Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Pendaki Pemula saat Ultralight Hiking, Apa Saja?

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Ben Maxwell)
Intinya sih...
  • Ultralight hiking adalah konsep membawa perlengkapan seringan mungkin tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan.
  • Kesalahan pendaki pemula termasuk salah mengira arti ultralight, terlalu fokus pada angka berat, dan mengabaikan sistem layering pakaian.
  • Pendaki pemula juga sering salah memilih ransel ultralight, meremehkan kebutuhan makan dan hidrasi, serta meniru setup orang lain tanpa adaptasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ultralight hiking makin populer di kalangan pendaki pemula sampai profesional. Konsepnya sederhana, yakni membawa perlengkapan seringan mungkin tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan. Namun dalam praktiknya, banyak pendaki pemula justru melakukan kesalahan yang bikin perjalanan jadi tidak maksimal, bahkan berisiko.

Kalau kamu baru mulai tertarik dengan ultralight hiking, penting banget buat tahu kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Supaya gak mengulang kejadian yang sama, ketahui beberapa kesalahan pendaki pemula saat ultralight hiking berikut ini, ya!

1. Mengira ultralight berarti asal ringan

ilustrasi pendaki menggunakan daypack
ilustrasi pendaki menggunakan daypack (pexels.com/Peter Fowler)

Kesalahan pemula saat ultralight hiking yang paling sering terjadi adalah salah mengira. Banyak orang mengira ultralight artinya membawa perlengkapan seadanya. Padahal, ultralight itu soal efisiensi, bukan pengurangan fungsi.

Contohnya, mengganti tenda dengan flysheet memang bikin ransel lebih ringan, tapi kalau kamu tidak paham kondisi cuaca dan medan, itu bisa jadi masalah. Ultralight tetap harus mempertimbangkan keamanan dan kebutuhan dasar.

2. Terlalu fokus pada angka berat, bukan fungsi

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/kwnos Iv)

Pemula sering terobsesi menurunkan base weight sampai ekstrem. Timbangan jadi patokan utama, sementara fungsi perlengkapan malah diabaikan.

Padahal, perlengkapan ultralight yang ideal adalah yang multifungsi. Misalnya, trekking pole yang juga bisa dipakai sebagai penyangga tenda. Kalau cuma ringan, tapi tidak relevan dengan kebutuhan, hasilnya malah merepotkan.

3. Mengabaikan sistem layering pakaian

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Mas Anam)

Karena ingin ransel seringan mungkin, banyak pendaki pemula mengurangi pakaian secara berlebihan. Ini jadi kesalahan fatal, terutama di gunung dengan perubahan cuaca ekstrem.

Ultralight hiking bukan berarti cuma bawa satu set baju. Sistem layering tetap wajib, yakni base layer, insulation layer, dan outer layer. Dengan memilih bahan ringan dan cepat kering, kamu tetap bisa hemat berat tanpa mengorbankan kenyamanan.

4. Salah memilih ransel ultralight

ilustrasi pendaki kehujanan
ilustrasi pendaki kehujanan (unsplash.com/Annie Spratt)

Ransel ultralight memang ringan, tapi biasanya minim bantalan dan struktur. Kesalahan pemula saat ultralight hiking adalah langsung membeli ransel ringan tanpa menyesuaikan dengan beban dan bentuk tubuh.

Kalau bebanmu masih di atas kapasitas ideal ransel, hasilnya punggung cepat pegal dan perjalanan jadi gak nyaman. Pastikan ransel cocok dengan volume dan distribusi beban yang kamu bawa.

5. Meremehkan kebutuhan makan dan hidrasi

ilustrasi pendaki istirahat
ilustrasi pendaki istirahat (pexels.com/Kamaji Ogino)

Banyak pemula berpikir mengurangi makanan dan air adalah cara tercepat buat meringankan beban. Padahal, ini justru berbahaya. Ultralight hiking mengutamakan makanan padat kalori dengan bobot ringan, bukan mengurangi asupan. Dehidrasi dan kurang energi bisa bikin performa turun drastis, bahkan memicu kondisi darurat di jalur pendakian.

6. Tidak melakukan riset jalur dan kondisi medan

ilustrasi pendaki trekking
ilustrasi pendaki trekking (pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)

Ultralight sangat bergantung pada perencanaan matang. Sayangnya, pemula sering berangkat tanpa riset jalur, sumber air, atau cuaca. Akibatnya, perlengkapan yang dibawa jadi tidak sesuai kebutuhan. Misalnya, tidak membawa water filter, karena mengira jalur punya banyak sumber air. Kesalahan kecil seperti ini bisa berdampak besar saat di lapangan.

7. Meniru setup orang lain tanpa adaptasi

ilustrasi pendaki melipat sleeping pad
ilustrasi pendaki melipat sleeping pad (unsplash.com/Chewool Kim)

Melihat setup ultralight hiking di media sosial memang menggiurkan. Namun, meniru mentah-mentah tanpa menyesuaikan kondisi diri sendiri adalah kesalahan klasik.

Postur tubuh, pengalaman, dan medan pendakian setiap orang berbeda. Setup yang cocok di gunung luar negeri belum tentu aman dipakai di jalur tropis Indonesia yang lembap dan licin.

Kesalahan pemula saat ultralight hiking umumnya bukan soal niat, tapi kurangnya pemahaman. Ultralight bukan tentang siapa yang paling ringan, tapi siapa yang paling siap dengan beban seminimal mungkin. Kalau kamu baru mulai, fokuslah belajar sistem, bukan sekadar memangkas berat. Dengan perencanaan tepat, ultralight hiking bisa jadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Dari Kue Kering Natal Favoritmu, Kamu Cocoknya Liburan ke Sini!

25 Des 2025, 16:30 WIBTravel