu

10 Des 2025, 21:45 WIBTravel