Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Hakuba Hanya Terlihat Indah saat Musim Salju?

ilustrasi Hakuba di musim salju
ilustrasi Hakuba di musim salju (commons.wikimedia.org/Raita Futo)
Intinya sih...
  • Lanskap pegunungan Hakuba tetap menonjol meski tanpa salju
  • Aktivitas wisata Hakuba tetap berjalan di luar musim ski
  • Suasana desa di Hakuba lebih terasa saat wisatawan tidak padat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nama Hakuba dikenal sebagai destinasi musim dingin terbaik di Jepang, terutama setelah menjadi lokasi Olimpiade Musim Dingin 1998. Wajar saja jika banyak orang mengira daya tariknya berhenti ketika salju mencair. Padahal, Hakuba adalah kawasan pegunungan yang tetap aktif sepanjang tahun dengan lanskap dan aktivitas yang berubah mengikuti musim.

Persepsi inilah yang membuat Hakuba kerap dianggap kehilangan pesona di luar musim dingin. Lantas, benarkah Hakuba hanya terlihat indah saat musim salju? Berikut sejumlah keindahan yang menunjukkan sisi lain Hakuba di luar musim dingin.

1. Lanskap pegunungan Hakuba tetap menonjol meski tanpa salju

Goryu, Hakuba
Goryu, Hakuba (commons.wikimedia.org/くろふね)

Hakuba terletak di Pegunungan Alpen Jepang Utara dengan karakter alam berupa punggungan curam dan lembah luas. Saat salju mencair, bentuk asli gunung, seperti Shirouma dan Goryu, terlihat lebih jelas, karena garis lereng dan bebatuan tidak tertutup. Warna hijau dari hutan alpine dan padang rumput membuat pemandangan terasa hidup dan berlapis.

Area seperti Happo Pond menampilkan pegunungan yang justru lebih indah saat cuaca cerah. Jarak pandang panjang memungkinkan wisatawan melihat kontur wilayah Hakuba secara utuh. Keindahan alamnya tidak berkurang, hanya tampil dalam bentuk yang berbeda.

2. Aktivitas wisata Hakuba tetap berjalan di luar musim ski

ilustrasi naik gondola di Happo-One, Hakuba
ilustrasi naik gondola di Happo-One, Hakuba (commons.wikimedia.org/くろふね)

Hakuba Valley terdiri dari beberapa resor yang tidak berhenti beroperasi setelah musim dingin. Gondola di Happo-One dan Iwatake tetap digunakan untuk membawa pengunjung ke area observasi pegunungan. Jalur ski beralih fungsi menjadi lintasan hiking dan sepeda gunung dengan rute yang tertata.

Aktivitas ini bisa diikuti tanpa perlengkapan khusus, seperti saat musim salju. Wisatawan dapat menikmati alam dengan tempo lebih santai. Hakuba tetap aktif sepanjang tahun, hanya jenis kegiatannya yang menyesuaikan musim.

3. Suasana desa di Hakuba lebih terasa saat wisatawan tidak padat

ilustrasi suasana desa di Hakuba
ilustrasi suasana desa di Hakuba (commons.wikimedia.org/kiwa dokokano)

Hakuba terdiri dari desa-desa, seperti Wadano, Echo Land, dan Kamishiro, yang saling terhubung. Ketika musim salju berakhir, kawasan ini terasa lebih lengang dan tertib. Jalan desa lebih sepi dan aktivitas harian warga lebih mudah terlihat.

Pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri permukiman, melihat rumah kayu, ladang kecil, dan toko lokal tanpa hiruk-pikuk resor. Nuansa Hakuba sebagai kawasan pegunungan yang dihuni menjadi lebih terasa. Pengalaman ini jarang terlihat saat musim puncak.

4. Onsen di Hakuba tetap nyaman digunakan sepanjang tahun

ilustrasi onsen di Hakuba
ilustrasi onsen di Hakuba (commons.wikimedia.org/Soica2001 )

Hakuba memiliki sumber air panas alami yang tersebar di beberapa titik. Saat musim hangat, onsen menawarkan pemandangan pegunungan hijau atau dedaunan yang berubah warna. Suasananya terang dan terbuka, berbeda dengan kesan tertutup saat musim dingin.

Jumlah pengunjung juga lebih sedikit, sehingga waktu berendam terasa lebih leluasa. Beberapa onsen bahkan lebih nyaman dikunjungi tanpa udara ekstrem. Fasilitas ini tetap menjadi bagian penting dari pengalaman berwisata di Hakuba.

5. Waktu kunjungan di luar musim salju lebih mudah diatur

ilustrasi stasiun di Hakuba
ilustrasi stasiun di Hakuba (commons.wikimedia.org/663highland)

Akses ke Hakuba melalui Nagano tetap tersedia sepanjang tahun. Di luar musim dingin, transportasi lokal tidak terlalu padat dan penginapan lebih mudah ditemukan. Harga kamar dan layanan wisata cenderung stabil.

Kondisi ini memudahkan perjalanan tanpa harus menyesuaikan jadwal ketat. Hakuba dapat dinikmati perlahan, baik untuk berjalan di desa, menikmati alam, maupun menggunakan gondola. Waktu kunjungan menjadi lebih fleksibel.

Hakuba memang terkenal karena saljunya, tetapi daya tariknya tidak berhenti di musim dingin. Cara pandang terhadap Hakuba sering kali dibatasi oleh citra yang beredar di media sosial, bukan oleh kenyataan di lapangan. Jadi, masihkah Hakuba pantas dianggap indah hanya ketika salju turun?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Dari Karakter BoBoiBoy Favoritmu, Kunjungi Wisata Natal di Jakarta Ini!

25 Des 2025, 20:10 WIBTravel