10 Bangunan Paling Angker di Indonesia, Dipenuhi Makhluk Gaib
Indonesia memiliki banyak wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kamu bisa melihat cantiknya pantai, situs bersejarah, air terjun, hingga pegunungan yang menawan.
Di balik cantiknya berbagai keindahan wisata alam, ada saja kisah mistis dan horor yang santer terdengar. Gak percaya? Yuk, simak ulasan beberapa bangunan paling angker di Indonesia berikut ini, seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Di Ghost Palace Hotel, Bali, semua orang tiba-tiba menghilang, karena makhluk gaib. Sering pula sosok perempuan menampakkan diri
2. Menurut warga, Rumah Hantu Darmo, Surabaya, menjadi sarang makhluk gaib. Beberapa orang melihat sosok perempuan berambut panjang di sini
3. Konon, saat penjajahan Jepang, Lawang Sewu, Semarang, menjadi saksi bisu kasus pemerkosaan perempuan Belanda. Kini, sosoknya berkeliaran
4. Pintu Air Jagir, Surabaya, merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda. Beberapa orang berjualan di sini melihat genderuwo gentayangan
5. Menara Saidah, Jakarta, telah lama ditinggalkan dengan sebagian aksesnya sudah rusak. Konon, ada kuntilanak merah yang menghantui tempat ini
6. Di halaman belakang Gedung Marabunta, Semarang, sering terlihat gangguan aneh, seperti suara mistis. Ada pula pocong dan ular besar
7. Toko Merah, Jakarta, pernah jadi tempat pembantaian etnis Tionghoa. Saat malam, sering terdengar suara teriakan dan tangisan perempuan
8. Selama pembangunan Benteng Pendem, Semarang, banyak pekerja meninggal dunia. Konon, kini mereka gentayangan dengan tubuh penuh luka
9. Sebelumnya, Taman Festival, Bali, merupakan tempat bermain yang dibangun pada 1997. Saat malam, kabarnya sering terdengar suara misterius
10. Penjaga di Bandung Medical Center, Bandung, pernah melihat sosok tak kasat mata berkeliaran. Apalagi bangunannya yang tidak terawat
Itulah beberapa bangunan yang dikenal paling angker di Indonesia, bikin merinding, ya? Berani mengunjungi tempat-tempat di atas?
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.
